Diabetes akhir-akhir ini merupakan salah satu penyakit yang merata dialami oleh semua kalangan. Faktor gaya hidup yang tidak sehat serta tuntutan pekerjaan yang meningkatkan stres menjadi pemicu utama penyakit ini. Mereka yang memiliki kadar gula tinggi memang belum tentu akan terkena diabetes ketika mereka bisa kembali mengontrol kadar gula dalam darah mereka. Namun, kadar gula darah yang terlalu tinggi dan tidak ditangani dengan cara yang tepat dapat menyebabkan penyakit diabetes dan juga memicu berbagai jenis penyakit lainnya. Selain gaya hidup yang tidak sehat, kadar gula darah tinggi bisa dipicu oleh produksi hormon insulin yang tidak normal. Bisa jadi sel-sel yang ada di dalam tubuh tidak peka terhadap insulin. Padahal hormon insulin merupakan hormon yang mengatur kadar gula dalam darah.
Berbagai gejala yang menandakan gula darah tinggi di antaranya mudah lelah, cepat merasa lapar, cepat haus, sering buang air kecil dibandingkan biasanya, mulut kering, kulit terasa gatal, dan penglihatan menjadi kabur. Mengatur pola makan merupakan hal wajib bagi penderita diabetes. Kurangnya jumlah insulin di dalam tubuh mengharuskan penderita diabetes untuk mengatur pola makan secara seksama agar gula darah dalam tubuh tidak melonjak. Kurang cermat dalam melakukan pengaturan pola makan dapat menyebabkan gula darah meningkat drastis hingga berakibat pada komplikasi lainnya seperti gangguan jantung dan juga gangguan ginjal. Karena itulah, orang-orang yang memiliki kadar gula darah tinggi di dalam tubuhnya harus memilih jenis makanan yang memiliki indeks glikemik rendah dan menyediakan berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh seperti kalsium, potasium, serat, magnesium, vitamin A, vitamin C, dan vitamin E. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dipaparkan beberapa jenis makanan yang disarankan bagi Anda yang memiliki kadar gula darah tinggi.
Brokoli merupakan makanan yang mengandung gas tinggi namun direkomendasikan bagi mereka yang memiliki kadar gula darah tinggi. Brokoli mengandung berbagai jenis nutrisi, salah satunya adalah senyawa sulforaphane. Senyawa sulforaphane tersebut berguna sebagai pelindung dan juga mampu memperbaiki pembuluh darah yang mengalami kerusakan akibat gula darah yang tinggi.
Selain itu, senyawa sulforaphane dalam brokoli juga berguna sebagai anti inflamasi, mengontrol kadar glukosa darah, meningkatkan mekanisme detoksifikasi alami dalam tubuh, serta meningkatkan produksi enzim yang mengendalikan senyawa kimia berbahaya penyebab kanker. Tidak hanya itu saja, kandungan kromium dalam brokoli juga mampu meningkatkan sensitivitas insulin kepada tubuh penderita diabetes.
Bagi Anda yang suka mengkonsumsi coklat hitam maka Anda patut merasa beruntung karena coklat hitam mampu mengontrol kadar gula dalam darah. Kandungan flavonoid dalam coklat hitam ternyata berguna untuk meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi resistensi insulin, mempercepat pengolahan glukosa darah, dan mengurangi keinginan untuk makan berlebih. Namun tidak semua coklat memiliki khasiat yang sama. Coklat hitam merupakan asupan yang disarankan bagi penderita diabetes. Selain mampu mengontrol kadar gula darah, kandungan flavonoid dalam coklat hitam juga berguna untuk menurunkan risiko terkena kanker, mengontrol tekanan darah dan mengurangi risiko terkena serangan jantung hingga 2% selama 5 tahun.
Baca : Bahaya cokelat bagi kesehatan – Pertolongan pertama pada serangan jantung
Oatmeal merupakan sumber karbohidrat yang sangat disarankan bagi orang yang memiliki kadar gula tinggi. Oatmeal merupakan sumber karbohidrat yang berasal dari gandum utuh dan mengandung karbohidrat kompleks dan serat larut tinggi. Kandungan serat larut tersebut berguna mengontrol kadar gula darah karena sifatnya yang lebih lama dicerna oleh tubuh. Selain kaya akan kandungan karbohidrat kompleks dan serat, oatmeal juga kaya akan kandungan magnesium. Kandungan magnesium dalam oatmeal berguna membantu tubuh memanfaatkan glukosa dan mensekresi insulin dengan baik.
Baca : Akibat kelebihan karbohidrat – Makanan yang mengandung karbohidrat – Penyakit akibat kekurangan karbohidrat
Blueberry kaya akan kandungan serat dan vitamin C yang berguna untuk menghilangkan lemak di dalam tubuh. Kandungan serat dalam blueberry juga berguna untuk mengendalikan kadar gula darah. Bahkan menurut penelitian yang dilakukan oleh USDA seseorang yang mengkonsumsi jus blueberry sebanyak 2,5 gelas per hari selama 12 minggu akan memiliki kadar gula darah yang lebih terkontrol. Kandungan antosianin dalam blueberry berguna mengecilkan sel lemak dan menstimulasi produksi adiponektin, hormon yang mengatur kadar glukosa darah.
Baca : Makanan yang mengandung vitamin C – Buah yang mengandung vitamin C
Mengkonsumsi ikan kaya protein dengan cara pengolahan yang tepat juga sangat disarankan bagi penderita diabetes. Ikan memiliki kandungan asam lemak omega 3 yang berguna sebagai zat anti inflamasi. Inflamasi dalam tingkat yang parah akan memperburuk penyakit diabetes dan akan menyebabkan masalah pada berat badan. Tidak hanya itu, mengkonsumsi ikan yang diolah dengan cara yang tepat dapat mencegah resiko terkena gangguan jantung dan juga stroke.
Baca : Bahaya stroke – Penyebab stroke – Jenis jenis stroke
Gantilah asupan penggunaan minyak Anda dengan minyak zaitun. Berdasarkan penelitian, mengkonsumsi minyak zaitun akan menurunkan resiko terkena diabetes hingga 50%. Diet makanan untuk gula darah tinggi menggunakan minyak zaitun memberikan manfaat berupa mencegah resistensi insulin, penimbunan lemak perut, dan penurunan adiponektin.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Inggris, mengkonsumsi bayam setiap hari dapat menurunkan resiko terkena diabetes hingga 14%. Kandungan berbagai nutrisi dalam bayam seperti vitamin K serta mineral magnesium, folat, fosfor, potasium, dan seng berguna untuk mengontrol kadar gula dalam darah.
Makanan yang disarankan selanjutnya bagi penderita diabetes adalah kacang kenari. Kacang kenari memiliki kandungan asam lemak tak jenuh bernama alfa-linolenik yang dapat menurunkan peradangan. Selain itu, kacang kenari juga mengandung serat, L-arginin, omega-3, vitamin E, dan senyawa fitokimia yang ditemukan dalam walnut dan kacang-kacangan lain membuat mereka berfungsi sebagai zat antioksidan, antikanker, antiviral, dan anti kolesterol tinggi. Manfaat dari berbagai nutrisi tersebut bisa berupa pencegahan terhadap penyakit diabetes dan juga gangguan jantung.
Kayu manis kaya akan kandungan kromium, yaitu mineral yang dapat meningkatkan efek insulin. Selain itu, kayu manis juga mengandung polifenol, antioksidan pelawan radikal bebas dan mampu menurunkan inflamasi, sehingga menjaga Anda dari diabetes dan penyakit jantung.
Kunyit juga salah satu asupan yang dapat mengontrol kadar gula dalam darah. Kunyit memiliki kandungan curcumin yang berguna untuk meningkatkan metabolisme tubuh. Tidak hanya itu saja, curcumin juga memberikan manfaat lain bagi tubuh, seperti bekerja pada sel lemak, sel pankreas, sel ginjal, dan sel otot secara langsung dengan meredakan peradangan dan mencegah nekrosis tumor penyebab kanker dan interlukin-6. Kondisi itulah yang membuat tubuh mampu mengatasi resistensi insulin, kolesterol dan kadar gula darah yang tinggi, serta gejala lain terkait obesitas.
Tidak menerapkan pola hidup sehat akhir-akhir ini sering meningkatkan jumlah penderita diabetes. Karena itu, ada baiknya mulai sekarang Anda mulai memperhatikan asupan nutrisi dan juga kebiasaan-kebiasaan dalam setiap aktivitas Anda. Berikut ini akan dijelaskan beberapa faktor yang dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Beberapa faktor di bawah ini bisa jadi sering atau hampir setiap hari Anda lakukan, namun Anda sendiri tidak menyadari bahwa hal tersebut dapat berakibat negatif bagi kesehatan tubuh.
