Carbinoxamine – Obat Apa – Fungsi – Dosis – Kontraindikasi – Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Beberapa pasien tentu pernah mendapatkan resep obat carbinoxamine. Namun tak jarang banyak yang tidak paham komposisi maupun efek samping obat. Sehingga terapi pengobatan tidak berjalan maksimal serta tujuan kesembuhan tidak tercapai sepenuhnya. Oleh sebab itu perhatikan artikel di bawah ini yang memuat keterangan tentang obat carbinoxamine. Mulai dari kegunaan serta dosis dan efek samping obat. Sehingga obat dapat bermanfaat memberikan kesembuhan yang maksimal.

Obat Apa

Carbinoxamine umumnya diresepkan dokter untuk meringankan kondisi atau gejala yang disebabkan oleh batuk pilek karena flu, alergi, atau penyakit pernapasan lainnya. Contohnya yaitu digunakan sebagai anti histamin pada terapi penyakit ciri-ciri sinusitis dan bronkitis. Adapun biasanya cara kerja anti histamin yaitu membantu meringankan gejala seperti mata berair, gatal pada mata maupun hidung dan tenggorokan yang menyebabkan gejala pilek ataupun bersin-bersin pada penderita. Biasanya kondisi ini umum dialami oleh penderita influenza. Sedangkan kandungan dekongestan pada carbinoxamine bekerja membantu meringankan gejala hidung tersumbat maupun gejala telinga tersumbat.

Fungsi

Seperti yang telah disebutkan di atas, carbinoxamine lebih banyak bekerja untuk penyakit pernafasan seperti misalnya:

Dosis

Adapun untuk menggunakan obat ini diperlukan dosis yang lengkap dari dokter, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Namun sebagai gambaran umum, berikut ini dosis yang dapat digunakan:

  • Dalam bentuk tablet maleat 4 mg berikan 1 tablet oral harian dengan dosis maksimal sebesar 24 mg/hari dan sebaiknya dosis terbagi setiap 6 sampai 8 jam atau diberikan tiga kali sehari.
  • Untuk tablet sebesar 8 mg diberikan 1 tablet oral setiap 12 jam atau dua kali sehati.
  • Bentuk kapsul, dengan komposisi 2 mg/8 mg diberikan 1 kapsul oral setiap 12 jam serta tidak lebih dari 2 kapsul dalam periode 24 jam.
  • Dalam bentuk larutan  4 mg/5 mL diberikan 5 mL secara oral harian dengan dosis maksimal 24 mg/hari atau 30mL.
  • Untuk bentuk suspensi 2 mg-6 mg/5 mL diberikan 5 ml oral setiap 12 jam atau dua kali sehari.
  • Dalam bentuk obat cair yait maleat 4 mg/5 mL diberikan 5 mL secara oral 4 kali sehari.
  • Untuk bentuk cair 1,5 mg/5 mL) berikan sebesar 10 mL secara oral 4 kali sehari.
  • Pada bentuk suspens tannate 3,6 mg/5 mL berikan 10 sampai 20 mL secara oral setiap 12 jam.
  • Terakhir untuk pengobatan cair 1,75 mg/5 mL) berikan 10 mL secara oral sebanyak 4 kali dalam sehari.
  • Dosis untuk anak-anak sebaiknya tanyakan pada dokter yang meresepkan.

Adapun saat ini obat tersebut tersedia di pasaran dalam bentuk cair, larutan, tablet, kapsul maupun suspensi. Pemberian bentuk obat akan disesuaikan kebutuhan tiap-tiap pasien.

Kontraindikasi

Obat carbinoxamine tentunya memiliki beberapa kontraindikasi. Karena itu dalam penggunaanya harus memiliki beberapa petunjuk yang sesuai. Untuk menghindari kemungkinan buruk sebaiknya perhatikan cara penggunaan obat yang tepat seperti di bawah ini:

