Mungkin, bagi sebagian orang masih mengira bahwa limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin adalah hal yang sama. Walaupun keduanya merupakan penyakit limfoma – yang menyerang kelenjar getah bening – namun keduanya memiliki ciri-ciri, gejala hingga penyebab yang berbeda.
Kedua jenis limfoma ini pun bukanlah hal yang sama karena memiliki tingkat bahaya yang berbeda. Nah, lalu bagaimana perbedaan limfoma hodgkin dan non hodgkin yang sebenarnya? Berikut ini penjelasannya.
Limfoma Non Hodgkin
Perbedaan limfoma hodgkin dan non hodgkin dapat dilihat dalam beberapa hal, limfoma non hodgkin misalnya. Limfoma non hodgkin merupakan jenis kanker yang menyerang sistem limfatik pada tubuh manusia. Yang membedakan limfoma jenis ini dengan limfoma hodgkin ialah jenis limfosit tanpa sel abnormal di dalam tubuh. Pada limfoma non hodgkin, dapat dilihat dari berkembangnya tumor pada limfosit atau sel penyebab pembuluh darah pecah di kaki putih.
Limfoma non hodgkin lebih umum terjadi pada pria di usia 60 tahun ke atas dibandingkan pada perempuan. Selain itu, limfoma non hodgkin pun dapat didiagnosa melalui beberapa tanda seperti dibawah ini:
- Nyeri pada perut
- Demam dan berkeringat pada malam hari
- Adanya pembengkakan
- Penurunan berat badan
Tidak hanya itu, jenis-jenis limfoma non hodgkin pun terjadi karena beberapa hal seperti kondisi tubuh Anda yang membuat limfosit terlalu banyak, yang kemudian menumpuk pada kelenjar getah bening dan menyebabkan pembengkakan hingga tumor. Selain itu, limfoma non hodgkin dapat terjadi disebabkan oleh virus HIV/AIDS. Untuk pengobatan limfoma non hodgkin sendiri dapat dilakukan dengan cara mencegah anemia gravis berikut ini:
- Kemoterapi
- Transplantasi Sel Induk
- Terapi Radiasi
- Mengonsumsi obat-obatan
Limfoma Hodgkin
Limfoma hodgkin merupakan kanker pada kelenjar getah bening tubuh kita. Limfoma hodgkin umumnya disebabkan oleh sel kanker yang berkembang pada sistem limfa dalam tubuh. Sel kanker yang berawal dari sel-sel dalam tubub yang tidak normal dan kemudian tumbuh tidak terkendali. Selain itu, sel-sel tersebut akan terus bertambah dan berkembang hingga membunuh sel-sel yang sehat dalam tubuh kita.
Jika limfoma non hodgkin ditemukan pada pria di usia 60 tahun ke atas, maka limfoma hodgkin ditemukan pada pria di usia 20 hingga 70 tahun dan lebih beresiko pada pria dibandingkan perempuan. Adapun beberapa resiko yang menyebabkan stadium limfoma hodgkin, seperti dibawah ini:
- Menderita HIV
- Pernah mengidap limfoma non-hodgkin
- Terpapar virus Epstein-Barr
- Obesitas
- Riwayat kesehatan keluarga yang menderita limfoma hodgkin [AdSense-B]
Limfoma hodgkin pun dapat diketahui dan dideteksi dengan melihat gejala limfoma yang dapat muncul dan menyerang tubuh, yaitu sebagai berikut:
- Demam atau meriang hingga berkeringat di malam hari
- Merasa lelah dengan mudah
- Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan secara drastis
- Gatal dan batuk berkepanjangan
- Rasa sakit dan pembengkakan pada beberapa bagian tubuh
Setelah mengetahui beberapa hal, cara mencegah limfoma hodgkin dapat diobati dengan melakukan pengobatan seperti kemoterapi, mengonsumsi obat-obatan steroid, kombinasi kemoterapi dengan obat lain, terapi radiasi, dan transplantasi stem cell.
Itulah perbedaan limfoma hodgkin dan non hodgkin yang perlu Anda ketahui sebelum mengalami kesalahan diagnosa. Pelajari dan pahami tubuh Anda agar Anda dapat menjaga dan merawat tubuh dengan baik dan tepat. Periksakan ke dokter dengan segera ketika merasakan gejala-gejala diatas. Semoga artikel ini membantu.