Telinga merupakan salah satu dari 5 panca indra yang dimiliki oleh manusia, yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan mengenal suara. Telinga juga memiliki peran yang besar dalam menjaga keseimbangan dan posisi tubuh.
Suara adalah sebuah bentuk energi yang bergerak melewati ruang (udara, air, dan benda lain) yang “berbentuk” gelombang, dimana ketika muncul suara, maka gelombang suara akan masuk melalui daun telinga (telinga bagian luar) dan diteruskan menuju gendang telinga (telinga bagian dalam), untuk kemudian diantarkan ke otak dan sistem saraf pusat untuk dilakukan interpretasi.
Sama seperti panca indra lainnya, dimana peran masing-masing indra sangat penting dan bahkan krusial bagi kehidupan manusia, terkadang kita lupa untuk menjaganya sampai mungkin terjadi gangguan yang menyebabkan hilangnya indra tersebut.
Pada telinga sendiri yang merupakan indra pendengar, tidak lepas dari yang namanya resiko gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran adalah gangguan kesehatan di mana Anda dapat kehilangan kemampuan untuk mendengar suara, dan terjadi secara bertahap, mendadak, atau dapat hilang sama sekali.
Terdapat 4 jenis gangguan pendengaran yang diklasifikasikan berdasarkan bagian telinga yang terpengaruh, yaitu gangguan pendengaran atau tuli sensorineural, gangguan pendengaran atau tuli konduktif, gangguan pendengaran atau tuli campuran, dan gangguan pendengaran atau tuli saraf.
Tuli sendiri sebenarnya bukanlah penyakit, tetapi lebih kepada penanda adanya masalah pada organ yang mengatur pendengaran sehingga tidak berfungsi secara normal. Saat pendengaran menurun secara bertahap, seseorang menjadi kurang menyadari suara yang ada di sekitarnya.
Sebelum melanjutkan, baca juga tulisan kami mengenai cara menjaga kesehatan telinga secara alami, lalu apa saja cara mengatasi telinga bindeng akibat pilek, kemudian bagaimana cara membersihkan kotoran telinga dengan bawang putih, serta bagaimana cara mengatasi hewan masuk telinga yang bisa anda coba.
Dalam kasus lain, orang-orang di sekitar mungkin menyadari gangguan pendengaran lebih awal dari si pemilik gangguan pendengaran itu sendiri.
Kondisi ini membuat pendengaran tidak mampu memahami kebisingan atau mendengarkan beberapa suara sekaligus, sehingga diperlukan kunjungan ke dokter spesialis THT untuk dapat mengetahui penyebabnya.
Mengobati dan merawat sebab gangguan pendengaran adalah sebuah isu medis dan di sini kita hanya akan membahas tentang cara menghadapi konsekuensi gangguan pendengaran yang berhubungan dengan saraf atau lebih dikenal dengan Tuli Saraf.
Tuli saraf disebabkan oleh rusaknya saraf vestibulokolear yang mengakibatkan gangguan pendengaran saraf, dimana saraf kehilangan kemampuannya untuk meneruskan informasi bunyi ke otak.
Seseorang yang menderita tuli saraf lebih baik segara menemui dokter spesialis THT agar segera mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat, dikarenakan tuli saraf yang dibiarkan lama tanpa diobati maka dapat berakibat lebih buruk lagi. [AdSense-B]
Gangguan pendengaran tuli saraf yang dibiarkan lama kelamaan akan mempengaruhi fungsi otak untuk mengenali dan mengolah suara dan bunyi menjadi suatu kata, dan penyembuhannya akan sangat sulit dilakukan.
Tuli saraf biasanya banyak terjadi akibat kondisi lain yang mendasarinya. Untuk itu, cara merawat tuli saraf pun dapat dimulai dengan merawat kondisi dasar tersebut.
Berikut adalah beberapa cara merawat tuli saraf berdasarkan kondisi dengan dasar penyakit atau kebiasaan yang dapat dirawat sendiri:
- Tuli Saraf Akibat Diabetes
Beberapa cara merawat tuli saraf yang diakibatkan oleh diabetes antara lain adalah sebagai berikut:
- Tidak keluar rumah tanpa memakai alas kaki seperti sepatu atau sandal.
- Gunakan alas kaki yang sesuai ukuran kaki ketika berpegian, dan usahakan untuk Menggunakan kaos kaki yang tebal untuk mencegah gesekan atau luka.
- Mencuci kaki dengan air hangat setiap hari dan mengeringkannya, terutama di bagian antara jari-jari kaki.
- Tidak membiarkan kuku jari kaki tumbuh terlalu panjang, atau memotongnya terlalu pendek.
- Rutin memeriksa telapak kaki secara rutin untuk menemukan luka yang mungkin ada.
- Memijat kaki untuk meningkatkan sirkulasi atau berhenti merokok agar sirkulasi darah membaik.
- Tuli Saraf Akibat Defisiensi Vitamin
Selanjutnya, cara merawat tuli saraf yang disebabkan oleh defisiensi atau kekurangan vitamin yang dibutuhkan tubuh antara lain: [AdSense-C]
- Mengubah pola makan sehat yang bernutrisi dan mengandung banyak vitamin
- Rajin mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran
- Mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol
- Memilih makanan dengan sumber vitamin B12 dan Folat terbaik
- Tuli Saraf Akibat Trauma Akustik
- Terakhir, cara merawat tuli saraf yang terjadi akibat adanya trauma akustik adalah sebagai berikut:
- Menggunakan ear-muffs dan ear-buds secara rutin
- Menghindari paparan suara keras dan bising
- Hentikan penggunaan cotton bud atau memasukan benda asing yang memiliki tekstur keras ke dalam telinga
- Mempelajari bahasa isyarat dan membaca gerakan bibir
- Menghadaplah ke lawan bicara saat sedang berinteraksi dan juga jangan lupa untuk mematikan sumber bunyi lain di sekitar yang sekiranya dapat mengganggu interaksi tersebut.
Itulah 3 cara merawat tuli saraf berdasarkan kondisi dengan dasar penyakit atau kebiasaan yang dapat merusak pendengaran yang dapat dilakukan di rumah dalam keseharian anda beraktivitas.
Kami juga pernah mengulas beberapa artikel seputar perawatan telinga seperti 10 alat pendengaran telinga yang bagus untuk tuna rungu, lalu apa saja 10 pengobatan alternatif gangguan pendengaran yang bisa di coba, kemudian segala hal yang menjadi penyebab infeksi telinga pada anak, serta 7 ciri-ciri telinga bermasalah yang perlu diperhatikan.
Untuk cara merawat tuli saraf akibat penyakit lain (misalnya virus), keturunan, dan lainnya, maka anda dapat secara berkala mengunjungi dokter spesialis THT agar keadaan tuli saraf tidak semakin parah.