Biocepime– Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping.

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Biocepime adalah obat produksi Otto Pharmaceutical Industries Ltd yang di formulasikan untuk mengobati penyakit infeksi saluran kemih atas dan bawah, Infeksi Kulit karena bakteri dan infeksi jaringan lunak, infeksi saluran nafas bawah, infeksi ginekologi berat atau terkomplikasi septikemia dan infeksi intra abdominal.

Biocepime tersedia dalam sediaan injeksi bubuk 1 gram dengan dilengkapi 1 ampul Aqua untuk injeksi.

Kandungan Biocepime

Kandungan utama Biocepime adalah Cefepime. Cefepime adalah antibotik yang sering digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri

Fungsi Biocepime

Cefepime tergolong Cephalosporin yang berfungsi untuk menghentikan pertumbuhan bakteri. Biasanya cefepime digunakan sebelum dan sesudah operasi untuk mencegah terjadinya infeksi karena pertumbuhan bakteri. Demikian juga dengan biocepime berfungsi untuk mencegah terjadinya infeksi yang disebabkan oleh  bakteri.

Dosis Penggunaan Biocepime

Penggunaan Biocepime harus benar benar atas pengawasan dokter atau ahli pengobatan. Hal ini dikarenakan penggunaan biocepime harus benar benar tepat sesuai dengan penyakit dan kondisi tubuh pasien.

  • Pengobatan untuk infeksi saluran kemih ringan sampai sedang, dosis penggunaannya adalah  500 mg sampai dengan 1 g intra vena/ intra muskular dan diberikan setiap 12 jam.
  • Untuk pengobatan nfeksi ringan sampai sedang, gunakan kurang lebih 1 g biocepime secara intra vena/intra muskular setiap 12 jam.
  • Sedangkan untuk Infeksi berat gunakan Biocepime sebanyak 2 g dan diaplikasikan secara intra vena setiap 12 jam.
  • Untuk Infeksi yang sangat berat dan mengancam keselamatan jiwa gunakan 2 g Biocepime secara intra vena setiap 8 jam.

Panduan penggunaan diatas adalah panduan penggunaan dasar dan sifatnya umum. Untuk penggunaan biocepime sangat dianjurkan selalu dalam pengawasan dan sesuai dengan anjuran dokter. Hal ini dikarenakan setiao orang memiliki kondisi yang berbeda beda.

Efek Samping Biocepime.

Beberapa efek samping yag mungkin muncul ketika mengkonsumsi obat ini antara lain:

  1. Terjadi ruam kulit.
  2. Munculnya kelainan kulit berupa bercak merah dan kadang disertai kulit yang sedikit menonjol atau bentol. Gejala ini biasa disebut Urtikaria. Dalam keseharian gejala ini disebut biduran.
  3. Eritema atau munculnya kemerahan pada kulit yang dikarenakan adanya inflamasi akut pada kulit dan membran mukosa.
  4. Timbul Pruritus atau gejala gatal gatal pada sebagian atau seluruh tubuh dan disertai dengan munculnya ruam.
  5. Ada kalanya muncul gejala demam.
  6. Diare atau kondisi dimana frekuensi Buang air besar menjadi lebih sering dengan kondisi tinja yang encer.
  7. Muncul reaksi alergi akut.
  8. Dispepsia atau sering disebut penyakit maag.
  9. inflamasi atau nyeri pada lokasi tempat injeksi.
  10. Konstipasi atau susah buang air besar.
  11. nyeri pada tenggorokan.
  12. Kolitis atau radang usus besar.
  13. kulit terasa ditusuk tusuk.
  14. Dispnea atau sesak napas.
  15. Takikardi atau kondisi dimana detak jantung seseorang lebih cepat diatas normal yakni diatas 100 per menit.
  16. sakit kepala atau pusing.
  17. vaginitis atau peradangan pada vagina. Biasanya ditandai adanya gatal dan cairan yang keluar dari vagina.
  18. ansietas atau kondisi kebingungan.
  19. reaksi anafilaksis atau kondisi dimana tubuh mengeluarkan zat kimia sebagai reaksi terhadap penyebab alergi. Kondisi ini merupakan gejala alergi berat yang berujung pada kematian.
  20. moniliasis oral atau munculnya semacam plak plak putih pada daerah mulut.
  21. Vasodilatasi atau pelebaran diameter pembuluh darah.
  22. kejang. 

Kontraindikasi Biocepime

Hipersensitifitas terhadap sefalosporin, penisilin atau Laktam lainnya

Hal-hal yang perlu diperhatikan

  1. Simpan obat dalam suhu ruangan dan jauhkan dari paparan sinar matahari langsung.
  2. Jangan membekukan obat ini.
  3. Obat ini termasuk obat keras yang hanya bisa didapat dengar menggunakan resep dokter.
  4. Usahakan selalu memulai pengobatan berdasarkan observasi terhadap kondisi pasien sebelum menentukan dosis yang tepat untuk pasien tertentu.
  5. Pasien dengan beberapa kondisi seperti penyakit gastrointestinal, hamil, menyusui dan gangguan fungsi ginjal harus selalu berkonsultasi dengan dokter selama menggunakan obat ini.
fbWhatsappTwitterLinkedIn