Categories: Bipolar

Gejala Bipolar Syndrome – Fase Mania, Depresi dan Campuran

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bipolar bukan merupakan penyakit fisik, melainkan penyakit yang berhubungan kejiwaan. Bipolar merupakan kelainan kejiwaan yang ditandai dengan perasaan yang berubah secara fluktuatif, seperti dari sedih tiba-tiba menjadi bahagia, dari marah tiba-tiba menjadi gembira serta sebaliknya. Ada dua fase dalam bipolar yaitu fase naik dan fase turun.

  • Fase naik yaitu keadaan jiwa seseorang yang cenderung mengarah pada sikap yang positif seperti bersemangat, enerjik dan aktif (banyak bicara). Fase naik disebut dengan istilah periode mania.
  • Fase turun yaitu kondisi kejiwaan seseorang yang cenderung mengarah pada sikap negatif seperti sedih, lesu dan tidak semangat. Fase turun disebut dengan istilah periode depresi.

Penderita bipolar memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda. Ada penderita yang bisa mengalami periode normal seperti orang yang normal diantara periode mania dan periode depresi, hal ini termasuk tergolong ringan. Ada juga penderita yang mengalami perputaran periode yang cepat yaitu dari fase naik ke fase turun tanpa ada jeda ke fase normal, hal ini termasuk tergolong bipolar parah. Bipolar yang sudah tergolong parah setiap fasenya berlangsung hingga beberapa minggu.

Ada satu lagi periode dalam bipolar, yaitu disebut periode campuran periode campuran adalah dimana seseorang mengalami dua fase dalam satu waktu, yaitu mengalami mania dan depresi secara bersamaan. Misalnya seseorang sedang merasa sangat berenerjik, tetapi dia juga sedang mengalami sangat sedih.

Penyebab gangguan bipolar

Penyakit bipolar bisa terjadi karena beberapa hal seperti :

Genetika

Salah satu faktor umum penyeba gangguan bipolar yaitu faktor gen. Jika salah satu orang tua mengidap bipolar, anaknya memiliki resiko kemungkinan terserang bipolar juga yaitu dengan presentase kemungkinan terserang 15% sampai 30%. Jika kedua orang tuanya sam-sama mempunyai penyakit bipolar, maka kemungkinan anaknya terserang penyakit ini dengan presentasi 50% sampai 75%. Faktor lain dari genetik yaitu orang yang mempunyai kembaran. Kembar identik akan mempunyai resiko terkena penyakit bipolar lebih tinggi daripada jenis kembar yang lain. (baca juga : diabetes penyakit keturunan)

Fisiologis

Fisiologis merupakan salah satu penyebab terjadinya gangguan bipolar yang disebabkan karena sitem neurokimia dan gangguan suasana hati. Gangguan yang disebabkan sistem neurokimia yaitu keadaan dimana sistem cairan kimia dalam otak tidak seimbang, sehingga saraf yang menghantarkan pesan ke otak terganggu karena kondisi cairan kimia dalam otak tidak seimbang. Sementara gangguan suasana hati terjadi karena terjadinya perubahan fase.

Manusia yang sehat hanya mempunyai fase normal, sementara orang yang mengidap bipolar fase normalnya sering tergantikan oleh fase depresi atau fase mania. Bahkan bisa mengalami dua fase sekaligus yaitu fase depresi dan fase mania secara bersamaan. Jika seorang sudah mengalami fase depresi dan fase mania secara bersamaan, ini sudah tergolong bipolar yang parah.

Sistem neuroendokrin

Sistem saraf yang berhubungan dengan emosi terganggu sehingga menimbulkan fase turun pada seseorang. Fase turun ini menimbulkan depresi yang dapat menyebabkan bipolar.

Lingkungan

Keadaan lingkungan juga dapat menjadi penyebab seseorang mengalami gangguan bipolar. Keadaan lingkungan yaitu hubungan seseorang dengan orang lain ataupun dengan lingkungannya. Hubungan dengan orang lain misalnya dengan sahabat, dengan orang tua, kekasih atau teman kerja. Dengan kekasih misalnya saat sedang jatuh cinta merasa sangat bahagia yang berlebihan, sedangkan saat putus merasa sedih yang mendalam.

