Spina Bifida – Definisi, Gejala, Penyebab, Pengobatan Dan Pencegahan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Banyak orang awam kurang mengetahui tentang penyakit spina bifida, baik gejala maupun penyebabnya. Oleh sebab itu sebaiknya pahami informasi yang lebih detail akan penyakit tersebut. Sehingga apabila ada kerabat atau anggota keluarga yang mengalami hal ini, maka sudah jelas tindakan apa yang perlu dilakukan.

Berikut ini beberapa penjelasan yang lebih detail akan definisi penyakit yang satu ini. Akan dijelaskan pula gejala, penyebab, pengobatan serta bagaimana cara mencegahnya. Untuk lebih jelasnya, simak informasi tentang spina bifida berikut ini:

Definisi

Spina bifida merupakan salah satu kelainan yang dibawa sejak lahir. Secara lebih spesifik ini merupakan penyakit dimana bayi lahir cacat dengan kondisi tulang belakang yang tidak normal. Umumnya dunia kedokteran juga menyebut penyakit ini sebagai penyakit cacat tabung saraf. Sehingga sebagai salah satu macam-macam penyakit saraf tentunya penyakit ini merupakan penyakit cacat tetap yang bisa jadi susah diobati.

Adapun kondisi ini sebenarnya terdiri dari tiga macam kondisi. Berikut ini kondisi yang mungkin dialami oleh anak yang menderita penyakit saraf tersebut:

  • Spina Bifida Okulta, ini merupakan kondisi cacat tulang belakang yang cukup ringan efeknya. Yaitu menimbulkan efek kecil di belakang ruas tulang punggung. Sehingga terdapat celah di antara tulang belakang anak saat dilahirkan.
  • Meningokel, yaitu kondisi celah yang terjadi bisa saja cukup besar sehingga akibatnya membuat selaput pelindung tulang belakang menimbulkan kondisi berupa ciri-ciri penyempitan saraf tulang belakang sedikit mencuat keluar serta membentuk menyerupai kantung. Akan tetapi jenis yang satu ini cukup jarang terjadi.
  • Mielomeningokel, merupakan salah satu kondisi yang cukup sering terjadi pada bayi baru lahir. Yaitu kondisi dimana kanal pada spinal terbuka cukup lebar sehingga membentuk kantung yang menonjol pada punggung bayi.

Gejala

Ada  beberapa gejala yang menyertai kondisi penyakit tersebut. Akan tetapi sayangnya masih banyak orang yang mengetahui gejala ini. Oleh sebab itu untuk menghindari kondisi yang lebih buruk, maka sebaiknya ketahui gejala penyakit saraf ini lebih dini. Yaitu umumnya terjadi gejala-gejala sebagai berikut:

  • Pada spina bifida okula, umumnya penderita tidak mengalami gejala yang berarti. Bahkan pada beberapa kasus tidak terjadi gejala apapun sehingga penderitanya dapat hidup seperti orang normal. Hanya saja saat diperiksa secara fisik terjadi kondisi yang tidak sempurna pada ruas tulang belakang.
  • Pada beberapa kasus menimbulkan gejala yang kurang nyaman dan terjadi akibat kerusakan saraf tepi pada anak saat makin dewasa. Sehingga mengganggu kondisi mereka dalam pertumbuhan.
  • Sering kali gejalanya juga berupa kondisi gejala awal hidrosefalus. Sehingga selain mengalami kelainan tulang belakang juga mengalami kelainan kondisi pada kepala. [AdSense-B]

Penyebab

Sedangkan untuk penyebab kondisi terjadinya spina bifida bisa terjadi karena beberapa hal. Akan tetapi secara garis besar hal ini terjadi akibat kesalahan yang terdapat pada masa di dalam kandungan. Oleh sebab itu sebaiknya ketahui penyebabnya supaya dapat dihindari sejak dini dan tidak menimbulkan kondisi ataupun komplikasi yang lebih parah. Berikut ini beberapa penyebab umum terjadinya penyakit saraf yang satu tersebut:

