Epilepsi merupakan penyakit gangguan saraf pusat yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami kejang berulang bahkan hingga hilang kesadaran. Penyakit ini dapat terjadi secara tiba-tiba, tanpa diketahui penyebabnya. Epilepsi yang juga lebih dikenal dengan penyakit ayan lebih sering dialami oleh anak-anak, meskipun orang dewasa juga dapat mengalaminya. Gangguan pada sistem saraf membuat seseorang kehilangan kendali atas gerakan tubuh dan perilakunya, dan kondisi ini seringkali membuat orang lain takut untuk berinteraksi dengan penderita epilepsi.
Penyakit epilepsi biasanya terjadi dengan durasi yang berbeda-beda, ada yang mengalaminya beberapa detik saja, namun ada yang harus mengalaminya hingga hitungan menit. Epilepsi sendiri terbagi menjadi dua berdasarkan penyebab penyakit ayan, yaitu epilepsi idiopatik yang penyebabnya tidak dapat diketahui, dan epilepsi simptomatik yang penyebabnya diketahui seperti stroke atau cedera di kepala.
Selain kejang, orang yang mengalami epilepsi biasanya juga akan mengalami beberapa tanda-tanda epilepsi lainnya seperti:
- kekakuan pada otot
- pandangan mata menjadi kosong
- gejala yang terjadi secara mendadak
- kejang pada anggota gerak tubuh
- pingsan secara tiba-tiba.
Apakah Epilepsi Bisa Disembuhkan?
Sebenarnya, penyakit epilepsi tidak menular. Ketika Anda melihat seseorang mengalami serangan epilepsi, tentu akan terlintas pertanyaan apakah epilepsi bisa disembuhkan atau tidak. Faktanya, penyakit ini bisa disembuhkan, meskipun sebagian besar penderitanya tidak dapat sembuh secara total. Namun, berbagai pengobatan dan terapi epilepsi yang dijalani secara rutin akan membantu mencegah gejala kejang muncul. Bahkan mereka yang menjalani pengobatan dengan baik tidak mengalami gejala hingga bertahun-tahun.
Pengobatan penyakit epilepsi memakan waktu yang cukup panjang. Selain itu, penderita harus melakukan pemeriksaan secara berkala ke dokter untuk melihat perkembangan dari proses pengobatan yang dijalani. Beberapa jenis obat-obatan antiepilepsi akan diresepkan oleh dokter, dan semuanya harus diminum secara rutin, berlanjut dan teratur. Untuk menentukan jenis obat yang diberikan dan berapa lama obat dikonsumsi, penderita epilepsi terlebih dahulu harus menjalani pemeriksaan elektroensefalografi (EEG) untuk melihat bagian otak mana yang mengalami gangguan.
Selain menjalani terapi dan pengobatan, orang-orang yang menderita epilepsi juga membutuhkan dukungan yang besar dari anggota keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Tanpa dukungan tersebut, proses pengobatan sulit untuk dijalani secara teratur, apalagi penderitanya biasanya akan memiliki rasa kurang percaya diri yang menghambatnya untuk pergi berobat. Tingkat kesembuhan pada anak-anak biasanya jauh lebih besar, asalkan pengobatan tetap dijalankan dengan rutin.
Penyakit epilepsi tidak boleh dianggap remeh, dan jika gejalanya terlihat pada anggota keluarga sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Penyakit ini lebih mudah untuk disembuhkan jika cepat diobati, namun jika penyakit sudah bertambah parah pengobatan akan lebih sulit untuk dilakukan dan epilepsi akan sulit untuk disembuhkan.