Berbagai faktor bisa menjadi pemicu tingginya kadar gula dalam darah. Selain faktor genetik dan juga hormon insulin yang tidak bekerja dengan baik, faktor kebiasaan atau pola hidup tidak sehat bisa menjadi pemicu utama meningkatnya kadar gula darah. Berikut ini adalah penyebab gula darah tinggi :
Tidak semua orang selalu sarapan setiap pagi. Bagi sebagian orang sarapan mungkin merupakan kebiasaan yang sulit untuk dilakukan. Tapi tahukah Anda bahwa salah satu pemicu meningkatnya kadar gula dalam darah adalah seringnya melewatkan sarapan. Bahkan sebuah studi yang dipublikasikan pada American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan bahwa sering melewatkan sarapan akan meningkatkan resiko untuk terkena diabetes hingga 21%. Secara logika, sering melewatkan sarapan akan memberikan nafsu makan yang lebih besar pada saat makan siang. Akibatnya, orang yang jarang sarapan akan mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang lebih banyak pada saat makan siang sehingga resiko untuk meningkatnya gula darah juga tinggi.
Makanan dengan bahan tambahan pemanis buatan atau sintetis merupakan faktor pemicu naiknya kadar gula dalam darah selanjutnya. Konsumsi makanan dengan pemanis buatan akan membuat perubahan pada bakteri yang ada di dalam usus. Alhasil, hal tersebut berpengaruh pada meningkatnya kadar gula dalam darah karena proses tubuh saat mengubah glukosa mengalami gangguan. Namun, hal tersebut juga tidak mengindikasikan bahwa mengkonsumsi makanan dengan gula lebih sehat. Konsumsi makanan dengan gula memang memiliki resiko yang lebih rendah terhadap meningkatnya kadar gula dalam darah. Akan tetapi, jika jumlah asupan makanan yang mengandung gula ternyata melebihi kadar yang dianjurkan tentu hal tersebut juga akan berdampak pada meningkatnya gula darah.
Kandungan lemak yang tinggi selama ini dianggap hanya akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Namun, nyatanya penelitian membuktikan bahwa mengkonsumsi makanan dengan kandungan lemak yang tinggi juga dapat memicu peningkatan kadar gula dalam darah. Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition di tahun 2011, beberapa orang diminta untuk mengkonsumsi makanan dengan kandungan lemak yang tinggi, enam jam kemudian mereka diminta untuk minum minuman yang mengandung gula. Hasilnya, mereka memiliki kadar gula 32% lebih tinggi dibandingkan sebelum mengkonsumsi makanan berlemak. Selain dari penjelasan tersebut, konsumsi makanan berlemak juga akan meningkatkan resiko untuk memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Di mana obesitas merupakan salah satu faktor yang memicu penyakit diabetes muncul.
Baca : Jenis jenis lemak – Contoh lemak jenuh – Lemak trans
Menurut penelitian, mengkonsumsi kopi dalam jangka panjang dapat menurunkan resiko untuk terkena diabetes tipe 2. Namun kenyataannya hal tersebut berlaku bagi mereka yang belum memiliki riwayat penyakit diabetes. Bagi mereka yang sudah memiliki indikasi penyakit diabetes, kopi bukanlah solusi yang tepat. Lebih tepatnya, kopi justru akan memperburuk kondisi. Bahkan melalui pengalaman yang dialami oleh pasien yang memiliki kadar gula sebanyak 120 kemudian mengkonsumsi secangkir kopi di pagi hari ternyata memiliki kadar gula darah sebanyak 200 di siang harinya. Padahal, kopi yang dikonsumsinya tidak menggunakan tambahan apapun, termasuk gula.
Baca : Bahaya kopi bagi penderita asam lambung – Bahaya kopi bagi penderita stroke
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi seperti batuk, flu, atau bahkan infeksi saluran kemih bisa saja meningkatkan kadar gula dalam darah. Infeksi tersebut menuntut sistem kekebalan tubuh melepaskan kuman yang berguna untuk melawan infeksi, namun hal tersebut ternyata dapat membuat kadar gula dalam darah menjadi berantakan. Selain itu, beberapa jenis penyakit yang berpotensi menimbulkan stres juga akan meningkatkan gula darah. Saat sistem pertahanan tubuh dilepaskan, hati akan meningkatkan produksi glukosa agar tersedia energi lebih. Pada saat yang bersamaan, hormon stres akan diproduksi dan menyebabkan kadar sel insulin meningkat. Akibatnya, gula darah akan meningkat secara drastis.
