5 Perawatan Rematik Sebagai Penolong Jangka Pendek dan Jangka Panjang

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Perawatan Rematik bisa dilakukan dengan berapa metode pengobatan. Namun rematik tidak begitu mudah untuk disembuhkan, membutuhkan waktu yang lama untuk penyakit ini benar-benar dinyatakan sembuh.

Bahkan sampai saat ini masih belum ditemukan obat yang benar- benar bisa menyembuhkan rematik sepenuhnya. Penderita rematik hanya bisa melakukan perawatan untuk membantu mengurangi peradangan, mencegah atau memperlambat kerusakan persendian.

Beberap cara yang bisa dilakukan untuk mencegah rematik menjadi semakin parah adalah sebagai berikut:

1. Minum Obat Pereda Sakit

Langkah perawatan rematik yang bisa dilakukan adalah dengan mengonsumsi obat-obatan pereda sakit, perawatan pasca operasi dan mengubah gaya hidup.  Perawatan pada penyakit rematik bertujuan untuk mengurangai gejala seperti nyeri dan peradangan, meredakan peradangan pada persendian, meminimalisir kerusakan persendian, dan  meningkatkan fungsi gerak persendian untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang.

Gejala rematik sering kali muncul dan hilang secara tiba-tiba dan tentunya mengganggu aktifitas seseorang. Bila gejala rematik datang dengan tiba-tiba penolongan pertama yang bisa anda lakukan adalah dengan mengompres ke bagian yang terasa nyeri. Pada kondisi tertentu, ini bisa memperparah keadaan inkontinensia urine.

2. Mengonsumsi obat pereda rasa sakit

Perawatan rematik dengan obat pereda sakit tidak dapat mencegah perkembangan peradangan namun dapat membantu merekadan rasa sakit yang ditimbulkan oleh peradangan pada persendian. Obat yang biasa digunakan adalah obat  sejenis antiinflamasi non-steroid seperti naproxen, ibuprofen, dan diclofenac.

Steroid atau  Kortiskosteroid  merupakan obat sintetis yang mirip dengan hormon kortisol yang dihasilkan oleh tubuh. Steroid berfungsi untuk meredakan rasa nyeri yang ditimbulkan akibat peradangan pada persendian. Obat ini digunakan dalam jangka pendek karena dapat menimbulkan efek samping yang serius jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Dikhawatirkan, efek sampingnya juga berdampak buruk pada ginjal sehingga meningkatkan faktor risiko sindrom nefrotik.

3. Melakukan terapi biologis

Terapi biologis untuk perawatan rematik dilakukan dengan cara menyuntikan protein kedalam tubuh yang berasal dari genetika manusia. Perawatan biologis berguna untuk menghentikan sistem imun yang menyerang tubuh. Target perawatan dengan terapi ini adalah berpusat pada  sistem kekebalan tubuh yang memicu peradangan dan menyebabkan kerusakan jaringan serta persendian.

Terapi biologis mampu memperlambat perkembangan rematik pada jaringan tubuh. Terapi yang sama juga bisa mengurangi gejala inkontinensia urine. Namun teknik perawatanrematik ini rupanya memiliki efek samping seperti demam, mual, infeksi, sakit kepala, serta reaksi pada kullit seperti gatal yang timbul pada titik penyuntikan. [AdSense-B]

Salah satu terapi yang cukup efektif membantu meredakan rasa nyeri akibat peradangan pada rematik adalah dengan terapi tubuh dan fikiran. Terapi tubuh dan fikiran berupa meditasi kesadaran, feedback, latihan pernafasan dan relaksasi. Terapi ini membuat penderita rematik menggunakan pikirannya untuk membuat tubuh merasa lebih baik. Bentuk terapi tubuh dan fikiran yang paling terkenal adalah olahraga yoga. Cara yang sama juga bisa menjadi cara mencegah inkontinensia urine.

4. Menerapkan pola hidup sehat

Perawatan rematik bisa menerapakan pola hidup sehat sama dengan kebutuhan pengobatan sindrom nefrotik. Sebab pola hidup sehat bermanfaat untuk membantu menjaga kesehatan dan menjauhkan tubuh dari penyebab penyakit termasuk mengatasi gejala rematik.

Menjaga asupan makanan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan protein bisa membantu menguatkan otot dan persendian dalam tubuh. Konsumsi makanan sesuai kebutuhan tubuh anda terutama ikan laut.

Melakukan olahraga ringan untuk melatih otot dan persendian tubuh agar lebih kuat dan stabil. Olahraga yang bisa dilakukan seperti jalan kaki, bersepeda, berenang untuk melatih pergerakan sendi. olahraga juga bisa membantu menjaga berat badan anda agar jangan sampai mengalami kegemukan.

Obesitas atau kegemukan merupakan faktor pemicu terjadinya rematik.  Selain asupan makanan dan olahraga, suplemen juga dianjurkan untuk dikonsumsi untuk membantu merawat persendian agar tetap lentur. Obesitas juga memicu gangguan hormon pertumbuhan tidak hanya memicu terjadinya rematik pada seseorang. [AdSense-C]

5. Akupuntur

Teknik akupuntur sebagai perawatan rematik dapat memicu tubuh untuk melepaskan hormon endorfin yang membuat seseorang merasa lebih baik atau tenang sehingga mengurangi rasa sakit atau nyeri  yang dirasakan oleh penderita rematik.

Teknik akupuntur yang diaplikasikan pada penderita rematik dapat membantu mengilangkan atau mengurangi rasa nyeri, mencegah terjadinya perubahan bentukndan memelihara fungsi persendian agar tetap berfungsi dengan baik.

Selain untuk merawat rematik, akupuntur juga bisa menjadi terapi pilihan untuk mengatasi definisi inkontinensia urine. Dengan akupuntur, kemampuan tubuh untuk mengontrol keluarnya air kencing bisa dikembalikan secara bertahap.

Akupuntur adalah teknik pengobatan dengan menusukan jarum tipis ke dalam kulit pada titik titik tertentu.  Meskipun teknik ini menggunakan jarum namun tidak menimbulkan rasa sakit.

Akupuntur terkenal dengan khasiatnya untuk mengurangi rasa sakit kronis yang terjadi didalam tubuh. Akupuntur pun kerap dijadikan pilihan untuk mengobati atau memperbaiki tanda hormon tidak stabil. Dengan teknik akupuntur, produksi hormon bisa diperbaiki secara bertahap.

Demikian pemaparan kali ini tentang perawatan rematik yang bisa dilakukan dengan cara medis ataupun terapi biologis. Anda bebas memilih perawatan yang paling tepat untuk anda. Demikian, semoga dapat membantu anda.

fbWhatsappTwitterLinkedIn