Beberapa orang mungkin menerapkan diet rendah karbohidrat dan tinggi protein sebagai cara menurunkan berat badan yang dirasa lebih efektif. Benar memang, protein membantu agar perut kita terasa kenyang lebih lama sekaligus mampu menjadi bahan bakar ampuh untuk olahraga saat ingin membentuk otot. Namun hati-hati, bisa saja tubuh malah kelebihan asupan protein yang ditandai dengan sejumlah kondisi ini.
1. Bau Mulut
Ketika asupan protein ditingkatkan karena diet rendah karbohidrat, biasanya tubuh akhirnya harus mengalami yang namanya ketosis. Saat tubuh tak mempunyai karbohidrat yang memadai untuk proses pembakaran, akhirnya cadangan lemak kitalah yang dibakar oleh tubuh. Nah, ketosis ini merupakan keadaan ketika ketone diproduksi oleh organ hati menjadi energi bagi tubuh secara menyeluruh dan salah satu efeknya adalah bau mulut.
2. Kenaikan Berat Badan
Saat asupan protein meningkat tanpa menurunkan asupan lainnya, hati-hati tubuh malah kelebihan protein sekaligus kalori yang justru berdampak pada lonjakan berat badan. Pastikan bahwa asupan protein yang masuk ke dalam tubuh itu cukup dan seimbangkan pula dengan asupan nutrisi lainnya termasuk lemak, karbohidrat serta kalori.
3. Sakit Kepala
Kelebihan protein dalam tubuh bisa menimbulkan ketosis di mana ketosis sendiri malah mengandalkan cadangan lemak untuk dibakar oleh tubuh. Karena karbohidrat tidak cukup, ditambah lemak dibakar menjadi bahan bakar alias tenaga bagi tubuh, sakit kepala bisa jadi efek yang tidak menyenangkan lho.
Saat berfokus hanya pada asupan tinggi protein tapi tidak memerhatikan asupan serat, maka hati-hati karena masalah pencernaan bisa jadi risiko bahayanya. Sembelit, diverkulitis, hingga mual-mual dapat terjadi ketika kita lebih mementingkan produk olahan susu, daging, serta ikan. Pastikan lagi jika tips diet sehat yang diikuti benar-benar seimbang nutrisinya, termasuk mendapatkan serat dari sayur dan buah secara cukup.
5. Dehidrasi
Proses penyaringan protein yang berlebih di dalam tubuh kita itu adalah tugas organ ginjal di mana ginjal memanfaatkan air untuk bisa membuang nitrogen (produk sampingan dari metabolisme protein). Karena penggunaan air oleh ginjal inilah, dehidrasi bisa terjadi apabila kita juga tidak sering-sering mengonsumsi air putih. Kurangnya karbohidrat dalam tubuh pun menjadi alasan mengapa hanya sedikit cairan yang dapat ditahan oleh tubuh.
Agar bisa tetap memperoleh asupan serat, mineral, vitamin dan antioksidan secara cukup, masukkanlah menu-menu protein nabati ke dalam diet harian. Kacang kedelai, nasi merah, quinoa, oatmeal, kacang polong, dan biji-bijian bisa diandalkan. Seimbangkanlah asupan protein hewani dan nabati agar berbagai efek atau tanda kelebihan protein tadi tidak sampai terjadi.