Ketahui Perbedaan penyakit Graves dan Hipertiroid Paling Mudah Dibedakan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dewasa ini, banyak yang menyangka bahwa penyakit graves sama dengan hipertiroid. Namun ternyata anggapan ini salah. Penyakit graves merupakan gejala awal yang menyebabkan hipertiroid. Sedangkan definisi hipertiroid ialah kondisi dimana produksi hormon tiroid dalam tubuh berlebih sehingga menyebabkan benjolan.

Perbedaan gejala yang dirasakan oleh penderita graves dan hipertiroid. Gejala penyakit graves :

  1. membesarnya kelenjar tiroid
  2. merasakan tremor pada tangan atau jari tangan
  3. berderbar-debar di jantung
  4. impotensi
  5. hilangnya berat badan namun tidak disertai kehilangan nafsu makan
  6. diare
  7. rambut rontok
  8. sulit tidur
  9. mudah lelah
  10. dan sensitif terhadap udara panas.

Bukan hanya itu saja, penderita penyakit autoimun atau graves dapat merasakan gejala penyakit graves yang mempengaruhi otot jaringan di sekitar mata, diantaranya yaitu mata kering, mata merah, rasa sakit pada mata, mata kabur atau penglihatan ganda. Sedangkan ciri ciri hipertiroid ialah :

  • penderitanya menjadi hiperaktif
  • hilangnya konsentrasi
  • mudah marah
  • insomnia
  • libido menurun, dan sebagainya.

Persamaan gejala antara penyakit graves dan hipertiroid yang dirasakan penderitanya yaitu siklus menstruasi tidak teratur serta diare. Untuk itu, apabila anda mendapatkan kedua gejala yang sama, anda harus pastikan gejala lain yang anda rasakan, agar anda mengetahui pasti penyakit anda. Selain itu perbedaan lainnya yaitu penyebab penyakit graves dan hipertiroid.

Penyebab penyakit graves  yaitu :

  • gangguan yang terjadi pada sistem kekebalan tubuh, dimana antibodi yang seharusnya melawan virus malah berbalik menyerang tubuh.

Sedangkan hipertiroid disebabkan oleh :

  • tiroiditis
  • nodul tiroid
  • efek samping obat
  • kanker tiroid
  • tumor adenoma
  • meningkatkanya kadar Hcg pada saat wanita hamil
  • dan penyakit graves. [AdSense-B]

Bukan hanya itu, pemeriksaan diagnosis kedua penyakit tersebut juga berbeda.

Tes tahapan penyakit graves :

  • tes darah untuk mengecek kadar hormon tiroid, yaitu hormon TSH (thyroid stimulating hormonone), biasanya penderita grave memiliki kadar hormon lebih rendah dibandingkan dengan keadaan normal.
  • tes serapan yodium aktif yang gunanya untuk mengecek kadar kelenjar tiroid. Selanjutnya tahap akhir dilakukan tes pencitraan yang dilakukan guna melihat pembesaran pada kelenjar tiroid.

Tes tahapan penyakit hipertiroid :

Sedangkan tahapan tes untuk mengecek penyakit hipertiroid dimulai dengan melakukan pemeriksaan fungsi tiroid, hal ini hampir sama seperti pemeriksaan pada penyakit graves yaitu untuk mengetahui kadar hormon TSH dan dua hormon lain yaitu T3 dan T4. [AdSense-C]

  • Pemeriksaan fungsi tiroid Biasanya pada penderita hormon hipertiroid, kadar hormon T3 dan T4 atau triiodotironin dan tiroksin menjadi tinggi. Biasanya pemeriksaan fungsi tiroid juga dilakukan untuk mengecek LED atau laju endap darah untuk mengecek seberapa cepat sel darah merah mengendap di tabung uji. Jika darah mengendap dengan cepet ke tabung artinya penderita mengalami peradangan pada kelenjar tiroid.
  • Tahapan pemeriksaan pencitraan tiroid isotop (thyroid scan) setelah penderita diduga mengidap hipertiroid. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui penyebab hipertiroid. Pemeriksaan isotop ini dilakukan dengan cara memberikan zat radioaktif kepada pasien untuk ditelan, dengan kesimpulan jika isotop yang diserap oleh kelenjar rendah maka penyebab hipertiroidnya adalah tiroditis, jika hasilnya adalah sebaliknya maka penyebab hipertiroidnya adalah penyakit graves atau nodul tiroid.
  • Pemindaian. Pemindaian ini biasanya berupa tes CT scan, MRI, dan USG. Pemindaian ini dilakukan guna mengetahui ukuran atau ketebalan dari kelenjar tiroid, serta resiko tumor.

Nah itulah Perbedaan penyakit Graves dan Hipertiroid yang dapat penulis sampaikan, yang pastinya dibahas secara sederhana agar mudah dipahami oleh pembaca, semoga artikel ini bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn