7 Cara Terapi Saraf Kejepit Paling Efektif dan Terbukti Aman

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Saraf kejepit merupakan suatu kondisi dimana saraf tertekan oleh bagian sekitarnya, sehingga dibutuhkan terapi saraf kejepit. Penyakit ini bisa muncul di bagian tubuh manapun, baik pada punggung, lengan, betis, dan bagian tubuh lainnya. Macam-macam penyakit saraf ini dapat timbul karena adanya penonjolan bantalan cakram antar ruas tulang belakang.

Hal ini pun bisa menimbulkan rasa nyeri dan terbakar pada bagian tubuh Anda. Kondisi ini muncul ketika ada tekanan pada saraf. Di mana hal tersebut timbul pada saat saraf tertekan antara jaringan dengan ligament, tendon, atau tulang. Tekanan ini bisa disebabkan oleh adanya gerakan berulang-ulang dalam jangka waktu lama.

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan jaringan menekan saraf hingga muncul cedera pada saraf antara lain yaitu pernah jatuh dan terluka, rematik, stress, berat badan yang berlebih, faktor usia yang bertambah, dan aktivitas olahraga yang berlebihan. Pada umumnya, memang cedera penyakit ini hanya memberikan gejala berupa timbulnya rasa sakit di beberapa bagian tubuh yang sarafnya tertekan.

Rasa sakit dan nyeri ini bisa jadi terasa sedang-sedang saja atau bahkan berlebihan. Selain itu, kondisi saraf kejepit juga dapat dilihat berdasarkan gejala-gejala lainnya yang muncul, misalnya seperti mati rasa dan kebas pada bagian tubuh yang banyak terdapat sarafnya, nyeri di leher atau punggung bagian bawah, adanya rasa seperti terbakar, kesemutan, lemahnya otot pada bagian tubuh yang mengalami kondisi tersebut, ataupun bagian tubuh yang mengalami saraf kejepit terasa seperti ditusuk-tusuk jarum.

Ketika seseorang mengalami gejala cedera saraf yang demikian, sebaiknya orang tersebut segera melakukan penanganan yang tepat. Bagaimanapun juga, penyakit ini tidak bisa disepelekan, dan sebisa mungkin harus segera diatasi dan disembuhkan. Karena apabila dibiarkan begitu saja dan tidak ditangani dengan baik dan benar maka bisa memberikan dampak buruk, misalnya seperti pecahnya jaringan lunak atau jaringan pelindung di sekitar saraf. Akibatnya timbul resiko berupa kelumpuhan yang mirip gejala awal stroke.

Selain itu, bila kondisi ini dibiarkan maka dapat membentuk cairan yang akhirnya bisa menyebabkan pembengkakan pada bagian tubuh yang mengalaminya. Karena itu sebaiknya segera lakukan pengobatan ata u terapi yang sesuai, di antaranya yaitu terapi saraf kejepit berikut ini:

1. Akupuntur

Akupuntur merupakan sebuah terapi yang berasal dari negeri Cina dengan menggunakan metode pengobatan kuno. Namun, kini akupuntur sudah mulai digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat di dunia. Pengobatan akupuntur sebenarnya sudah dikenal selama ribuan tahun yang lalu dalam menyembuhkan penyakit saraf. Terapi akupuntur untuk pengobatan saraf yang terjepit tentunya aman, mudah, dan relatif murah.

Untuk metode pengobatannya, metode akupuntur ini biasanya menggunakan jarum pisau yang sangat tipis sehingga tidak menyebabkan rasa sakit yang berlebihan pada penderita saraf kejepit. Biasanya, penderita saraf kejepit akan merasakan proses penyembuhan yang relatif cepat. Oleh karena itu, tidaklah heran bahwa teknik akupuntur ini merupakan salah satu metode penyembuhan penyakit saraf yang sangat diminati oleh banyak orang.

