Diabetes merupakan jenis penyakit serius di mana kadar gula darah tinggi adalah sebagai penandanya dan penyakit ini termasuk penyakit jangka panjang yang sulit untuk disembuhkan secara total. Dua jenis utama dari diabetes adalah diabetes tipe 1 dan 2, namun yang paling umum diderita oleh masyarakat Indonesia adalah yang tipe 2 dan bisa dibilang presentasenya adalah 80%. Resistensi terhadap insulin adalah yang dialami pada diabetes tipe 2 ini dikarenakan adanya produksi insulin dalam tubuh yang menurun maka menyebabkan fungsi menjadi tak maksimal.
Kepekaan tubuh terhadap insulin juga berkurang karena hal tersebut. Kalau diabetes tipe 1 akan diderita oleh anak-anak atau dari usia yang sangat muda, diabetes tipe 2 ini justru diidap lebih banyak oleh orang-orang yang usianya bahkan sudah lebih dari 40 tahun walaupun kini banyak juga yang masih muda.
Gaya hidup yang kurang baik tentu menjadi salah satu pemicunya dan etnis Asialah yang lebih sering mengalami diabetes tipe 2 jika Anda membandingkannya dengan etnis lain.
Hormon kita sebut dengan insulin sebenarnya diproduksi oleh organ pankreas kita dan inilah bagian yang membuat glukosa diubah oleh sel-sel dari makanan yang kita konsumsi sehingga bisa menjadi energi. Untuk penderita diabetes tipe 2, insulin masih bisa dihasilkan, tidak seperti diabetes tipe 1 yang sudah sulit untuk memroduksi insulin; hanya saja, sel-sel tubuh tak dapat menggunakan sesuai dengan yang seharusnya. Inilah kondisi yang dinamakan resistensi insulin oleh para dokter.
Pada dasarnya, ada insulin lebih yang diproduksi oleh pankreas untuk supaya sel-sel bisa mengubah glukosa, namun karena sel-sel tersebut tak dapat berfungsi atau bekerja seperti biasanya, akhirnya tak bisa mengikuti lagi. Hasilnya, gula pun mengalami penumpukan di dalam darah dan berikut ini adalah penyebab-penyebab dari kondisi diabetes tipe 2.
(Baca juga: gejala yang dialami oleh penderita diabetes melitus)
Perkembangan dari gejala diabetes tipe 2 tidak begitu drastis dan malah justru secara perlahan sehingga para penderita tak akan begitu menyadarinya. Berikut ini adalah sejumlah gejala diabetes pada tipe 2 yang patut untuk diwaspadai oleh Anda.
(Baca juga: ciri-ciri gula darah tinggi)
Hiperglikemia
Peningkatan dari kadar gula darah dalam tubuh dihasilkan oleh adanya produksi insulin yang berkurang. Kurangnya insulin ini juga dipicu kurangnya sensitivitas sel-sel terhadap insulin bitu sendiri. Ketika kadar gula darah lebih tinggi dan terbilang sangat tinggi, kondisi inilah yang dinamakan dengan hiperglikemia dan ini bisa terjadi kalau Anda mengonsumsi obat dengan dosis yang kurang, kondisi kesehatan yang menurun serta terlalu banyak makan. Gejala dari hiperglikemia yang patut untuk Anda waspadai antara lain:
Kerusakan yang terjadi di bagian pembuluh darah bisa disebabkan oleh saking tingginya kadar gula Anda; bahkan bagian saraf serta organ tubuh lainnya pun dapat rusak. Sejumlah komplikasi bisa juga diakibatkan oleh diabetes tipe 2 apabila Anda tak mengatasinya dengan baik karena dampak jangka panjang akan dialami oleh penderita. Yang menyebabkan kondisi jangka panjang serta komplikasi adalah kadar gula darah yang terus meningkat walaupun pada dasarnya tak ada gejala yang dipicu. Di bawah ini adalah beberapa komplikasi serius yang harus Anda ketahui.
(Baca juga: cara memastikan terkena diabetes atau tidak)
Pembuluh darah halus serta saraf bisa rusak akibat kadar gula darah pada peningkatan yang tak terkendali sehingga dengan demikian penderita akan mulai merasa sering kesemutan dan sensasi seperti terbakar dari ujung jari tangan serta kaki yang kemudian penyebarannya bisa ke bagian tubuh lainnya. Kaki bisa menjadi mati rasa dengan adanya komplikasi saraf sehingga saat terluka pun tak akan terasa sakit, namun nanti bisa menjadi borok bila dibiarkan. Tak hanya itu, konstipasi, diare, mual serta muntah juga adalah efek dari sistem pencernaan yang telah diserang oleh kerusakan saraf.
(Baca juga: makanan untuk penderita neuropati)
Penting untuk Anda tahu bahwa ada risiko 5 kali lebih besar dan tinggi bagi mereka yang menderita diabetes untuk terserang stroke dan penyakit jantung dikarenakan tak terjaganya kadar gula darah sehingga kurang seimbang dalam waktu yang lama. Bahkan risiko aterosklerosis pun juga otomatis meningkat, yaitu keadaan di mana pembuluh darah akan menyempit diakibatkan oleh akumulasi kolesterol yang tinggi dan menumpuk di dinding pembuluh darah.
Komplikasi stroke dan serangan jantung akan disebabkan oleh pembuluh darah pada otak maupun jantung mengalami penyumbatan. Ini membuat aliran darah yang seharusnya bisa menuju jantung harus terhambat sehingga bisa menyebabkan kondisi angin duduk secara mendadak, atau yang kita sebut dengan istilah angina. Jika penderita merasakan bahwa dadanya terasa tertekan dan sakit, lalu juga di bagian ulu hati timbul rasa nyeri, ini bisa menjadi indikator serangan angina.
(Baca juga: penyakit yang disebabkan kolesterol tinggi)
Masalah retina disebut juga dengan retinopati di mana akan timbul ketika pembuluh darah pada retina mengalami gangguan. Retina merupakan sebuah jaringan penglihatan yang sangat sensitif terhadap sinar dan bila gangguan tersebut tak segera ditangani secara benar, maka akibatnya adalah kebutaan sehingga akan sangat fatal. Melakukan pemeriksaan mata setiap tahun secara rutin akan sangat membantu karena kita tak pernah tahu akan apa yang terjadi pada pembuluh darah mata. Cahaya dapat terhalang untuk sampai ke retina apabila terjadi pertumbuhan acak, penyumbatan dan kebocoran di pembuluh darah.
Dengan melakukan pemeriksaan, kerusakan atau gangguan serius bisa ditangani sesegera mungkin, apalagi jika Anda langsung merujuk ke dokter spesialis mata. Kadar gula darah yang terjaga keseimbangannya akan membuat risiko retinopati ini menurun. Jika sampai terdeteksi bahwa Anda telah menderita komplikasi ini, operasi laser adalah solusi untuk mengatasi retinopati diabetik. Namun solusi ini bukanlah untuk kesembuhan total, tujuan operasi laser adalah hanya untuk membuat daya pengliihatan bertahan baik.
(Baca juga: jenis kelainan saraf – ablasio)
Organ kaki tentu sama pentingnya dengan organ-organ lainnya yang kita setiap saat manfaatkan untuk berjalan dan melakukan segala kegiatan yang aktif, namun kesehatan kaki bisa terjadi komplikasi. Ini bisa dialami sewaktu darah di bagian kaki penderita mengalami hambatan dan sarafnya pun mengalami kerusakan. Infeksi serius pun diderita oleh 10% penderita diabetes akibat adanya goresan kecil maupun luka besar seperti misalnya luka bakar.
Pemeriksaan kaki sangat disarankan untuk dilakukan setiap hari apabila sudah diketahui bahwa ada saraf yang rusak di bagian tersebut. Segala perubahan pasti akan dirasakan oleh penderita, maka hal tersebut sebaiknya langsung dikonsultasikan dengan dokter. Jika kaki Anda mengalami hal-hal di bawah ini, komplikasi harus segera diperiksa oleh ahli medis.
Ibu hamil yang mengalami kadar gula darah saking tingginya dapat mengalami keguguran sebagai komplikasi yang sangat berbahaya. Keguguran bukanlah satu-satunya karena risiko lainnya adalah kematian bayi setelah dilahirkan. Komplikasi semacam ini dapat terjadi jika sudah mengetahui kadar gula darah tinggi namun tidak segera diobati dengan benar. Di awal kehamilan pun jika kadar gula darah tak dijaga, maka risiko cacat lahir pada bayi pun sangat tinggi risikonya.
Untuk itulah mengapa memeriksakan kehamilan dan juga kondisi diabetes pada para ibu hamil perlu dilakukan secara sering dan rutin. Dokter yang akan membantu Anda adalah dokter spesialis obstetri, klinik atau rumah sakit dan konsultasi secara rutin bisa membuat dokter lebih mudah dalam memantau kadar gula darah dari si ibu hamil. Dengan demikian, pemberian dosis insulin pun bisa dikendalikan juga, berikut dengan perkembangan janin.
(Baca juga: penyebab hcg meningkat)
Komplikasi lainnya yang begitu patut untuk diwaspadai adalah disfungsi seksual di mana akan terjadi pada penderita diabetes pria apalagi yang memiliki kebiasaan merokok. Kerusakan saraf serta bagian pembuluh darah halus akan memicu gangguan seperti ini yang hanya akan dapat ditangani dengan memperoleh pengobatan kimia. Tak hanya pada para pria perokok, wanita pun yang menderita diabetes bisa juga berpeluang menderita beberapa gangguan disfungsi seksual seperti berikut:
Pembuluh darah halus ada jutaan di bagian ginjal yang tugas utamanya adalah sebagai penyaring limbah dan racun dari darah. Apabila terjadi kebocoran atau masalah penyumbatan di pembuluh darah tersebut, otomatis akan terjadi penurunan kinerja ginjal di mana komplikasi ini ada kaitannya juga erat dengan tekanan darah tinggi. Jika ginjal mengalami kerusakan serius, gagal ginjal adalah akibatnya. Dialisis kemudian menjadi proses pengobatan yang harus Anda tempuh untuk mengembalikan fungsi ginjal yang baik, atau malah dokter dapat menyarankan Anda untuk melakukan transplantasi ginjal.
(Baca juga: penyakit ginjal)
Sebagai sebuah kondisi tubuh yang serius, untuk penyakit kencing manis selalu ada cara untuk menekan risiko komplikasi agar diabetes tak mengancam jiwa. Untuk diabetes tipe 2, cara-cara berikut ini kiranya bisa menjadi hal yang membantu.
(Baca juga: cara mencegah diabetes sejak dini)
Faktor risiko yang ada di berbagai penyakit adalah stres, dan diabetes pada tipe 2 pun bisa juga dipicu oleh stres. Keadaan stres jugalah yang akan membuat Anda melarikan diri ke makanan dan pola hidup tak sehat, bahkan karena stres jugalah hormon peningkat gula darah akan dilepaskan. Meditasi adalah cara yang baik untuk membuat Anda selalu tenang serta dapat mengendalikan stres maupun emosi negatif. Melatih pernapasan, mendengarkan musik yang lembut dan menenangkan, dan juga massage akan membantu menurunkan hormon stres yang bahkan juga bisa membuat gula darah turun.
Resistensi insulin dapat dipicu oleh kurangnya tidur atau waktu istirahat dan risiko ini akan bertambah khususnya pada orang yang memang ada keturunan diabetes. Telah diteliti oleh University of Chicago bahwa tidur yang kurang dari 6 jam yang hampir setiap hari akan menjadikan seseorang lebih berisiko untuk menderita diabetes tipe 2. Saat malam hari, tidur cukup yang baik adalah sebaiknya 7-8 jam demi kualitas istirahat yang baik dan terhindar dari segala penyakit.
(Baca juga: cara menjaga kadar gula darah agar normal)
Kadar gula darah bisa diturunkan oleh kayu manis karena adanya kandungan polifenol di dalam kayu manis. Kaya akan nutrisi, rempah wangi ini bisa membuat insulin terdukung dalam mengerjakan fungsinya secara lebih baik dan sempurna ketimbang sebelumnya. Jika Anda suka sarapan oatmeal, tinggal taburkan bubuk kayu manis ke atasnya dan lakukan hal ini setiap hari untuk hasil maksimal.
(Baca juga: makanan yang mengandung vitamin d super tinggi)
Diabetes bisa diperangi oleh vitamin D karena kekurangan vitamin, khususnya vitamin D juga bisa meningkatkan risiko terserang diabetes tipe 2. Untuk dosisnya, yang paling baik adalah 1000-2000 IU vitamin D yang bisa dikonsumsi setiap hari agar diabetes bisa dicegah. Entah itu dari suplemen atau ikan atau bahkan susu, Anda bisa mengonsumsinya demi asupan vitamin D yang cukup bagi tubuh.
(Baca juga: bahaya alkohol bagi penderita diabetes)
Buah asli yang mengandung kadar serat tinggi adalah lebih baik untuk dikonsumsi daripada Anda memakan atau meminum segala yang manis-manis dengan pemanis buatan. Ingat bahwa aliran gula darah bisa diperlambat ketika Anda makan atau minum yang manis-manis itu. Buah pir dan raspberry adalah buah yang paling dianjurkan untuk Anda konsumsi karena kaya akan serat; selain itu pun ada juga beras merah yang bisa dimasukkan ke menu harian Anda.
(Baca juga: kopi bagi penderita diabetes)
Obesitas adalah musuh terbesar karena kondisi ini bisa membawa Anda kepada berbagai penyakit, termasuk diabetes tipe 2 yang serius. Maka, satu-satunya jalan adalah dengan mengendalikan bobot tubuh Anda. Bakarlah glukosa untuk bisa menurunkan risiko diabetes dan juga komplikasinya melalui latihan kardio, seperti halnya berenang, bersepeda dan juga berlari.
(Baca juga: bahaya telur bagi penderita diabetes)
Sensitivitas insulin bisa meningkat dengan mengonsumsi makanan bernutrisi, apalagi yang mengandung asam lemak omega-3 tinggi. Makanan laut yang perlu dikonsumsi tak perlu berlebihan, karena Anda hanya membutuhkan sekitar 1 porsi saja yang bisa dikonsumsi per minggu sehingga risiko diabetes dapat diatasi dan dicegah.