Pencapaian tujuan juga bisa menyebabkan bipolar misalnya dipejat kerja, tidak lulus ujian, diterima di perguruan tinggi yang sangat diidamankan. Keadaan lingkungan seperti seseorang yang pada saat remaja terkena bipolar, kemungkinan saat anak-anak mempunyai masa depresi yang dalam.

Obat-obatan yang terlarang

Bipolar juga bisa disebabkan karena seseorang mengkonsumsi obat-obatan terlarang seperti berbagai jenis narkoba, minuman keras, koakin, ekstasi, ganja serta obat yang mempunyai dosis tinggi.

Tingkat kecerdasan

Seorang yang tingkat kecerdasannya tinggi lebih resiko terkena gangguan bipolar lebih tinggi daripada yang tingkat kecerdasannya rendah. Seseorang yang pintar akan semakin kritis dalam menangani suatu masalah termasuk menganalisis permasalahannya sendiri sehingga resiko terkena penyebab depresi lebih tinggi.

Jenis-jenis Bipolar

Bipolar mempunyai beberapa jenis. Dengan mengetahui dan memahami jenisnya akan semakin mempermudah menemukan cara yang cocok untuk mengatasi dan menyembuhkannya. Berikut beberapa jenis bipolar :

  • Gangguan bipolar I – Yaitu gangguan bipolar yang masih tergolong tingkat awal atau rendah. Hal ini biasanya terjadi satu fase, misalnya merasa bahagia yang terlalu berlebihan atau merasa sedih yang terlalu berlebihan.
  • Gangguan bipolar II – Pada gangguan bipolar ini ada 2 fase yang terjadi secara bergantian yaitu ada fase naik, tetapi tidak sampai periode mania hanya sampai periode hypomania yaitu periode yang hamper mirip dengan periode mania. Tetapi lebih tampak tidak terlalu gembira namun mempunyai resiko yang sama dan terdapat fase turun (periode depresi) misalnya seseorang terlihat gembira, lalu beberapa jam terlihat sangat sedih.
  • Cyclothymia – Pada cyclothymia ini hamper sama dengan gangguan bipolar II tetapi perbedaannya cyclothymia lebih parah yaitu sudah tidak bisa dikategorikan kesedihan yang berlebihan tetapi sangat akut.

Bipolar terjadi pada seseorang karena kejiwaan yang terganggu. Seseorang bisa dikatakan terkena gangguan bipolar jika dia mengalami fase yang eksrtim atau perasaan yang fluktuatif dalam keadaan yang lama, yaitu berhari-hari sampai berminggu-minggu, paling sedikit satu atau dua minggu. Gejala-gejala yang terjadi pada orang yang terkena bipolar yaitu :

Gejala saat fase naik (periode mania)

Perubahan suasana hati

Suasana hati sangat gembira dalam periode yang panjang, ego penderita menjadi tinggi sehingga menjadi mudah tersiggung. Penderita merasa dirinya sangat penting dan bangga pada diri sendiri. Penderita dapat melakukan hal-hal yang diluar kendalinya seprti menghabiskan uang tabungan serta dapat merugikan orang lain.

Perubahan-perubahan kelakuan

Seseorang akan menjadi berbicara dengan sangat cepat, mengeluarkan ide pikirannya melompat-lompat, pemikirannya menjadi bergegas, pada periode ini menjadi sangat mudah dikacaukan. Perasaan menjadi gelisah, tidur hanya dalam waktu yang sedikit, melakukan aktivitas yang implusif. Pada penderita yang tingkatannya sudah parah, mereka terkadang merasakan halusinasi dan delusi. Mereka akan seolah-olah mendengar atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada saat mereka mengalami halusinasi, sementara mereka akan meyakini sesuatu yang tidak masuk akal dan tidak benar saat mereka sedang mengalami delusi.

Perubahan tingkah laku lain seperti :

  • nafsu seksual meningkat
  • menyusun rencana yang tidak masuk akal
  • sangat aktif dan bergerak sangat cepat
  • merasa sangat mengenal orang lain
  • mudah melempar kritik terhadap orang lain
  • suka menahan diri dalam perilaku sehari-hari
  • mendengar suara yang orang lain tidak dapat mendengarnya

Gejala saat fase turun (periode depresi)

Perubahan suasana hati

Terjadi penurunan suasana hati secara signifikan. Suasana hati menjadi khawatir, sangat sedih, cemas, sulit tidur, merasa bersalah, pesimis dan kosong serta kehilangan minat pada aktivitas yang terbiasa dilakukan. Gejala lain seperti sering menangis atau ingin menangis tanpa alasan yang jelas, tidak mampu merasakan kegembiraan, merasa tidak berguna dan mudah putus asa, merasa dirinya bersalah dan berdosa, kurang percaya diri dan rendah. Hingga beranggapan masa depannya akan suram dan selalu merasa pesimis.

Perubahan-perubahan kelakuan

Saat periode depresi seseorang akan merasa lelah, perasaannya menjadi gelisah, merubah kebiasaan yang dilakukan, seperti makan, tidur bahkan sampai berpikir untuk bunuh diri. Fase ini juga membuat penderita menjadi sulit berkonsentrasi. Penderita juga mengalami penurunan daya ingat sehingga menurunkan prestasi atau produktifitasnya.

Penderita ini juga sering menarik diri dari kehidupan sosialnya sehingga dapat menjadikan hubungan dengan orang-orang terdekat menjadi rusak. Gejala lain seperti penderita kehilangan gairah seksual, penurunan berat badan atau penambahan berat badan, hilang nafsu makan atau justru nafsu makan meningkat serta menghindari berkomunikasi dengan orang lain dan lebih suka menyendiri.

Gejala Saat Mengalami Fase Hipomania

Fase ini merupakan fase yang mirip dengan fase mania atau fase naik, namun tetap mempunyai perbedaan, yang terletak pada tingkat ketenangannya. Pada fase ini penderita lebih merasa tenang dari pada fase mania. Fase hipomania ini agak sulit didiagnosis karena penderita merasa bahagia yang wajar, tetapi resikonya sama dengan fase mania. Gejala yang timbul pada fase ini yaitu:

  • Seseorang bersemangat tinggi, energinya tinggi, serta muncul kreativitas.
  • sikap optimis muncul, selalu terlihat gembira, lebih aktif dari biasanya namun menjadi mudah marah.
  • Minat tidur berkurang

Gejala pada Episode Campuran

Episode ini merupakan episode yang paling berbahaya, dimana seseorang mengalami dua episode yaitu mania dan depresi secara bersamaan. Beberapa jam seorang mengalami episode mania, beberapa jam kemudian mengalami episode depresi. Hal ini terjadi dalam jangka waktu yang lama dan dalam periode yang cepat berganti. Penderita gejala campuran memiliki resiko keinginan bunuh diri paling tinggi. Gejala-gejala yang timbul jika penderita sudah ingin melakukan bunuh diri antara lain:

  • Sering membicarakan tentang kematian dan keinginan untuk mati kepada orang yang ada didekatnya.
  • Pemikirannya selalu berkisar tentang kematian
  • Mengkonsumsi obat-obatan terlarang secara berlebihan
  • Lupa pada kewajiban dan hutang

Jika penderita sudah mengalami gejala seperti pada gejala-gejala pada fase campuran segera periksa ke dokter jiwa. Jangan membiarkan penderita sendirian serta jauhkan benda-benda tajam dan berbahaya darinya karena dapat membahayakan dirinya dan orang lain disekitarnya.

