Vitamin neurotropik terdiri dari vitamin B1 dan vitamin B6 serta vitamin B12. Kombinasi vitamin neurotropik diketahui dapat berfungsi untuk menjaga kesehatan saraf sehingga bisa menghindarkan Anda dari akibat kerusakan saraf tepi.
Tentunya gejala neuropati atau penyakit saraf bisa dihindari. Berikut ini beberapa penjelasan mengenai kegunaan dan efek samping dari vitamin neurotropik beserta pentingnya bagi Anda untuk mengonsumsi vitamin tersebut.
Vitamin B1 biasa disebut juga dengan istilah tiamin. Vitamin ini merupakan salah satu vitamin yang dapat berguna untuk mengubah karbohidrat hingga menjadi energi bagi tubuh manusia. Vitamin B1 ini dapat ditemukan di beberapa jenis makanan.
Misalnya saja seperti sereal dan kacang-kacangan atau bisa juga pada telur dan daging sapi. Namun sekarang ini vitamin B1 banyak dikemas dalam bentuk suplemen sehingga lebih mudah dikonsumsi oleh semua orang. Vitamin jenis ini dapat dikonsumsi baik dalam bentuk tunggal maupun digabung dengan vitamin B jenis lainnya ataupun mineral lainnya.
Sebenarnya penggunaan vitamin B1 diketahui hampir tidak pernah menimbulkan efek samping. Bahkan vitamin ini sangat dianjurkan bagi Anda yang sekiranya kekurangan vitamin B sehingga bisa terhindar dari berbagai macam penyakit seperti penyakit saraf dan penyakit beri-beri.
Namun bagaimanapun juga penggunaan vitamin yang berlebih atau melebihi dosis tentu saja akan berdampak negatif bagi kesehatan orang yang mengonsumsinya. Penggunaan vitamin dalam dosis yang tidak tepat tentu saja tidak baik dan akan menimbulkan efek samping.
Bila mengonsumsi vitamin B1 maka bisa saja Anda akan mendapatkan reaksi berupa timbulnya rasa hangat. Atau bisa juga Anda akan merasakan sensasi gatal dan kesemutan. Bahkan terkadang Anda bisa saja merasa mual.
Kondisi ini bisa terjadi jika penggunaan vitamin B1 dilakukan dalam dosis yang cukup tinggi dan Anda belum pernah mengonsumsi vitamin jenis ini sebelumnya. Untuk mencegah penyakit saraf atau neuropati tentunya Anda bisa mengonsumsi vitamin ini.
Tidak hanya itu saja tetapi konsumsi vitamin B1 yang cukup juga dapat mencegah Anda dari penyakit diabetes dan gagal jantung serta gejala penyakit alzheimer. Sebaiknya penggunaan vitamin B1 dilakukan dengan berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu agar pemakaiannya bisa sesuai dengan dosis yang tepat.
Vitamin B6 atau yang disebut juga dengan pyridoxine merupakan suatu nutrisi penting bagi setiap orang. Vitamin jenis ini dapat memberikan nutrisi bagi fungsi darah dan kulit serta sistem saraf pusat. Anda bisa menjumpai kandungan vitamin B6 pada beberapa jenis makanan seperti daging ayam atau sapi. Vitamin B6 juga bisa ditemukan pada ikan salmon dan tuna serta telur. [AdSense-B]
Selain itu Anda juga bisa mengonsumsi makanan lainnya seperti ubi jalar dan ati ayam serta kacang-kacangan yang juga diketahui mengandung vitamin B6. Untuk mendapatkan vitamin B6 Anda juga bisa mengonsumsi sayur bayam dan wortel serta buah alpukat dan pisang. Selain itu keju dan susu diketahui merupakan jenis makanan dan minuman yang juga mengandung vitamin B6.
Anda kini juga bisa menemukannya dengan mudah dalam bentuk suplemen dengan melakukan pembelian di toko obat atau apotek terdekat. Suplemen vitamin B6 biasanya diberikan pada orang yang mengalami kondisi malnutrisi sehingga kekurangan vitamin B6. Vitamin jenis ini juga bisa diberikan pada ibu hamil yang sedang mengalami morning sickness.
Orang yang menderita anemia dan macam-macam kejang juga bisa saja disarankan untuk mengonsumsi vitamin B6 sehingga kondisi kesehatannya bisa lebih terjamin. Untuk mengonsumsi vitamin B6 dengan benar maka Anda harus membaca aturan pakai yang tentunya telah tertera pada kemasan.
Atau Anda juga bisa berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu sehingga penggunaan vitamin B6 dapat dilakukan dalam takaran dosis yang tepat. Jangan sampai konsumsi vitamin ini dilakukan hingga melebihi takaran dosis yang seharusnya.
Sebab penggunaan suplemen vitamin B6 yang melebihi dosis dapat menimbulkan beberapa macam efek samping. Umumnya efek samping yang timbul bisa berupa sakit kepala atau juga bisa mual. Selain itu Anda bisa saja mengalami gejala kesemutan atau mati rasa pada bagian lengan dan tungkai jika mengonsumsi suplemen vitamin ini lebih dari dosis yang dianjurkan. [AdSense-A]
Timbulnya rasa kantuk juga bisa Anda alami jika kelebihan dosis vitamin B6. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka sebaiknya suplemen vitamin jenis ini dikonsumsi saat makan dan pada jam atau waktu yang sama di tiap harinya sehingga vitamin ini dapat memberikan hasil yang efektif bagi Anda.
Vitamin B12 yang bisa larut dalam air dapat ditemukan pada berbagai jenis makanan seperti ikan dan kerang-kerangan. Selain itu vitamin jenis ini juga terdapat pada daging dan telur serta berbagai makanan atau minuman yang merupakan produk olahan dari susu.
Fungsi utama dari vitamin B12 bagi tubuh antara lain untuk menghasilkan sel darah merah. Selain itu vitamin B12 juga sangat berperan dalam menjaga kesehatan sistem saraf sehingga vitamin ini sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh setiap orang agar terhindar dari berbagai macam jenis akibat kerusakan saraf motorik.
Vitamin B12 juga dapat membantu proses aktivasi asam folat dan turut berperan dalam proses sintesis DNA. Vitamin ini juga sangat baik untuk kesehatan kulit dan mata serta dapat membantu melepaskan energi dari makanan yang telah Anda konsumsi.
Sebenarnya persediaan vitamin B12 disimpan di dalam organ hati sehingga bisa digunakan secara cukup oleh tubuh selama beberapa waktu dan bahkan selama beberapa tahun. Oleh karena itu jarang ditemui kasus seseorang kekurangan vitamin B12.
Namun hal ini bisa saja terjadi terutama pada orang tua dan vegetarian. Sama seperti vitamin B lainnya maka penggunaan vitamin B12 harus dilakukan sesuai dengan dosis yang tepat. Anda dapat mengetahui dengan benar mengenai dosis pemakaiannya dari aturan dosis yang tertera di kemasan suplemen vitamin. Atau Anda juga bisa meminta petunjuk dokter dalam mengonsumsi vitamin ini.
Beberapa efek samping dari penggunaan vitamin jenis ini yaitu timbulnya kram otot. Selain itu tubuh juga bisa saja terasa bengkak. Kelebihan vitamin B12 juga bisa menyebabkan Anda merasa sangat haus dan sering buang air kecil serta mengalami diare.
Anda juga perlu berhati-hati dalam menggunakan vitamin ini jika Anda mengonsumsinya bersamaan dengan beberapa jenis obat. Misalnya saja seperti obat antibiotik dan anti kejang serta obat yang mengandung kalium ataupun obat inhibitor.
Penggunaan beberapa jenis obat tersebut bisa berakibat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin B12 sehingga konsumsi vitamin B12 menjadi tidak efektif dan tidak memberikan hasil maksimal pada tubuh.
Vitamin neurotropik diketahui aman untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang. Anda bisa mengonsumsinya dengan rutin untuk mencegah macam-macam penyakit saraf. Dengan mengonsumsi vitamin neurotropik maka Anda bisa mewujudkan kualitas hidup sehat yang lebih baik.