Asam lambung naik atua dalam dunia medis dikenal dengan refluks gastroesofagus atau juga disebut sebagai penyakit GERD (Gastro Esophageal Reflux Disease) merupakan gangguan pencernakan yang dialami hampir oleh setiap orang. Akan tetapi kebanyakan dari mereka tidak menyadari akan gangguan tersebut dan kebanyakan dari mereka mengabaikan hal tersebut. Ini merupakan suatu kelainan dimana asam lambung mengalami refluks atau mengalir balik ke daerah kerongkongan. Asam lambung merupakan cairan pencernaan yang terbentuk di dalam perut, khususnya oleh organ lambung.
Asam lambung terdiri atas asam klorida (HCL) yang merupakan konstitue utama asam lambung yang dihasilkan oleh sel parietal (sel oxyntic) di kelenjar lambung dalam perut, Kalium Klorida (KCL), dan Natrium Klorida (NaCL). Asam lambung diproduksi oleh sel-sel yang melapisi lambung dan memegang peranan yang cukup penting dalam proses pencernaan makanan, yaitu mencerna makanan yang mengandung protein serta mengaktifkan enzim pencernaan guna memecah rantai panjang asam amino.
Gejala Asam Lambung Naik
Ph normal asam lambung adalah antara 1,5 hingga 3,5. Apabila gejala asam lambung naik, maka kondisi tersebut dapat membahayakan organ-organ pencernaan seperti lambung dan kerongkongan. Untuk itu, ada baiknya apabila kita selalu waspada akan hadirnya gejala-gejala yang dapat menandakan bahwa asam lambung kita naik. Gejala yang timbul pada orang yang mengalami gangguan asam lambung naik hampir sama saat maag. Hal yang membedakan adalah pada saat seseorang mengalami gangguan asam lambung naik maka akan timbul sensasi panas atau terbakar di daerah dada.
Adapun gejala-gejala asam lambung naik lainnya adalah :
Gejala-gejala tersebut di atas dapat menandakan bahwa telah terjadi peradangan pada kerongkongan penderita, yang nantinya dapat menimbulkan kerusakan pada lapisan kerongkongan, dan pada akhirnya dapat terjadi perdarahan.
Penyebab Asam lambung Naik
Reflux asam lambung terjadi karena terjadinya sekresi yang berlebihan pada lambung. Gejala yang ditimbulkan paling sering terjadi pada saat :
Mengkonsumsi beberapa jenis makanan tertentu dapat menyebabkan semakin memburuknya gejala yang dirasakan oleh penderita gangguan ini. Untuk itu sebaiknya cobalah untuk menghindari jenis makanan seperti jeruk, coklat, makanan yang berlemak dan bahaya makanan pedas, minuman yang mengandung bahaya kafein, bahaya alkohol, permen, serta tomat. Gangguan pencernakan asam lambung naik bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti :
Seiring dengan berjalannya waktu, terjadinya peradangan pada tenggorokan penderita akan dapat menimbulkan beberapa bahaya asam lambung yang menimbulkan komplikasi yang lebih parah, seperti :
Refluks asam lambung dapat mengakibatkan rusaknya sel-sel jaringan esofagus bagian bawah. Kondisi ini dapat memicu timbulnya jaringan parut yang nantinya dapat mempersempit jalur makanan sehingga menyebabkan penderita kesulitan pada saat menelan.
Kondisi kesulitan menelan juga terjadi pada kondisi :
Pada kondisi Refluks lambung yang parah, akan dapat menimbulkan terjadinya pengikisan pada kerongkongan dan menyebabkan pembentukan luka (ulkus) pada jaringan tersebut. Ulkus tersebut nantinya bisa mengalami perdarahan sehingga menimbulkan penderita kesulitan menelan.
Luka kerongkongan ini juga lebih mudah terjadi karena :
Apabila refluks asam lambung sudah begitu parah, hal tersebut dapat mengakibatkan kerusakan pada lapisan esophagus seperti terjadinya perubahan sel-sel yang melapisi esophagus secara abnormal. Kondisi ini bisa meningkatkan resiko penderita untuk lebih mengembangkan kanker tenggorokan.
Waspadai kanker tenggorokan ini yang bisa juga dipicu karena :
Asam lambung yang diproduksi dalam perut sebenarnya berfungsi untuk membantu proses memecah makanan serta untuk melindungi saluran pencernaan dari serangan infeksi. Namun, pada saat perut memproduksi asam lambung dalam jumlah yang berlebih, hal tersebut akan dapat menimbulkan berbagai gejala ketidaknyamanan serta masalah kesehatan, terutama pada bagian saluran pencernakan. Cara yang terbaik untuk mengatasi masalah tersebut antara lain adalah :
Non Medis
Perubahan gaya hidup merupakan tindakan non medis yang bisa dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi refluks asam lambung. Adapun langkah yang bisa Anda tempuh adalah :
1. Mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang
Salah satu langkah dalam menurunkan tingkat asam lambung yang berlebih adalah dengan mengkonsumsi makanan seimbang serta menerapkan makanan untuk diet sehat. Seperti mengkonsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, serta susu rendah lemak. Hindari makanan yang banyak mengandung lemak trans, kolesterol, gula, maupun sodium (garam).
2. Mempertahankan berat tubuh ideal
Mempertahankan indeks massa tubuh yang sehat dapat membantu mengatasi masalah refluks asam lambung. Dengan mengatur pola makan serta melakukan kegiatan berolahraga secara teratur akan sangat membantu dalam mempertahankan berat tubuh ideal.
3. Memperhatikan asupan kalori
Mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori akan meningkatkan resiko obesitas. Untuk itu, Anda perlu menghitung asupan kalori yang Anda butuhkan guna mempertahankan berat tubuh yang ideal. Anda bisa mengecek label kandungan nutrisi dari produk-produk yang Anda beli. Ini merupakan langkah yang sederhana namun efisien guna mempertahankan berat badan Anda pada posisi ideal.
Medis
1. Mengkonsumsi obat-obatan
Jenis obat-obatan yang dapat membantu mengatasi refluks asam lambung antara lain adalah :
2. Operasi
Meskipun terjadinya gangguan refluks lambung atau GERD bisa dikontrol melalui obat-obatan, namun pada kasus dimana obat-obatan tidak mampu mengatasi hal tersebut maka dokter bisa melakukan tindakan operasi, seperti :