Kurang istirahat atau kurang tidur merupakan faktor pemicu meningkatnya kadar gula darah selanjutnya. Tahukah Anda, pada saat tidur terjadi proses metabolisme di dalam tubuh kita. Kurang tidur atau kurang istirahat akan mengakibatkan sistem organ di dalam tubuh kita bekerja berantakan, termasuk dampak negatif terhadap peningkatan gula darah. Tidur merupakan proses pemulihan yang paling tepat setelah melakukan berbagai jenis aktivitas pada siang hari. Kurang tidur bisa memicu seseorang mengalami stres kronis. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, stres merupakan salah satu kondisi tubuh yang memicu peningkatan kadar gula darah.
Baca : Penyakit akibat kurang tidur
Merokok merupakan salah satu aktivitas negatif yang akan menyebabkan banyak gangguan kesehatan, salah satunya penyebab penyakit diabetes. Menurut penelitian yang dilakukan di California State Polytechnic University pada tahun 2011, orang-orang yang lebih sering menghirup asap rokok akan memiliki kadar gula yang lebih tinggi dari pada mereka yang tidak atau mungkin jarang menghirup asap rokok.
Baca : Bahaya menelan asap rokok
Beberapa jenis obat-obatan seperti steroid untuk mengontrol asma, statin untuk meningkatkan kadar kolesterol, serta diuretics untuk menurunkan tekanan darah ternyata dapat memicu kenaikan gula darah. Jika Anda sering mengkonsumsi beberapa jenis obat-obatan tersebut maka ada baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Akan lebih baik pula Anda melakukan pengecekan gula darah terlebih dahulu.
Kadar gula darah yang tinggi akan menyebabkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan tubuh. Kenaikan kadar gula darah dalam jangka waktu singkat biasanya tidak akan menyebabkan kerusakan organ, tetapi dampak dari kenaikan gula darah tersebut seringkali mengganggu aktivitas. Dalam jangka waktu yang pendek, kenaikan gula darah akan menyebabkan dampak berupa rasa lelah yang lebih cepat muncul. Selain itu, kadar gula tinggi juga akan menyebabkan seseorang mudah mengantuk, sering merasa haus, dan juga sering buang air kecil.
Beberapa dampak negatif di atas memang belum terlalu buruk bagi kesehatan tubuh. Namun, jika kenaikan gula darah tidak segera ditangani sudah pasti akan menyebabkan kondisi yang lebih parah dan berdampak pada komplikasi penyakit lain. Adapun beberapa dampak negatif jangka panjang yang disebabkan oleh tingginya kadar gula darah adalah:
Diabetes melitus merupakan penyakit pertama yang akan diderita oleh seseorang dengan kadar gula darah yang tinggi dalam tubuhnya. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak lagi merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Padahal insulin merupakan hormon yang mengontrol gula darah. Jika kondisi tersebut terjadi sudah tentu seseorang akan menderita diabetes melitus.
Baca : Cara mencegah gula darah naik
Tingginya kadar gula dalam darah akan berakibat pada menurunnya sistem kekebalan tubuh. Akibat dari hal tersebut tubuh akan sangat rentan terhadap berbagai jenis infeksi penyakit.
Penderita diabetes seringkali mengalami kesemutan di bagian tangan ataupun kaki. Kondisi seperti itu menandakan adanya kerusakan saraf pada penderita diabetes. Gula darah yang tidak terkontrol akan menyebabkan komplikasi kesehatan seperti neuropati perifier. Pada kondisi seperti itu, neuropati perifier yang ada di bagian tangan dan kaki akan mengalami kerusakan. Jika kondisi tersebut terjadi, penderita diabetes biasanya akan sering mengalami kesemutan di bagian tangan dan kaki mereka.
Baca : Jenis kerusakan saraf
Dalam jangka waktu yang panjang, kadar gula darah yang tinggi akan menyebabkan gangguan penglihatan. Jika tidak segera ditangani, kondisi seperti itu akan merusak retina penderita diabetes. Alhasil, kebutaan merupakan komplikasi paling mungkin yang akan muncul ketika kadar gula darah tinggi dan tidak segera ditangani.
