5 Penyebab Hemodialisa Sangat Penting Untuk Diketahui

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam dunia kesehatan, hemodialisa merupakan sebuah pilihan yang harus di jalan bagai para penderita penyakit yang mengharuskan cuci darah. Karena ginjal yang sudah tidak berfungsi dengan baik dalam menjalankan tugasnya, maka di ambilah tindakan medis untuk menyelamatkan nyawa pasien penderita gagal ginjal.

Hemodialisa sendiri merupakan sebuah metode cuci darah yang bertujuan menyaring sisa-sisa metabolisme tubuh yang seharusnya di saring oleh organ ginjal, agar tidak menjadi racun dan membahayakan kesehatan organ tubuh yang lain.

Proses hemodialisis secara singkat dapat di pahami dengan mudah. Dimana darah pasien penyakit yang mengharuskan cuci darah akan di saring melalui sebuah alat berbentuk tabung yang berfungsi menggantikan peran ginjal yang bertugas menyaring sisa-sisa metabolisme tubuh. Setelah melakukan hemodialisa, biasanya pasien akan merasakan lemah dan kelelahan selama 4 -5 jam.

Namun itu hanya sementara, karena setelah itu pasien akan kembali segar dan dapat menjalankan aktifitas sehari-hari. Hemodialisa atau cuci darah sangat penting sekali  dilakukan bagi penderita penyakit yang mengharuskan cuci darah dan jika tidak dilakukan, akibat tidak cuci darah akan sangat beresiko bagi keselamatan para pasien pengidap penyakit yang mengharuskan cuci darah.

Ada beberapa penyakit yang mengharuskan cuci darah dimana kebanyakan dari penyakit ini memiliki dampak pada penurunan fungsi ginjal sehingga dapat kita simpulkan menjadi penyebab hemodialisa. Berikut adalah penjelasan dari beberapa penyakit dan kondisi yang menjadi penyebab hemodialisa :

  1. Gagal Ginjal

Gagal ginjal merupakan sebuah kondisi dimana fungsi ginjal hanya tinggal 8-10 persen dalam menyaring sisa-sisa metabolisme tubuh. Sisa-sisa metabolisme tubuh inilah yang bila dibiarkan berlama-lama di dalam tubuh akan menyebabkan terjadinya penumpukan dan menjadi racun yang berbahaya bagi keselamatan pasien pengidap yang mengidap penyakit ini. Untuk itu, dibutuhkan hemodialisa untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme di dalam tubuh yang sudah tidak diperlukan lagi.

  1. Kanker Darah

Kanker darah atau yang lebih dikenal dengan penyakit leukimia ini ternyata juga menjadi salah satu penyakit yang menjadi penyebab hemodialisa harus dilakukan. Penyakit kanker darah merupakan penyakit yang dengan kondisi jumlah sel darah putih di dalam tubuh penderitanya tidak normal.

Tidak normalnya jumlah sel darah putih ini disebabkan oleh adanya gangguan pada sumsum tulang belakang dalam mereproduksi sel darah putih. Bagi penderita penyakit kanker darah akan sangat mudah sekali terkena infeksi dikarenakan jumlah sel darah putih yang kurang. Gejala leukimia stadium akhir akan memberi dampak yang tidak baik untuk kesehatan organ ginjal dan darah. [AdSense-B]

  1. Tekanan Darah Tinggi

Umumnya tekanan darah normal manusia berkisar 120/80 mmHG  dan tekanan darah tinggi pada manusia yaitu 140/90 mmHG. Penyakit tekanan darah tinggi juga dikenal dengan nama lain yaitu penyakit hipertensi. Terdapat hubungan kolesterol dengan hipertensi.  Kolesterol yang menumpuk di dalam tubuh ternyata dapat menghambat darah yang mengalir di pembuluh dan resiko penyakit tekanan darah tinggi ini dapat terjadi pada semua orang.

Tekanan darah tinggi apabila sudah mencapai tingkat kronisnya akan sangat berbahaya sekali dan berisko mendatangkan penyakit komplikasi.  Oleh karena itu, sebaiknya bagi yang belum terkena penyakit berbahaya ini, ada baiknya kita mengkonsumsi buah penurun darah tinggi sebagai langkah pencegahan.

  1. Keracunan Metanol

Zat metanol merupakan zat yang satu golongan dengan zat etanol atau lebih dikenal dengan cairan alkohol. Biasanya zat metanol ini digunakan dalam bidang industri, hingga menjadi bahan campuran beberapa produk rumah tangga seperti racun serangga, pelarut cat kuku, hingga pembersih kaca jendela. Keracunan zat metanol diakibat kan pasien menelan atau menghirup terlalu banyak zat metanol.

Dalam beberapa kasus, cairan metanol yang dicampur dengan minuman beralkohol yang banyak menyebabakan kematian dapat dijadikan contoh bahayanya dari meminum cairan metanol. Jika cairan yang terminum sedikit, tindakan yang harus segera dilakukan adalah memuntahkan cairan agar tidak diolah sehingga bercampur dengan darah dan apabila semakin parah, maka tindakan cuci darah harus segera dilakukan untuk menyelamatkan nyawa pasien. Metanol yang tertelan akan berekasi kurang dari 30 menit, untuk itu apabila ada seseorang yang keracunan etanol, harus secepatnya di bawa ke rumah sakit. [AdSense-C]

  1. Ketidakseimbangan Cairan Elektrolit

Kebutuhan cairan di dalam tubuh merupakan hal mendasar yang jika tidak terpenuhi tentu saja akan menyebabakan gangguan terhadap organ-organ penting yang ada di dalam tubuh manusia. Ketidakseimbangan ini dapat disebabkan  kehilangan cairan dikarenakan muntaber, demam tinggi, terkena luka bakar yang serius, atau asupan cairan berlebihan yang disebabkan penggunaan infus berlebih.

Efek yang ditumbulkan  jika terjadi ketidakseimbangan cairan elektrolit ini antara lain kesemutan, terasa mual dan ingin muntah, dan cepat merasa lelah dan jika sudah semakin parah, akan berpengaruhi terhadap organ-organ tubuh lainnya. Untuk itu, diperlukan langkah cuci darah untuk menyeimbangkan cairan elektrolit di dalam tubuh.

Itulah 5 penyebab hemodialisa yang bisa kamu ketahui. tentu saja, penyebab dari hemodialisasi ini bisa kita hindari dengan selalu menjaga dan menerapkan pola hidup sehat setiap harinya. Memakan makanan yang bergizi, berolahraga setiap hari dan istirahat yang cukup merupakan cara memperlancar peredaran darah yang tersumbat sehingga dampak yang baik bagi kesehatan tubuh dan merupakan langkah pencegahan agar tidak terserang penyakit.

fbWhatsappTwitterLinkedIn