6 Gejala Pembekuan Darah yang Perlu Anda Waspadai

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pembekuan darah memang menguntungkan jika terjadi pada saat Anda mengalami luka atau cedera karena proses ini dapat mengentikan pendarahan. Tetapi akan sangat berbahaya jika pembekuan darah terjadi di dalam pembuluh darah atau di dekat otot. Pembekuan darah yang berbahaya tersebut dalam istilah medis disebut Deep Vein Thrombosis atau DVT yang dapat menyebabkan kemacetan pada aliran darah.

Kondisi tersebut dapat bertambah buruk jika pembekuan darah berjalan sampai ke paru-paru sehingga menyebabkan emboli paruAkibatnya terjadi aliran darah menjadi macet sehingga organ-organ tidak dapat menjalankan fungsinya karena kekurangan oksigen darah yang dibutuhkan. Beberapa faktor penyebab pembekuan darah diantaranya akibat duduk yang terlalu lama, irama jantung yang tak teratur, kebiasaan merokok, usia, tinggi dan berat badan serta penggunaan pil KB. Berikut dijelaskan gejala pembekuan darah yang perlu Anda waspadai.

  1. Kaki Bengkak

Kaki bengkak merupakan gejala pembekuan darah yang paling sering dialami oleh penderita DVT. Hal ini disebabkan karena aliran darah di kaki sudah tersumpat akibat darah yang menggumpal. Kondisi ini akhirnya memicu terjadinya efek darah kental yang berupa pembengkakkan. DVT dapat terjadi jika Anda sering duduk terlalu lama tanpa melakukan peregangan atau olahraga-olahraga kecil.

  1. Kaki atau Lengan Terasa Nyeri

Gejala pembekuan darah berikutnya adalah rasa nyeri pada tungkai kaki dan lengan. Biasanya gejala satu ini diabaikan karena sering dikira kram otot atau ketegangan. Memang, rasa nyeri ini dapat disebabkan oleh banyak hal seperti halnya gejala anemia namun Anda perlu mewaspadai DVT jika diikuti dengan gejala lain seperti kemerahan dan bengkak. Pada beberapa kasus, rasa nyeri juga dapat terjadi tanpa diikuti dengan gejala lain tetapi pada saat mulai berjalan atau mengayunkan kaki ke atas akan terasa sangat nyeri.

  1. Kulit Memar

Gumpalan darah atau pembekuan darah bisa ditandai dengan memar atau munculnya kemerahan pada kulit. Lagi-lagi ini merupakan gejala umum dan dapat terjadi pada semua orang bahkan orang yang tidak mengalami pembekuan darah. Untuk lebih memastikannya segera berkonsultasilah pada dokter untuk menjalani pemeriksaan. Gejala berupa kulit memar juga merupakan salah satu penyebab pendarahan dalam kulit yang perlu Anda waspadai.

  1. Nyeri Dada

Tidak hanya gejala serangan jantung, nyeri dada juga bisa jadi Anda mempunyai DVT dan sudah terjadi emboli paru. Gejala nyeri dada ini pun menjadi sangat tidak bisa terhindari karena terasa sangat tajam dan menusuk. Anda akan merasakan sangat sakit saat mencoba menarik napas dalam-dalam. Gejala nyeri pada dada juga perlu Anda waspadai karena bisa jadi merupakan ciri-ciri anemia aplastik yang berbahaya.

  1. Napas Tersengal-sengal

Pembekuan darah yang terjadi di paru-paru dapat membuat aliran oksigen yang akan disalurkan ke seluruh bagian tubuh menjadi lambat. Saat oksigen rendah maka berakibat peningkatan detak jantung. Akibatnya napas pun menjadi tersengal-sengal. Lama-kelamaan tubuh juga akan menjadi lemas hingga akhirnya kehilangan kesadaran atau pingsan. Oleh sebab itu sebaiknya jangan tunda untuk melakukan pemeriksaan jika Anda mengalami gejala satu ini. [AdSense-B]

  1. Batuk

Batuk tanpa alasan yang jelas juga merupakan salah satu gejala pembekuan darah atau DVT. Terlebih lagi jika disertai dengan gejala sesak napas, detak jantung cepat, nyeri pada dada yang semuanya merupakan gejala emboli paru.  Pada beberapa kasus, batuk akan kering namun ada juga yang mengalami batuk berlendir bahkan berdarah atau batuk tak kunjung yang merupakan salah satu ciri-ciri infeksi sel darah putih.

Itulah 6 gejala pembekuan darah yang perlu Anda waspadai. Cara mengobati pembekuan darah dengan cepat adalah dengan mengonsumsi cokelat hitam, bawang putih, kunyit, buah delima, perbanyak minum air putih serta mengubah pola makan menjadi lebih sehat dan bergizi. Segeralah berkonsultasilah pada dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut dan tepat jika salah satu atau beberapa gejala di atas ada pada diri Anda. Penanganan yang terlambat dapat merugikan diri sendiri bahkan bisa mengancam nyawa Anda.

fbWhatsappTwitterLinkedIn