Arteriosklerosis merupakan mengeras dan menyempitnya dinding arteri. Arteri merupakan pembuluh darah yang sangat penting bagi tubuh karena berguna sebagai pembuluh darah yang memasok suplai darah ke bagian jantung dan juga otak. Saat darah membawa gula dalam jumlah yang berlebih, arteri akan kehilangan fleksibilitasnya sehingga terjadilah pengerasan dan juga penyempitan pembuluh darah arteri. Akibatnya, kerusakan arteri akan terjadi dan menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan jantung.
Kadar gula darah yang terlalu tinggi juga akan menyebabkan kerusakan fungsi ginjal. Pada umumnya, ginjal berfungsi sebagai penyaring darah dari berbagai jenis kotoran dan juga racun. Ketika jumlah gula yang ada di dalam darah tinggi maka beban ginjal untuk melakukan penyaringan juga akan meningkat. Akibatnya, kerja ginjal menjadi lebih berat dan jika terjadi dalam jangka waktu yang lama tentu fungsi ginjal akan terganggu dan bisa terjadi kerusakan.
Baca : Penyebab penyakit ginjal
Selain mengkonsumsi beberapa jenis makanan yang dianjurkan di atas, ada pula beberapa jenis makanan yang sebaiknya Anda hindari jika tidak ingin kadar gula darah meningkat, di antaranya:
Berbagai jenis makanan yang digoreng memiliki kadar kolesterol yang relatif tinggi dan bisa jadi akan meningkatkan kadar gula darah. Tidak hanya itu, mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang digoreng juga akan meningkatkan resiko terkena diabetes, gangguan jantung, dan juga stroke.
Baca : Bahaya mengkonsumsi gorengan
Bagi Anda yang memiliki kadar gula darah tinggi sebaiknya tidak mengkonsumsi kopi. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kopi berpotensi meningkatkan kadar gula dalam darah. Kafein merupakan jenis asupan yang berakibat buruk pada kinerja dan juga produksi hormon insulin sehingga gula darah menjadi tidak terkontrol.
Baca : Bahaya kafein bagi tubuh
Kebiasaan mengkonsumi minuman beralkohol akan menyebabkan hati dan juga pankreas tidak bekerja secara optimal atau bahkan mengalami gangguan. Akibatnya, pankreas akan kesulitan memproduksi hormon insulin yang berguna untuk mengatur gula darah. Tidak hanya itu saja, alkohol biasanya juga memiliki kandungan gula yang relatif tinggi yang akan mengakibatkan kadar gula darah meningkat.
Buah dengan cita rasa yang manis biasanya memiliki kandungan glukosa yang relatif tinggi. Beberapa jenis buah yang berpotensi meningkatkan gula darah Anda adalah mangga, durian, stroberi, dan semangka. Beberapa jenis buah yang baru saja disebutkan memiliki potensi meningkatkan gula darah.
Nasi Putih merupakan makanan dengan indeks glikemik yang tinggi sehingga bagi penderita diabetes sebaiknya tidak mengkonsumsi nasi sebagai sumber karbohidrat. Untuk menggantikan sumber karbohidrat sebaiknya Anda mengkonsumsi makanan dari gandum utuh seperti oatmeal.
Baca : Makanan pengganti nasi untuk diet sehat
Umbi-umbian juga merupakan sumber karbohidrat yang memiliki indeks glikemik tinggi. Penderita diabetes memiliki kadar insulin rendah di dalam tubuh sehingga gula yang berasal dari umbi-umbian akan berakibat negatif bagi tingkat gula darah.
Roti yang terbuat dari tepung putih juga berpotensi meningkatkan kadar gula darah. Untuk menghindari kenaikan kadar gula darah, sebaiknya Anda mengkonsumsi roti yang berasal dari gandum utuh. Akan lebih baik lagi jika asupan karbohidrat Anda bersumber dari konsumsi oatmeal.
Demikian beberapa jenis makanan untuk gula darah tinggi yang baik dikonsumsi. Untuk mendukung keberhasilan menjaga dan menurunkan gula darah, anda bisa mengontrol gula darah Anda dengan melakukan pemeriksaan rutin dan juga rutin melakukan olahraga ringan untuk melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh.