10 Penyakit yang Berhubungan dengan Bau Mulut Paling Mengerikan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bau mulut dapat terjadi pada siapa saja tergantung dari pola hidup dan kondisi kesehatan yang dimiliki oleh masing – masing pribadi. Bau mulut umumnya disebabkan oleh aktivitas bakteri yang tergolong dalam bakteri anaerobik gram negatif seperti Treponema denticola, Porphyromonas gingivalis, Tannerella forsynthesis, Eubacterium dan lain – lain. Bakteri – bakteri tersebut dapat menghasilkan senyawa – senyawa yang mengandung sulfur, yang mana senyawa – senyawa tersebut memiliki aroma yang tidak sedap. Bakteri – bakteri tersebut dapat berkembang dengan pesat di rongga mulut apabila tidak dilakukan tindakan yang menjaga kesehatan gigi dan mulut. Keuntungan menjaga kebersihan mulut dapat Anda peroleh seperti napas yang segar serta tidak terserang Penyakit yang Berhubungan dengan Bau Mulut seperti gigi dan mulut seperti radang gigi.

Bila mengalami bau mulut yang tidak sedap, dapat menggunakan beragam cara alami dalam mengatasi bau mulut, seperti dengan menggunakan daun sirih. Selain itu, ada beberapa tanaman penghilang bau mulut yang bisa Anda manfaatkan bila Anda sedang mengalami ketidaknyamanan akibat bau mulut. Di samping bakteri – bakteri tersebut ada beberapa penyakit yang juga berhubungan dengan bau mulut. Pada artikel ini akan dibahas mengenai beberapa penyakit yang berhubungan dengan bau mulut.

1. Sakit Tenggorokan

Sakit tenggorokan merupakan penyakit yang terjadi pada tenggorokan yang biasanya berupa peradangan pada tenggorokan ataupun peradangan pada bagian amandel. Sakit tenggorokan biasanya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri (biasanya berupa bakteri Streptococcus) dan bisa juga disebabkan oleh luka berat, tumor serta penyakit refluks gastroesofagus. Gejala sakit tenggorokan adalah demam, mual, rasa sakit pada tenggorokan terutama pada saat menelan, batuk, rasa gatal maupun sensasi terbakar pada tenggorokan dan lain – lain.

Sakit tenggorokan juga bisa menyebabkan bau mulut. Hal ini bisa terjadi pada sakit tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Aktivitas dari bakteri tersebut pada bagian tenggorokan dapat menghasilkan senyawa yang memiliki aroma tidak sedap, aroma yang tidak sedap tersebut dapat mempengaruhi bau napas yang dikeluarkan dari mulut. Ada beberapa cara menghilangkan bau tenggorokan yang dapat digunakan, bila sudah terkena dampaknya, salah satunya adalah menggunakan perawatan dokter gigi.

2. Bronkitis

Bronkitis merupakan jenis penyakit yang terjadi pada organ paru – paru. Organ tersebut mengalami peradangan pada bagian bronkus (jalur udara pada paru – paru yang membawa udara ke paru – paru). Sebagian besar kasus dari penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus, selain itu bronkitis juga bisa disebabkan oleh asap rokok, polusi udara, debu serta infeksi bakteri seperti Bordella pertussis dan Mycoplasma pneumoniae.

Bronkitis memiliki gejala seperti batuk berdahak dalam jangka waktu yang lama, sesak napas saat melakukan kegiatan berat, sakit kepala dan lain – lain. Selain itu, penyakit ini juga dapat menyebabkan bau mulut. Bau mulut yang disebabkan bisa terjadi karena infeksi bakteri maupun produksi dahak yang berlebihan hingga mempengaruhi kualitas bau mulut yang dikeluarkan.

3. Pilek

Pilek merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus pada bagian atas dari saluran pernapasan, terutama pada bagian hidung. Gejala – gejala dari penyakit ini biasanya baru akan muncul setelah dua hari terinfeksi oleh virus. Penyakit ini memiliki gejala – gejala seperti demam, bersin – bersin, batuk, beringus dan lain – lain. Penyakit pilek dapat  menyebabkan bau mulut yang tidak sedap, hal ini bisa diakibatkan oleh ingus atau mukus (pada umumnya berwarna kuning) yang terjadi akibat penyakit tersebut. Mukus tersebut dapat begerak menuju area tenggorokan melalui rongga hidung. Mukus ini memiliki aroma yang kurang sedap, hal ini dapat menyebabkan bau mulut.

[AdSense-B]

4. Sariawan

Penyakit yang Berhubungan dengan Bau Mulut  selanjutnya adalah sariawan merupakan jenis penyakit yang menyerang organ mulut, penyakit ini berupa luka yang terjadi pada bagian selaput lendir dari mulut. Luka tersebut dapat berbentuk cekung dengan bercak – bercak putih. Penyebab dari penyakit ini bisa dikarenakan karena pola hidup yang kurang sehat seperti makan makanan berminyak serta pedas dan juga bisa disebabkan karena kekurangan vitamin C. Selain itu, sariawan juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri dan kuman. Bakteri yang dapat menyebabkan sariawan adalah Streptococcus sanguis, perkembangan bakteri ini pada mulut dapat menyebabkan luka pada selaput lendir dari organ tersebut. Aktivitas dari bakteri ini juga dapat menghasilkan aroma yang tidak sedap sehingga menyebabkan bau mulut.

5. Karies Gigi

Karies gigi atau yang dikenal juga sebagai gigi berlubang merupakan jenis penyakit gigi yang mengalami pembusukan atau kerusakan. Pembusukan pada gigi ini menyebabkan kerusakan pada gigi hingga berlubang. Penyebab penyakit karies gigi ini adalah bakteri seperti Streptococcus sobrinus, Streptococcus mutans dan Lactobacilli. Selain itu, ada berbagai faktor yang meningkatkan risiko terkena karies gigi seperti penyakit tertentu pada gigi (seperti penyakit Amelogenesis imperfekta, dimana lapisan luar gigi tidak terbentuk dengan sempurna), konsumsi karbohidrat atau gula, lamanya gigi terpapar karbohidrat, kekurangan air liur atau saliva, merokok serta jarang menjaga kesehatan gigi dan mulut seperti menggosok gigi.

Karies gigi sukar dikenali pada saat awal penyakit ini, penderita akan baru sadar setelah gigi berlubang atau sudah terasa sakit dan nyeri yang cukup parah pada gigi dan gusi. Karies gigi diawali dengan adanya pengapuran pada permukaan gigi, sehingga permukaan gigi terasa berkapur. Karies gigi dapat menyebabkan bau mulut yang amat tidak sedap, hal ini dikarekan aktivitas bakteri yang menyebabkan pembusukan pada gigi. Bila sudah terkena penyakit gigi berlubang, diharapkan segera melalukan penanggulangan yang tepat. Salah satu cara mengobati gigi berlubang adalah dengan menggunakan minyak cengkeh.

[AdSense-A]

6. Postnasal Drip

Postnasal drip merupakan suatu kondisi dimana ingus terkumpul secara berlebihan pada bagian tenggorokan atau bagian belakang dari rongga hidung. Penyakit ini terjadi karena adanya produksi ingus atau mukus yang berlebihan oleh kelenjar lendir di hidung. Produksi mukus yang berlebihan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti refluks gastroesofagus, sinusitis dan rhinitis. Selain itu, penyakit ini bisa disebabkan juga oleh alergi.

Postnasal drip dapat menyebabkan ketidaknyamanan dalam bernapas serta juga dapat menghasilkan bau mulut yang tidak sedap. Hal ini bisa terjadi dikarenakan lendir yang terkumpul pada bagian tenggorokan ataupun bagian belakang rongga hidung dapat menjadi tempat perkembangbiakan bakteri. Aktivitas bakteri ini dapat menyebabkan aroma yang tidak sedap yang berasal dari mukus yang terkumpul tersebut, pada saat bernapas maupun mengeluarkan udara dari mulut, udara akan bersentuhan dengan lendir tersebut, sehingga bau yang dikeluarkan tidak sedap.

7. Rhinitis

Rhinitis merupakan jenis penyakit yang mana terjadi peradangan atau iritasi pada selaput lendir atau mukus pada hidung. Penyakit ini dapat disebabkan oleh serangan virus, bakteri, iritan atau bisa juga disebabkan karena alergi. Pada umumnya rhinitis terjadi akibat alergi yang disebabkan oleh agen alergi atau yang disebut alergen seperti bulu hewan dan serbuk sari. Gejala – gejala dari penyakit ini adalah hidung tersumbat, pilek, bersin dan dapat mengakibatkan kondisi postnasal drip. Selain gejala – gejala tersebut, rhinitis juga dapat menyebabkan bau mulut, apalagi rhinitis dapat memicu postnasal drip seperti yang sudah dijelaskan di atas. Lendir yang berlebihan tersebut dapat menjadi tempat aktivitas bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut.

8. Sindrom Sjögern

Sindrom Sjögern merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh kelainan autoimun. Kelainan autoimun yang terjadi pada sindrom ini adalah diserangnya kelenjar – kelenjar pada bagian tubuh, pada umumnya kelenjar yang diserang adalah kelenjar yang berfungsi mengatur kelembaban pada tubuh yaitu kelenjar eksokrin yang terdapat pada rongga mulut dan mata. Akibat dari diserangnya kelenjar – kelenjar tersebut, mata dan mulut mengalami kekeringan karena kekurangan produksi cairan akibat rusaknya kelenjar -kelenjar tersebut.

Sindrom ini dapat mengakibatkan bau mulut, dikarenakan keringnya mulut akibat kurangnya produksi saliva yang dibutuhkan. Saliva atau air liur tersebut berguna dalam menjaga kondisi mulut dari perkembangbiakan bakteri dan juga sebagai penetralisir kondisi asam pada mulut. Dengan berkurangnya saliva ini, maka aktivitas bakteri pada mulut dapat berkembang dengan pesat sehingga menyebabkan bau mulut.

9. Xerostomia

Xerostomia merupakan penyakit dengan kondisi mulut kering, yang kemungkinan berkaitan dengan kekurangan produksi saliva, perubahan komposisi saliva serta kemungkinan juga bisa berkaitan dengan kasus yang tidak dapat diidentifikasi. Kondisi mulut kering ini pada umumnya merupakan efek samping dari penggunaan obat tertentu. Kondisi mulut kering ini dapat menyebabkan bau mulut dikarenakan kekurangan saliva yang cukup. Saliva dapat berfungsi sebagai kontrol kondisi mulut. Dengan kurangnya saliva yang terdapat pada rongga mulut dapat memicu perkembangan bakteri yang cukup membuat mulut menjadi bau. Bakteri merupakan satu dari banyak faktor penyebab bau mulut tidak mau hilang.

[AdSense-C]

10. Sindrom Bau Ikan

Sindrom bau ikan atau yang dikenal dalam dunia medis sebagai Trimethylaminuria merupakan kelainan metabolisme. Penyakit ini sebenarnya penyakit yang cukup langka sehingga tidak terlalu dikenal oleh masyarakat. Sindrom ini tergolong sindrom yang diturunkan secara genetik, yang diturunkan dengan gen autosom (gen tubuh) resesif selain itu ada juga kemungkinan terjadinya mutasi pada gen yang mempengaruhi timbulnya sindrom ini. Penderita sindrom bau ikan akan mengalami penumpukan senyawa organik Trimethylamine yang merupakan produk samping dari pencernaan yang terjadi di usus. Senyawa organik tersebut memiliki bau yang sangat menyegat dan tidak sedap, mirip seperti bau ikan, dari sinilah nama sindrom tersebut berasal.

Kondisi penumpukan senyawa organik Trimethylamine tersebut disebabkan oleh kekurangan enzim FMO3 yang berperan sebagai pengurai dari senyawa organik tersebut. Kekurangan enzim tersebut berkaitan dengan gen autosom resesif yang berperan sebagai kontrol produksi dari enzim tersebut. Akibat penumpukan senyawa organik tersebut, bau yang dikeluarkan dari mulut akan memiliki aroma yang tidak sedap seperti bau ikan. Tidak hanya bau mulut saja, bau badan dan keringat pun memiliki bau seperti bau ikan.

11. Periodontitis

Penyakit yang Berhubungan dengan Bau Mulut  terakhir yaitu Periodontitis dikenal juga sebagai penyakit gusi merupakan peradangan yang terjadi pada jaringan gusi. Penyakit utama dari penyakit ini adalah kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut yang berujung pada menumpuknya jamur dan bakteri pada permukaan gigi dan gusi. Selain dari pada itu, penyebab lainnya adalah kurangnya asupan gizi seperti vitamin dan kalsium serta akibat efek samping dari penyakit seperti diabetes. Faktor yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit gusi ini adalah kebiasaan buruk seperti merokok.

Untuk mencegah terjadinya penyakit ini, ada baiknya Anda menjaga kesehatan gigi dan mulut Anda dengan rajin menggosok gizi, mengonsumsi buah dan sayuran, membersihkan gigi dengan kawat gigi, menggunakan obat kumur dan lain sebagainya. Periodontitis yang disebabkan oleh infeksi jamur maupun bakteri dapat menyebabkan terjadinya bau mulut. Aktivitas mikroorganisme tersebut dapat menghasilkan aroma yang tidak sedap sehingga membuat mulut penderitanya menjadi bau.

fbWhatsappTwitterLinkedIn