Idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP) adalah kelainan pada darah yang dikarakterisasi dengan rendahnya jumlah platelet atau trombosit dalam darah. Apa itu platelet ? Platelet adalah salah satu komponen dalam darah yang membantu untuk menghentikan perdarahan. Rendahnya jumlah platelet menyebabkan seseorang mudah memar, gusi berdarah, dan mengalami perdarahan internal.
Untuk lebih mudah memahami tentang penyakit pada sistem peredaran darah yang satu ini, berikut cara mudah untuk memahami definisi ITP:
“idiopathic” artinya tidak diketahui penyebabnya
“thrombocytopenia” artinya jumlah platelet dalam darah yang rendah
“purpura” artinya nampak warna keunguan pada kulit alias memar.
Dalam ITP, sistem imun menyerang platelet, sehingga menyebabkan jumlah platelet dalam tubuh menjadi rendah. Biasanya anak-anak terserang virus kira-kira 3 minggu sebelum terjadinya ITP. Diyakini ketika tubuh menghasilkan atibodi untuk melawan virus, secara tidak sengaja tubuh juga memproduksi antibodi yang melekat pada sel platelet. Tubuh kita mengenali sel-sel yang tertempel antibodi itu sebagai zat asing dan sistem imun mulai menyerang sel tersebut. Hal ini jugalah yang menyebabkan ITP dikenal sebagai immune thrombocytopenic purpura. Pada orang dewasa, terdapat bahaya penyakit ITP yang perlu diperhatikan. Terdapat 2 macam ITP yang perlu kita ketahui yaitu:
- Thrombocytopenic purpura akut
Biasanya ditemukan pada anak usia 2-6 tahun. Gejala biasanya dirasakan oleh anak-anak setelah mereka terserang virus, misalnya cacar air. ITP akut biasanya terjadi secara mendadak dan biasanya gejala akan menghilang dalam kurang dari 6 bulan (bahkan ada yang hanya beberapa minggu). ITP akut biasanya tidak kambuh kembali. ITP jenis ini adalah yang paling banyak terjadi.
- Thrombocytopenic purpura kronis
kelainan ini dapat terjadi pada semua usia. Gejala bisa dirasakan selama 6 bulan bahkan sampai beberapa tahun. Remaja dan orang dewasa lebih sering mengalami ITP ini dibandingkan anak-anak. Wanita beresiko 2-3 kali lebih besar untuk terserang penyakit ini dibanding laki-laki. ITP kronis dapat terulang kembali dan membutuhkan pengawasan yang berkelanjutan oleh spesialis darah (hematologist).
Platelet merupakan substansi yang sangat penting dalam pembekuan darah. Jika seseorang terluka, platelet akan menuju area yang terluka untuk membantu menghentikan perdarahan di area tersebut. Jika jumlah platelet tidak mencukupi, perdarahan akan sulit untuk berhenti.
Terdapat beberapa bahaya penyakit ITP yang sering diabaikan. Berhubung platelet membantu untuk menghentikan perdarahan, gejala ITP biasanya berkaitan dengan peningkatan perdarahan. Namun, masing-masing anak biasanya mengalami gejala yang berbeda-beda. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
- Purpura : memar pada kulit. Memar biasanya muncul pada siku dan lutut
- Petechia : bintik-bintik merah pada kulit, menandakan adanya perdarahan dibawah kulit
- Mimisan
- Perdarahan di mulut atau di gusi
- Urin, atau feses yang mengandung darah
- Perdarahan di kepala (ini merupakan gejala yang paling berbahaya dalam ITP)
Gejala ITP bisa jadi menyerupai gejala kelainan darah atau gangguan kesehatan lain. Konsultasikan kondisi kesehatan anak Anda pada dokter untuk mendapat diagnosis yang tepat. Untuk melakukan diagnosa ITP pada anak dapat dilakukan beberapa prosedur sebagai berikut:
- Complete Blood Count (CBC) atau tes darah lengkap
Tes ini dilakukan untuk menghitung jumlah sel darah dari sampel darah yang diambil. Pada kasus ITP, biasanya jumlah sel darah merah dan sel darah putih pasien berjumlah normal, namun jumlah platelet nya dibawah normal.
- Pemeriksaan sumsum tulang
Prosedur ini dapat mengidentifikasi penyebab rendahnya jumlah platelet. Namun American Society of Hematology tidak merekomendasikan pemeriksaan ini dilakukan pada anak-anak.
Anak-anak dengan ITP dapat aktif melakukan kegiatan dan hidup normal. Cara menyembuhkan ITP pada anak tidaklah sulit, karena pada dasarnya ITP pada anak dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau beberapa bulan. Bahkan banyak anak-anak yang tidak membutuhkan pengobatan apapun. Namun beberapa tips cara menyembuhkan ITP pada anak berikut ini dapat membantu mempercepat proses penyembuhan.
1. Berikan perhatian penuh pada kondisi anak Anda
Jika anak Anda tidak mengalami perdarahan yang terlalu serius, disarankan untuk melakukan pengawasan pada anak Anda. Perhatikan apakah anak Anda mengalami gejala-gejala berikut.
- Mimisan yang lebih dari 5 menit
- Darah pada urin atau feses
- Perdarahan di gusi
- Sakit kepala
Apabila anak Anda mengalami gejala tersebut segera hubungi petugas kesehatan untuk mendapat penanganan apabila dibutuhkan.
2. Lakukan upaya untuk melindungi anak Anda dari perdarahan
Buatlah lingkungan anak Anda seaman mungkin untuk memperkecil kemungkinan anak Anda mengalami luka atau perdarahan. Ingat, anak-anak yang terkena ITP memiliki kadar platelet yang rendah, padahal platelet berfungsi untuk membantu menghentikan perdarahan. Jika anak-anak terluka atau mengalami perdarahan, darah yang mengalir sulit untuk berhenti karena kurangnya jumlah platelet.
3. Awasi anak Anda saat bermain
Cara menyembuhkan ITP pada anak yang berikutnya adalah dengan mengawasi anak anda ketika sedang bermain. Terutama jika anak Anda melakukan aktivitas fisik yang resiko mengalami jatuh atau terluka, misalnya bersepeda, atau olahraga yang membutuhkan kontak fisik seperti bela diri.
4. Konsumsi obat yang dianjurkan dokter
Untuk mengatasi ITP pada anak, biasanya dokter akan meresepkan kortikosteroid (seperti prednison atau dexamethason). Kortikosteroid dapat menekan sistem kekebalan tubuh sehingga membantu meningkatkan jumlah platelet. Jika jumlah platelet sudah kembali normal, pengobatan ITP menggunakan kortikosteroid dapat dihentikan secara bertahap. Konsultasikan dengan dokter untuk menghentikan pengobatan ini. Perhatikan pula jika anak Anda mengalami efek samping dari penggunaan obat ini seperti kenaikan berat badan, mudah lapar, dan sakit perut.
5. Immunoglobulin intravena (IVIG)
Jika penggunaan kortikosteroid tidak efektif menyembuhkan ITP, dokter mungkin akan memberikan immunoglobulin intravena. Immunoglobulin mengandung protein untuk melawan infeksi, sehingga dapat membantu mengurangi antibodi yang menyerang platelet. Anak-anak yang membutuhkan IVIG harus bermalam di rumah sakit, dan IVIG diberikan pada anak selama beberapa jam. Perhatikan jka terjadi efek samping pada anak seperti sakit kepala, muntah, dan gejala darah rendah.
6. Hindari konsumsi obat-obatan tertentu
Hindari obat-obatan yang dapat memperburuk kondisi ITP pada anak. Diantaranya adalah obat pengencer darah seperti asetosal dan obat-obat yang termasuk dalam golongan NSAID (Non steroid anti inflammation Drug/obat anti inflamasi non steroid) seperti ibuprofen dan diklofenak. Pastikan anak Anda tidak mengkonsumsi obat tersebut selama mereka mengalami ITP.
7. Hindari makanan yang menyebabkan perdarahan
Hindari makanan yang dapat memicu timbulnya sariawan, misalnya makanan yang mengandung zat aditif seperti micin atau penyedap rasa. Hindari juga makanan yang beresiko menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan, misalnya makanan pedas, makanan asam, dan kafein.
8. Konsumsi makanan berserat
Jangan lupa untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi serat untuk mencegah konstipasi. Perbanyak makan buah dan sayuran. Pastikan juga anak Anda tercukupi kebutuhan cairan nya.
Demikian beberapa cara menyembuhkan ITP pada anak. Meskipun sebenarnya sebagian besar anak-anak yang mengalami ITP bisa sembuh dengan sendirinya, namun beberapa upaya yang telah dijabarkan diatas dapat menjadi alternatif cara menyembuhkan ITP pada anak untuk menjaga kondisi anak tetap sehat. Perlu diketahui bahwa ITP bukan penyakit keturunan dan juga bukan penyakit menular. Jadi, jika anak Anda bermain dengan anak lain yang terkena ITP, maka anak Anda tidak akan tertular.