  • Pembentukan saraf tulang belakang janin yang tidak maksimal di saat kehamilan. Sehingga saat waktunya tulang belakang menyatu dan menutup, hal ini tidak terjadi. Akibatnya tulang belakang terbuka hingga anak mengalami kondisi ini saat dilahirkan.
  • Proses pembentukan tabung saraf yang tidak sempurna saat janin di dalam kandungan. Sehingga beberapa ruas tulang belakang terbuka dan tidak menutup hingga anak dilahirkan.
  • Kekurangan asam folat sehingga pembentukan tulang belakang anak tidak maksimal serta mengalami cacat yang tidak diinginkan.
  • Akibat dari obat-obatan tertentu yang dikonsumsi ibu hamil dan berpengaruh pada akibat penyempitan saraf anak. Oleh sebab itu akibatnya termasuk saraf tulang belakang terbuka dan tidak sempurna.
  • Bis ajuga terjadi akibat kondisi penyakit diabetes sehingga menimbulkan efek pembentukan tulang belakang anak yang tidak sempurna saat kandungan dan janin semakin besar. [AdSense-A]

Pengobatan

Apabila bayi lahir dengan kondisi mengalami penyakit spina bifida, maka umumnya pihak dokter maupun tenaga medis akan menyarankan upaya pengobatan. Walaupun dari banyak kasus penyakit ini sering kali tidak dapat diobati, akan tetapi masih bisa diupayakan terapi untuk mengurangi rasa tidak nyaman yang bisa dialami oleh anak selama masa pertumbuhannya. Adapun berikut ini beberapa cara pengobatan yang bisa dilakukan:

  • Pembedahan, umumnya ini merupakan satu-satunya langkah yang bisa dilakukan pada kasus yang cukup berat. Sehingga kondisi saraf tulang belakang anak lebih baik dan tidak terganggu pada masa pertumbuhannya kelak. Dari sejauh ini kondisi penyakit spina bifida terbesar melakukan pengobatan berupa operasi sesaat setelah bayi dilahirkan dan menjadi beberapa tahapan supaya kondisi tulang belakang dapat menjadi lebih normal dan tidak mengalami komplikasi lebih lanjut.
  • Penggunaan terapi obat-obatan namun sering kali hal ini tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Sehingga pengobatan bisa jadi kurang maksimal efeknya terhadap penyembuhan atau pemulihan spinal bifida. Oleh sebab itu hal ini umumnya tidak banyak disarankan oleh dokter.
  • Terapi okupasi dan terapi fisik yang membantu pemulihan secara lebih optimal. Akan tetapi hal ini membutuhkan waktu yang cukup panjang supaya dapat berhasil dan cukup maksimal.

Pencegahan

Ada beberapa langkah penting yang bisa dilakukan untuk menghindari penyakit ini. Terutama karena penyakit tersebut dapat menimbulkan efek yang lebih berbahaya ke depannya. Oleh sebab itu, yang terbaik tentunya mencegah sejak dini.

Bila memungkinkan sebaiknya cegah kondisi penyakit tersebut sejak bayi di dalam kandungan. Sehingga dengan demikian resiko mengalami spina bifida dapat dihindari sebisa mungkin. Untuk lebih detail berikut ini beberapa cara efektif untuk mencegahnya:

  • Konsumsi makanan yang kaya akan asam folat sehingga membantu pembentukan saraf tulang belakang anak saat di dalam kandungan sehingga lebih optimal dan tidak mengalami kelainan yang mengakibatkan kondisi tersebut.
  • Hindari kondisi dimana ibu hamil dapat mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Karena hal ini merupakan pemicu utama kondisi terjadinya kelainan tulang belakang. Dengan diet makanan yang rendah glukosa maka kondisi ini dapat dihindari.
  • Hindari pemakaian obat-obatan tertentu selama masa kehamilan jika tidak diperlukan. Karena pemakaian obat tertentu memicu cacat pada janin salah satunya yaitu cacat tulang belakang. Lain halnya jika tanpa efek obat saat hamil maka hal ini dapat dihindari.
  • Sebaiknya jangan sampai hamil dalam kondisi mengalami berbagai macam penyakit. Karena itu ibu hamil disarankan mengkonsumsi diet sehat sebagai makanan dan menghindari terlalu banyak konsumsi karbohidrat.

Itulah beberapa informasi tentang penyakit spina bifida. Dengan mengetahui apa penyebab penyakit tersebut serta bagaimana cara untuk mengatasi, maka diharapkan para penderita memiliki harapan kesembuhan yang tinggi.

Terutama apabila penyakit sudah makin parah, segera hubungi dokter atau rumah sakit terdekat supaya memperoleh penanganan yang tepat dan sesuai. Dengan demikian kondisi ini dapat dihindari dan dapat dipulihkan secara maksimal.

fbWhatsappTwitterLinkedIn