2. Chiropractic

Chiropractic merupakan cabang ilmu kesehatan modern dimana terapi ini berfungsi untuk memperbaiki kelainan dan kesalahan yang ada pada susunan tulang belakang agar tidak mengganggu fungsi saraf. Terapi chiropractic atau kiropraksi ini merupakan metode yang dirasa ampuh dan manjur untuk mengobati penyakit saraf terutama yang mengalami cedera terjepit. [AdSense-B]

Terapi ini berfokus pada pembetulan tulang belakang dan dulunya merupakan pengobatan tradisional. Akan tetapi sekarang ini, terapi chiropractic juga telah diakui secara medis. Hanya saja terapi chiropractic sejauh ini dikenal sebagai sebuah sistem pengobatan yang membutuhkan biaya yang sangat mahal. Hal ini berkaitan dengan tenaga terapisnya yang kebanyakan masih menggunakan tenaga orang asing. Oleh karena itu, untuk saat ini, terapi saraf tersebut hanya bisa dinikmati oleh kalangan terbatas saja.

3. Stimulator KWD

Pilihan terapi saraf kejepit selanjutnya adalah stimulator KWD yang merupakansebuah alat fisioterapi. Terapi ini disebut juga TENS yang merupakan singkatan dari Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation. Alat terapi ini bias dibeli dengan harga yang relatif murah. Alat ini bekerja dengan cara menghasilkanberbagai jenis getaran rangsangan melalui bagian pangkal jarum akupuntur.

Dari getaran-getaran yang dihasilkan itulah, tubuh pasien akan distimulasi melalui titik-titik akupuntur pada tubuhnya. Terapi dengan cara ini sebenarnya merupakan cara yang efektif dalam menyembuhkan syaraf kejepit di pinggang. Bila dilakukan secara rutin, maka terapi ini dapat membantu mempercepat kesembuhan saraf kejepit. [AdSense-A]

4. Traksi Tulang

Traksi atau penarikan adalah tindakan memindahkan lokasi tulang yang mengalami dislokasi ke tempat asalnya. Traksi bisa digunakan untuk mengurangi atropi otot. Pengobatan traksi tulang merupakan penerapan dari metode fisioterapi yang dilakukan oleh sang ahli dengan cara memakai kekuatan tarikan pada satu bagian tubuh pasien. Sementara itu, untuk bagian tubuh lainnya akan ditarik secara berlawanan. Ini merupakan salah satu terapi yang juga dapat dilakukan untuk menyembuhkan cedera saraf yang mirip penyebab stroke di usia muda.

5. Ultrasound

Terapi ini memanfaatkan getaran mekanik gelombang suara dengan menggunakan frekuensi di atas 20000 Hz. Namun pada fisioterapi, umumnya digunakan gelombang suara dengan frekuensi 0,5 – 5 MHz supaya terjadi efek terapeutik yang ditimbulkan lewat proses tertentu.

6. Stretching

Untuk fisioterapi dengan cara manual, stretching bisa menjadi alternatif pilihan. Stretching merupakan suatu terapi yang menggunakan metode pemberian tekanan pada saraf menjadi menurun atau berkurang sehingga dapat meredakan rasa nyeri akibat saraf kejepit. Pada umumnya, orang yang kurang berolahraga membutuhkan peregangan otot yang lebih agar otot tidak menegang, terutama di bagian otot yang terjepit.

7. Terapi Obat

Pasien penderita cedera saraf yang mirip tanda dan gejala stroke dan sudah tidak dapat melakukan penanganan secara tradisional atau terapi, dapat berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan resep dokter dalam menangani cedera saraf tersebut. Dalam hal ini, dokter biasanya akan memberikan pengobatan kepada pasien dengan memberikan obat analgesik yang berfungsi untuk mengurangi rasa sakit serta mengurangi peradangan yang menyerang bagian saraf penderita.

Obat yang umumnya diberikan oleh dokter pada pasien misalnya aspirin, ibuprofen, dan naproxen yang fungsinya adalah untuk mengurangi pembengkakan.Selain itu, obat yang diberikan dapat pula berupa kortikosteroidoral yang berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak. Ada pula obat berupa injeksi steroid yang diberikan untuk mengurangi rasa bengkak. Untuk pemakaian injeksi steroid, sebelum menuju kesembuhan, pasien umumnya akan mengalami peradangan di area cedera terlebih dahulu.

Demikianlah jenis-jenis terapi saraf kejepit yang paling ampuh dalam penanganan dan pengobatan penyakit saraf tersebut. Namun, sebelum memutuskan untuk memilih salah satu metode terapi mana di atas yang paling cocok, sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu mengenai tingkat keparahan penyakit yang diderita serta efek samping yang dapat ditimbulkan dari terapi yang hendak dipilih. Semoga dengan demikian penjelasan yang telah diberikan di atas dapat bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn