Vitamin B1 masih menjadi salah satu bagian dari vitamin B kompleks yang juga pada dasarnya diperlukan oleh tubuh manusia. Zat penting ini dibutuhkan karena bermanfaat untuk menjaga stabilitas sistem pencernaan, fungsi otot, serta sistem saraf.
Sumber Makanan Berkandungan Vitamin B1
Selain mengonsumsi vitamin B1 secara langsung, ada beberapa sumber makanan kaya akan vitamin B1 yang dapat dikonsumsi demi menambah asupan di dalam tubuh.
Pertanyaannya, adakah akibat kelebihan dan kekurangan vitamin B1 yang akan merugikan tubuh?
Terlalu banyak asupan vitamin B1 yang didapat oleh tubuh rupanya tidak baik dan malah justru berakibat cukup serius. Beberapa kondisi di bawah ini merupakan akibat dari mengonsumsi vitamin B1 terlalu banyak.
Kondisi ini adalah di mana seseorang akan merasa mudah terbawa emosi dan menjadi lebih sensitif dari biasanya. Agitasi memiliki istilah lain yang biasa kita sebut dengan kegelisahan. Ini juga bisa disamaartikan dengan kondisi gangguan psikomotor atau aktivitas motorik yang secara tiba-tiba menjadi meningkat. Ciri-ciri penderita agitasi adalah:
Kondisi ini adalah di mana seseorang mengalami debar jantung yang lebih keras dari biasanya. Dapat juga diakibatkan oleh hyperkalemia atau darah yang ternyata memiliki kandungan kalium tinggi. Kalium ini biasanya akan dikeluarkan oleh ginjal melalui urin sehingga tubuh tidak menampung terlalu banyak kalium. Vitamin B1 yang dikonsumsi secara berlebihan akan membuatnya mengendap di bagian ginjal dan darah pun otomatis mengandung kadar kalium lebih tinggi sehingga mengganggu kinerja ginjal di mana vitamin B1 telah membebaninya. Palpitasi jantung jika iabaikan maka akan memicu serangan jantung dan gejala gagal jantung. (baca juga: cara mencegah gagal jantung)
Kondisi seperti ini biasanya diakibatkan oleh kapilari atau pembuluh darah yang menyempit. Ruam kulit juga bisa terjadi karena bakteri atau virus dan zat kimia. Namun, ruam pada kulit juga berkemungkinan diakibatkan oleh konsumsi vitamin B1 terlalu berlebih. Ciri-ciri penderita ruam kulit adalah sebagai berikut:
Ruam kulit pada umumnya tidak hanya muncul di satu area kulit dan gejala-gejala tersebut dapat timbul ketika kulit mulai teriritasi. Satu-satunya jalan adalah dengan mengurangi asupan vitamin B1.
Sesuatu yang berlebihan tidak akan baik bagi tubuh, namun jika tubuh juga harus kekurangan asupan vitamin B1, tetap saja tubuh akan secara mudah terserang berbagai penyakit. Beberapa akibat atau tanda inilah yang menunjukkan bahwa Anda seharusnya mengonsumsi vitamin B1 secara lebih banyak.
Bila mengonsumsi vitamin B1 secara berlebih dapat mengakibatkan palpitasi jantung, maka gagal jantung adalah akibat dari kurangnya vitamin B1 pada tubuh Anda. Karena asupan yang tidak cukup, maka curah jantung tinggi tidak akan mampu dipertahankan oleh jantung sehingga menimbulkan kegagalan. Sesak napas serta pembuluh vena yang melebar adalah ciri bahwa Anda mengalami gejala jantung koroner.
Penyerapan sari makanan yang seharusnya dapat dikerjakan dengan baik oleh lambung menjadi terganggu karena kurangnya vitamin B1. Jika berkelanjutan, maka berat tubuh Anda akan berkurang secara otomatis. Fungsi lambung dapat mengalami gangguan ketika Anda belum biasa mengonsumsi makanan bergizi, seperti buncis dan bayam. Fungsi lambung dapat terganggu juga karena kurangnya mengonsumsi buah sehingga asupan vitamin B1 pun berkurang. (baca juga: ciri-ciri infeksi lambung)
Penyerapan gizi pada usus akan terganggu ketika Anda tidak mencukup kebutuhan vitamin B1. Sembelit merupakan satu kondisi gangguan pencernaan yang artinya membuat Anda kesulitan dalam mengeluarkan feses. Itulah mengapa, mengonsumsi makanan dengan kandungan vitamin B1 tinggi akan menyelamatkan Anda dari sembelit, terutama menikmati buah serta sayur berkandungan vitamin B1. (baca juga: makanan yang mengandung serat tinggi)
Kondisi ini juga bisa disebut dengan kelainan neurologis di mana otaklah yang diserang. Sel-sel otak biasanya dioptimalkan oleh thiamin supaya ada energi yang dihasilkan dari gula. Energi tidak akan dapat dihasilkan oleh sel otak yang akan berpengaruh pada kinerja apabila terdapat rendahnya kadar thiamin di bagian otak. Gejala dari kondisi ini adalah amnesia dan kebingungan akut yang terjadi pada sang penderita.
Pada umumnya, hal seperti ini lebih sering dialami oleh para pengonsumsi minuman keras yang kadar alkoholnya tinggi karena vitamin B1 kemudian akan menjadi sulit dipasok ke dalam otak sehingga muncullah penyakit beri-beri otak. Karena kondisi ini disebabkan oleh kurangnya asupan vitamin B1, maka memang lebih baik langsung diperiksakan ke dokter agar kondisi tubuh tidak semakin buruk. (baca juga: cara mencegah depresi)
Gangguan yang sebenarnya timbul pada bagian selaput saraf karena kekurangan asupan vitamin B1 dan hal inilah yang kemudian berlanjut memengaruhi emosi atau mental seseorang. Gejala dari kondisi ini adalah penderita yang mengalami hilang ingatan atau menjadi pikun. Bahkan kondisi mental yang lebih parah pun dapat terjadi, seperti halnya glukosa yang seharusnya dibawa oleh darah ke bagian otak pun akhirnya harus terhambat. Gangguan fungsi daya ingat dan kognitif, kekacauan mental serta kecepatan motorik adalah akibat lainnya yang dapat terjadi karena tubuh kekurangan vitamin B1. (baca juga: gejala bipolar)
Vitamin B1 dibutuhkan oleh tubuh dan ketika tubuh tidak mendapatkan asupannya secara cukup, penyakit beri-beri dapat menjadi akibatnya. Beri-beri jantung, beri-beri basah dan beri-beri kering adalah 3 jenis kondisi beri-beri yang wajib diwaspadai. Untuk ciri-ciri penderita beri-beri kering adalah sebagai berikut.
Untuk penderita beri-beri basah, gejala yang ditunjukkan adalah:
Untuk penderita beri-beri jantung, tanda-tandanya adalah:
Rekomendasi Dosis Zat Besi
Defisiensi vitamin B1 sebenarnya dapat dicegah dengan mengetahui dosis yang benar. Dengan demikian, Anda pun juga tidak akan mengonsumsi vitamin B1 secara berlebihan. Dosis paling umum yang disarankan per harinya adalah 50 hingga 300 mg. Pada kemasannya, terdapat aturan pakai yang bisa dibaca lebih dulu jika tidak yakin. Apabila masih belum jelas, jangan ragu untuk datang dan berkonsultasi dengan dokter.