Cara Mengatasi Gangguan Jiwa Bipolar

Bipolar merupakan gangguan kejiwaan, sehingga penanganannya tentunya lebih sulit dibandingkan dengan penyakit fisik. Namun bukan berarti tidak ada harapan dan cara untuk menyembuhkannya. Beberapa cara untuk mengobati bipolar sebagai berikut :

1. Terapi diri sendiri

Terapi diri sendiri merupakan terapi yang dilakukan oleh dirinya sendiri dengan penuh kesadaran bahwa memang dirinya mengalami gangguan bipolar dan merasa butuh sembuh. Beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk terapi diri sendiri yaitu :

  • Mantapkan niat dalam hati bahwa anda bisa sembuh. Niat sangat berpengaruh dalam kesembuhan anda. Niat dapat lebih mensugesti diri anda karena anda melakukan terapi diri sendiri sehingga harus benar-benar ada niat dalam hat anda.
  • Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang bipolar, cara mengatasi serta hal-hal lain yang berkaitan dengan bipolar. Semakin banyak informasi yang didapat, semakin membantu anda melakukan proses penyembuhan diri dari bipolar. Dalam mencari informasi tentunya dengan teliti sumber informasi yang didapat.
  • Sebisa mungkin anda harus melakukan aktifitas dengan rileks, jauhkan diri anda dari hal-hal yang dapat menjadikan diri anda stres. Jaga keseimbangan hidup antara bekerja, istirahat dan bersosialisasi dengan lingkungan dan masyarakat. Cobalah rutin melakukan relaksasi jiwa dan pikiran agar lebih menenangkan hati dan pikiran anda seperti melakukan sholat malam, yoga, meditasi untuk kesehatan atau latihan pernapasan dalam.
  • Temukan dan pilihlah teman yang bisa memotivasi hidup anda. Orang terdekat seperti keluarga, sahabat atau kekasih biasanya lebih bisa memotivasi diri anda. Bisa juga mengikuti suatu club atau kelompok penenang hati dan jiwa agar dapat saling sharing dan saling bisa membantu.
  • Susunlah pola hidup sehat lalu kerjakanlah gaya hidup hidup sehat yang sudah anda susun, seperti pola tidur, makan dan berolahraga. Istirahat pilihan yang tepat jika kondisi fisik dan pikiran sedang kurang baik.
  • Pantau suasana hati secara mandiri jangan sampai tidak terkendali, segera lakukan hal-hal yang dapat menyadarkan diri sebelum gejala bipolar muncul.
  • Jangan sampai membiarkan pikiran anda kosong, isilah dengan berbagai kegiatan yang dapat bermanfaat dalam kehidupan anda, seperti membaca atau sekedar bersantai mengistirahatkan badan.

2. Dengan obat penenang

Bipolar merupakan gangguan jiwa yang terjadi karena stres, obat penenang akan membantu penderita bipolar menjadi tenang dan kembali pada fase normalnya. Penanganan dengan menggunakan obat mempunyai kelemahan yang lebih banyak dari pada terapi. Obat penenang hanya mampu mengendalikan bukan menyembuhkan. Penyembuhan dengan obat penenang bukan beraarti tidak mungkin sembuh, mungkin saja bisa terjadi tetapi harus disertai dengan kondisi penderita yang mampu mengontrol emosi dalam dirinya. (baca juga : efek samping obat penenang)

3. Terapi dengan dokter jiwa

Jika anda merasa kurang mampu untuk melakukan terapi diri sendiri maka anda dapat melakukan terapi dengan ahlinya yang berkompeten. Ahli jiwa atau dokter jiwa akan terlebih dahulu mengidentifikasi tingkat dan jenis bipolar yang anda alami. Setelah berhasil diidentifikasi akan dilakukan terapi untuk membantu penyembuhan bipolar yang anda alami. Patuhi dan ikuti petunjuk dokter agar anda dapat sembuh dengan total. Buka mata hati dan pikiran anda agar tim terapi lebih mudah tuk membantu anda dalam proses penyembuhan. Walaupun terapi ini dilakukan bersama dokter atau tim ahli, tetapi sebenarnya knci kesembuhan tetap ada dalam diri anda sendiri. Keyakinan dan kemauan untuk sembuh sangat mempengaruhi tingkat kesembuhan anda.

Demikian penjelasan tentang gejala bipolar yang timbul, serta cara mengatasinya. Di zaman sekarang gangguan jiwa seperti bipolar lebih mudah terjadi karena perkembangan zaman semakin pesat dan masalah yang terjadi semakin kompleks. Jaga baik-baik diri anda sendiri jangan sampai bisa terserang gangguan bipolar ini. Kenalilah gejala bipolar agar anda dapat segera mencegah terjadi dalam diri anda.