Kelainan saraf pada manusia juga sering disebut dengan neuropati. Kelainan saraf menunjukkan kondisi-kondisi yang terkait dengan gangguan sistem saraf manusia. Seluruh saraf yang ada dalam tubuh kita berpotensi terhadap kerusakan. Kelainan sistem saraf ternyata tidak hanya satu jenis saja. Ada 4 macam kelainan saraf yang bisa muncul pada tubuh manusia. Berikut ini adalah jenis-jenis kelainan syaraf pada manusia berserta dengan gejalanya :
Kondisi neuropati perifier muncul ketika kelainan saraf mempengaruhi kinerja saraf di luar otak dan saraf yang berada di tulang belakang. Neuropati perifier mempengaruhi saraf-saraf yang berfungsi dalam organ pergerakan seperti jari kaki, kaki, tungkai, jari tangan, tangan, dan lengan.
Gejala Kelainan Sistem Saraf Motorik
Neuropati perifier akan mempengaruhi sistem saraf motorik yang meliputi gejala:
Gejala Kelainan Sistem Sensorik
Selain menimbulkan kelainan pada saraf motorik, kelainan saraf perifier juga menimbulkan kelainan saraf sensorik gejalanya seperti di bawah ini:
Kondisi ini terjadi ketika adanya kelainan pada sistem saraf involunter. Saraf involunter adalah sistem saraf yang bekerja untuk mengendalikan detak jantung, sirkulasi darah, sistem pencernaan, respons seksual, keringat, dan fungsi kandung kemih. Kelainan saraf otonom biasanya ditunjukkan dengan beberapa gejala berikut:
Kondisi neuropati kranial terjadi ketika terdapat kerusakan pada salah satu dari dua belas saraf kranial pada tubuh manusia (sistem saraf tulang belakang bagian atas). Beberapa contoh kelainan saraf kranial adalah:
Neuropati fokal terjadi saat kondisi kelainan saraf terjadi dan hanya mempengaruhi satu saraf atau satu kelompok saraf. Kondisi semacam ini biasanya ditandai dengan beberapa gejala yang muncul secara mendadak. Beberapa gejala yang dimaksud adalah:
Berbagai gejala yang ditimbulkan akibat kelainan saraf dapat berbeda pada setiap orangnya. Gejala yang ditimbulkan tentu bergantung pada jenis kelainan saraf yang dialami. Jika Anda mengalami beberapa gejala seperti yang telah disebutkan di atas, maka sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter.
Ada beberapa kondisi yang dapat memicu kelainan saraf pada tubuh manusia, di antaranya:
Kondisi yang paling umum yang sering menyebabkan kelainan saraf adalah pernah mengalami trauma atau cidera tertentu. Trauma atau cidera tersebut bisa jadi karena aktivitas atau karena kecelakaan. Bisa aktivitas yang dilakukan setiap hari dilakukan dengan posisi tubuh yang salah. Bisa juga seseorang pernah mengalami kecelakaan, terjatuh, terpukul, dan sebagainya. Beberapa kondisi seperti itu dapat memicu terjadinya kelainan saraf.
Penyakit diabetes juga bisa menyebabkan kelainan pada sistem saraf. Biasanya, penderita diabetes akan mengalami baal pada bagian tubuh tertentu. Kelainan saraf pada orang yang terkena diabetes disebut dengan neuropati perifier dan disebut dengan neuropati diabetes. Kelainan saraf dapat semakin parah apabila tidak segera dilakukan penanganan secara tepat. Selain itu, penderita diabetes yang mengalami obesitas dan hipertensi lebih rentan terhadap gangguan saraf.
Baca : Diabetes pada anak – Makanan penyebab diabetes melitus
Seseorang yang memiliki riwayat penyakit autoimun juga sangat rentan terhadap kelainan saraf. Beberapa jenis penyakit autoimun yang dimaksud seperti rheumatoid arthritis, penyakit lupus sistemik, dan sindrom Sjogren.
Baca : Penyebab lupus – Gejala lupus
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau mikroorganisme tertentu dapat menyebabkan kelainan pada saraf. HIV/AIDS, penyakit Lyme, dan sifilis adalah beberapa jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang dapat memicu kelainan pada saraf.
Pertumbuhan tumor pada bagian tertentu di tubuh manusia dapat menekan saraf-saraf yang berada di sekitar tumor tersebut. Akibatnya, saraf mengalami kelainan. Baik tumor ganas maupun tumor jinak, keduanya dapat menyebabkan kelainan pada saraf-saraf yang berada disekitar tumor itu berkembang.
Beberapa jenis penyakit keturunan seperti ataksia Friedreich, porfiria, dan penyakit Charcot-Marie-Tooth adalah beberapa jenis penyakit yang dapat memicu kelainan saraf.
Uremia dipicu oleh peyakit gagal ginjal. Ginjal yang telah rusak tidak dapat memfilter darah. Akibatnya, sisa metabolisme yang seharusnya disaring oleh ginjal, justru mengalami penumpukan dalam pembuluh darah. Kondisi tersebut mempengaruhi saraf-saraf yang berada di sekitar pembuluh darah sehingga terjadilah kelainan saraf.
