Penyakit campak yang kita tahu kebanyakan menyerang balita, ternyata juga dapat menyerang orang dewasa (semua orang berpotensi terjangkit campak). Terutama bagi yang belum pernah menderita penyakit ini atau belum divaksinasi campak. Campak merupakan infeksi yang penyebabnya adalah sejenis virus. Penyebab campak yaitu virus campak atau morbili.
Penularan Campak
Virus campak menular melalui udara dan percikan ludah penderita. Orang dengan penyakit campak yang bersin (mengeluarkan percikan ludah), jika bersin/percikan terhisap melalui hidung atau mulut maka akan menjangkiti orang lain. Perlu diketahui bahwa virus campak bisa bertahan selama beberapa jam di luar tubuh. Percikan ludah yang mengandung virus campak yang menempel pada benda, apabila kita pegang kemudian tangan kita menyentuh hidung atau masuk mulut, maka dapat terinfeksi campak.
Terdapat sejumlah tanda gejala cacar yang mudah dilihat seperti :
Bagaimana Jika Campak Tidak Keluar ??
Ada sebuah pendapat bahwa campak harus seluruhnya keluar. Karena jika tidak, akan membahayakan penderita. Apa anggapan ini benar? Ternyata tidak! Bercak merah yang timbul adalah penanda apakah campak yang diderita ringan atau berat. Semakin banyak timbul bercak merah, sakitnya pun makin berat. Dokter malah akan berusaha supaya bercak merah tak timbul di seluruh tubuh penderita.
Fase-fase penyakit campak :
Komplikasi Karena Campak
Jumlah penderita komplikasi akibat campak memang tak banyak, namum perlu tetap waspada. Komplikasi yang terjadi antara lain, bronkitis, infeksi otak, dan pneumonia (radang paru). Biasanya komplikasi terjadi pada orang dengan daya tahan tubuh lemah atau penderita penyakit kronis, dan bayi di bawah setahun.
Pengobatan campak dilakukan melihat gejalanya. Jika demam, diberikan obat penurun demam. Apabila batuk, diberikan obat batuk. Begitupun bila diare, akan disiapkan obat untuk mengatasi penyebab diare. Tetapi apabila terjadi komplikasi, harus dirawat di rumah sakit. Agar bisa cepat pulih, perlu didukung dengan beberapa tindakan, diantaranya :
Langkah penanganan penderita campak :
Makanan dan Minuman yang Baik bagi Penderita Campak
Makanan yang Harus dihindari
Mencegah Campak
Pencegahan campak dapat dilakukan dengan vaksinasi MMR (Measles, Mumps and Rubella). Atau vaksin untuk campak, gondongan dan campak jerman. Campak tidak mengenal musim, bisa timbul kapan saja. Vaksin campak adalah virus yang dilemahkah, sehingga terkadang timbul efek seperti demam atau diare pada anak. Sebetulnya bayi memperoleh antibodi dari sang ibu ketika hamil, yaitu melalui plasenta.
Namun, antibodi tersebut akan menurun pada usia sembilan bulan. Karena itulah vaksinasi campak diberikan pada usia sembilan bulan. Dan pemberian vaksin ini akan dilakukan lagi pada umur lima belas bulan. Vaksinasi ini dapat meringankan dampak campak. Jadi walaupun terkena campak, tidak sampai mengalami komplikasi (campak parah) karena sudah ada antibodinya di tubuh.
Campak jerman atau biasa disebut dengan rubella, karena disebabkan oleh virus rubella yang sering menyerang anak pada rentang usia 5 sampai 14 tahun. Gejala rubella antara lain, demam, batuk, pilek, nafsu makan turun, bercak merah yang cepat hilang (sekitar 3 hari). Akan berbahaya jika rubella menyerang wanita hamil. Hal ini dikarenakan janin yang ada di kandungan pun dapat terinfeksi virus melalui ari-ari atau plasenta. Jika janin yang dikandung terinfeksi, maka kemungkinan ketika lahir akan mengalami keterbelakangan mental, tuli, dan katarak.
Maka dari itu setiap anak perempuan wajib divaksinasi rubella supaya janin yang ia kandung suatu hari nanti bisa terlindung dari virus ini. Begitupun dengan pria, perlu juga divaksinasi rubella. Tujuannya untuk menghindari terjangkit virus campak jerman yang mungkin akan menyerangnya, karena dapat menular pada istri yang sedang mengandung.