  1. Minum obat sesuai petunjuk dokter supaya tidak timbul efek yang tidak diinginkan. Karena obat ini merupakan obat-obatan yang keras dan hanya diresepkan dokter pada kondisi medis  yang benar-benar memerlukan terapi obat ini.
  2. Usahakan minum obat dengan air putih dan jangan minum obat menggunakan minuman yang mengandung kafein. Jangan pula minum obat dengan susu karena dapat menetralisir efektifitas obat melawan penyakit.
  3. Jangan minum obat bersama dengan alkohol karena dapat mengganggu fungsi saraf otak.
  4. Sebaiknya minum obat setelah makan sehinggamenghindari terjadinya iritasi pada lambung dan timbulnya penyakit pencernaan seperti sakit maag.
  5. Jika melewatkan satu dosis sebaiknya jangan menggandakan dosis, karena dapat menimbulkan over dosis terhadap obat. Jika terjadi overdosis dan timbul gejal seperti gejala kejang maupun mual dan muntah segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan yang lebih sesuai.
  6. Selalu ikuti petunjuk dokter dan hindari menggunakan obat sesuai dosis sendiri. Karena kekurangan atau kelebihan dosis dapat berbahaya bagi tubuh.

Cara Penyimpanan

Supaya komposisi obat tidak berubah, perhatikan cara menyimpan obat yang benar di bawah ini:

  1. Simpan pada suhu ruangan, jangan pada suhu yang terlalu panas ataupun terlalu dingin. Terutama saat penyimpanan di tempat yang panas dapat membuat obat meleleh dan komposisinya berubah.
  2. Jauhkan obat dari pancaran atau sinar matahari langsung terutama yang panas dan membuat obat meleleh, serta hindari juga menaruh obat di tempat yang lembap.
  3. Jangan menyimpan obat di kamar mandi supaya obat tidak menjadi lembap. Karena dapat menimbulkan jamur dan obat jadi berubah komposisinya.
  4. Jangan membekukan obat di dalam freezer.
  5. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan supaya tidak tertelan. Karena jika tertelan akan berbahaya dan menimbulkan reaksi serta efek samping.
  6. Jangan menyiram obat ke toilet atau membuang obat sembarangan karena dapat menimbulkan polusi pada lingkungan.
  7. Perhatikan masa kadaluarsa obat dan baiknya segera buang obat bila sudah lewat masa berlakunya.

Efek Samping

Seperti halnya obat-obatan kimia pada umumnya, obat ini juga memiliki beberapa efek samping yang wajib diperhatikan. Untuk lebih jelasnya simak beberapa efek samping yang mungkin terjadi di bawah ini:

  1. Obat ini dapat menimbulkan reaksi ciri-ciri alergi seperti rasa gatal, kemerahan ataupun bintik di sekujur tubuh, muka yang membengkak, ruam-ruam di kulit, mual maupun pusing serta rasa ingin muntah. Apabila hal tersebut terjadi sebaiknya hentikan pengobatan dan kembali pada dokter untuk mendapatkan terapi pengobatan pengganti yang memiliki fungsi sama.
  2. Ibu hamil dan menyusui sebaiknya tidak minum obat ini karena berpotensi mengganggu pertumbuhan janin dan bayi. Sekalipun belum ada bukti penelotian ilmiah akan hal tersebut, namun sebaiknya hindari pemakaian obat-obatan semasa hamil dan menyusui untuk menghindari terjadinya cacat pada bayi.
  3. Perhatikan reaksi obat ini dengan obat-obatan yang lain seperti pada pemakaian antibiotik lainnya. Sebaiknya selalu konsultasikan pada dokter tentang pengobatan yang dilakukan selama mengkonsumsi carbinoxamine. Karena obat bisa bereaksi dan menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan seperti misalnya keracunan obat.
  4. Perhatikan penggunaan obat ini pada pasien penderita gagal ginjal maupun penyakit jantung. Karena besar kemungkinan efek obat ini akan memperparah kondisi ginjal dan jantung pasien. Oleh sebab itu perhatikan dosis yang diberikan jika terpaksa meminum obat ini dari dokter. Supaya dosis tersebut tetap aman dan tidak merusak ginjal ataupun menimbulkan serangan jantung.
  5. Pada beberapa kasus obat ini dapat menimbulkan efek seperti rasa terbakar, rasa haus berlebih atau palpitasi, badan lemas kepala pusing, mual, rasa ingin muntah, meningkatnya suhu badan, kebingungan serta jantung berdebar. Jika terjadi gejala yang demikian segera hentikan pemakaian obat dan konsultasi pada dokter yang meresepkan.

Demikian penjelasan lengkap tentang obat carbinoxamine. Sebaiknya pahami selalu pengobatan yang anda terima. Jangan hanya asal saat melakukan pengobatan. Supaya tidak terjadi efek samping yang merugikan serta kesembuhan dapat diterima secara maksimal.

fbWhatsappTwitterLinkedIn