Darah yang hendak mengalir menuju saraf dan mengalami penyumbatan juga dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada saraf. Iskemia muncul akibat pembuluh darah yang mengalami penyumbatan sehingga darah tidak dapat mengalir dengan baik menuju otak. Akibatnya sistem saraf otak mengalami gangguan karena darah yang membawa nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan otak tidak dapat mencapai otak.
Kekurangan beberapa jenis vitamin juga dapat menyebabkan kelainan saraf. Adapun beberapa jenis vitamin yang penting untuk kinerja saraf adalah vitamin B12 dan folat, serta beberapa vitamin B lainnya. Jika tubuh kekurangan beberapa jenis vitamin tersebut, bukan tidak mungkin saraf akan mengalami gangguan.
Baca : Akibat kekurangan vitamin B kompleks – Bahaya akibat kekurangan vitamin
Ada beberapa jenis obat yang digunakan untuk terapi kanker dapat merusak sistem saraf. Beberapa jenis obat untuk terapi kanker tersebut adalah vincristine dan antibiotik seperti metronidazole dan isoniazid.
Konsumsi minuman beralkohol juga dapat menyebabkan kerusakan saraf. Kerusakan saraf yang disebabkan karena konsumsi alkohol bisa jadi karena alkohol dapat memicu kurangnya nutrisi dan vitamin bagi tubuh. Kekurangan nutrisi dan vitamin yang diperlukan oleh tubuh, termasuk oleh saraf, tentu akan menyebabkan neuropati.
Baca : Pengaruh alkohol terhadap sstem saraf manusia
Beberapa jenis racun yang masuk ke dalam tubuh dapat merusak saraf tubuh. Beberapa jenis racun tersebut berasal dari emas, arsenik, timah, merkuri, timbal dan pestisida.
Baca : Dampak bahaya keracunan timbal
Diagnosis Kelainan Saraf
Kelainan saraf biasanya ditandai dengan beberapa gejala seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Untuk mendiagnosis seseorang terkena kelainan saraf atau tidak, biasanya harus dilakukan pemeriksaan secara medis. Biasanya dokter akan menanyakan gejala awal yang dialami dan juga tentang riwayat kesehatan yang dimiliki oleh pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui penyebab kelainan fisik dan juga tingkat keparahannya. Dokter juga akan melakukan tes medis untuk memastikan penyebab dasar dari kelainan saraf yang dialami pasien. Biasanya dokter akan melakukan tes darah. Dari sampel darah yang diambil dapat diketahui riwayat kesehatan pasien sehingga dokter dapat memastikan apakah kondisi medis pasien menyebabkan kelainan pada sistem saraf.
Setelah diketahui penyebab kelainan saraf, dokter akan melakukan beberapa tes seperti tes pencitraan seperti X-ray, CT scan, dan MRI untuk mengetahui sumber tekanan atau sumber kerusakan saraf. Untuk mengetahui dan melihat fungsi saraf yang mengalami kerusakan, dokter akan melakukan tes:
Pengobatan neuropati didasarkan pada gejala dan juga penyebab neuropati itu terjadi. Upaya pengobatan dilakukan untuk meredakan gejala yang muncul saat terjadi kerusakan saraf. Berikut ini adalah pengobatan yang bisa dilakukan :
Jika kelainan saraf disebabkan oleh penyakit diabetes, maka penderita neuropati harus mengontrol asupan makanan yang mengandung glukosa agar kadar gula dalam lebih terkontrol. Upaya tersebut berguna untuk mencegah kerusakan yang lebih parah pada sistem saraf penderita diabetes.
Jika kelainan saraf disebabkan oleh tumor, maka pengobatan yang dapat dilakukan biasanya adalah metode pembedahan/operasi untuk menghilangkan tumor.
Setiap kelainan saraf pasti akan mendapatkan penanganan yang berbeda, bergantung pada gejala dan penyebab kelainan saraf itu terjadi. Adapun beberapa jenis obat yang sering digunakan untuk mengatasi gejala neuropati adalah
Kebanyakan kelainan saraf/neuropati menyebabkan efek langsung pada bagian kaki. Beberapa tips berikut ini dapat Anda lakukan untuk memberikan perawatan khusus pada kaki yang terkena dampak neuropati:
Seperti halnya pada metode pengobatan, metode pencegahan juga dilakukan dengan memperhatikan gejala dan juga penyebab dasar kelainan saraf itu terjadi. Jika kelainan saraf terjadi karena penyakit diabetes, usahakanlah agar Anda selalu mengontrol kadar gula dalam darah. Jaga juga agar tubuh tidak memiliki berat badan yang terlalu berlebih (obesitas) dan kontrol juga tekanan darah Anda. Bila perlu lakukanlah pemeriksaan untuk mengetahui kadar gula darah Anda. jangan sampai kadar gula darah yang Anda miliki melebihi batas normal yang dianjurkan. Jika kelainan saraf disebabkan karena kekurangan nutrisi, maka mulai sekarang Anda harus memperhatikan pola makan dan juga jenis nutrisi yang terkandung dalam makanan yang Anda konsumsi. Jika Anda adalah perokok aktif dan pecandu alkohol maka berhentilah merokok dan mengkonsumsi alkohol mulai dari sekarang.