Asam folat atau yang sering disebut dengan vitamin B9 merupakan salah satu anggota dari vitamin B kompleks. Nutrisi ini tergolong sebagai salah satu vitamin yang penting bagi kesehatan tubuh. Kita bisa memperoleh asam folat dari berbagai jenis makanan. Mengingat pentingnya mineral ini bagi tubuh maka mulai tahun 1998 banyak makanan yang di dalamnya diberi tambahan nutrisi berupa asam folat, seperti sereal, tepung, pasta, roti, kue, dan beberapa jenis bahan makanan siap saji lainnya.
Jika dikonsumsi dalam jumlah yang terkontrol, asam folat akan membantu menjaga kesehatan tubuh. Adapun dosis asam folat yang dianjurkan adalah 400 mcg setiap harinya. Jika jumlahnya melebihi dosis tersebut bisa jadi asam folat justru akan menyebabkan gangguan kesehatan. Jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat, asam folat berguna untuk mencegah anemia dan juga membantu proses penyerapan nutrisi di dalam usus. Asam folat juga bermanfaat untuk mencegah kerusakan organ hati, mengurangi ketergantungan terhadap alkohol, serta dialisis ginjal.
Kelebihan asupan asam folat tergolong jarang terjadi. Kalaupun ada kasus kelebihan asupan asam folat biasanya karena seseorang mengkonsumsi asam folat dalam bentuk suplemen. Padahal asam folat sebenarnya bisa kita konsumsi hanya dari beberapa jenis makanan seperti sayuran yang ada di sekitar kita.
Efek samping asam folat akan muncul dan menyebabkan gangguan bagi kesehatan tubuh ketika asupannya melebihi dosis yang disarankan. Jika asupan asam folat sudah mencapai 1000 mcg per hari maka bisa dikatakan bahwa asupan asam folat tersebut berlebihan. Kasus kelebihan asam folat memang sangat jarang terjadi, namun bukan tidak mungkin kasus ini menimpa banyak orang terutama ibu-ibu yang berada dalam masa kehamilan. Adapun beberapa efek samping dari asam folat jika tidak dikonsumsi sesuai dosis adalah sebagai berikut.
1. Berpengaruh Buruk pada Asupan Vitamin B12
Konsumsi asam folat secara berlebihan secara langsung akan mempengaruhi penyerapan vitamin B12 di dalam tubuh. Saat jumlah asam folat di dalam tubuh tergolong tinggi maka proses penyerapan vitamin B12 secara otomatis akan terganggu bahkan tubuh mungkin akan kekurangan vitamin B12. Padahal vitamin B12 sangat penting bagi tubuh, terutama bagi ibu hamil karena vitamin B12 berperan penting dalam proses pembentukan sistem saraf pada janin.
2. Sulit Tidur atau Insomnia
Bahaya lain dari asam folat yang berlebihan di dalam tubuh ialah menyebabkan insomnia atau kesulitan tidur. Tidak semua insomnia disebabkan oleh kelebihan asam folat. Namun jika Anda sering kesulitan tidur maka sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter. Insomnia atau sulit tidur bisa mengindikasikan adanya kondisi medis yang salah pada tubuh, salah satunya karena efek samping dari asam folat. Jika tidur Anda terganggu sudah tentu tubuh Anda akan mengalami kondisi yang lebih serius. Bahkan pada kasus yang parah, insomnia bisa menyebabkan gangguan sistem saraf dan juga hati.
3. Iritasi Kulit
Efek samping asam folat lainnya adalah menyebabkan iritasi pada kulit, lebih tepatnya menyebabkan ruam pada kulit. Asam folat berlebih yang beredar ke seluruh tubuh melalui aliran darah, termasuk ke area kulit, ternyata bisa berdampak pada meningkatnya infeksi oleh bakteri, virus, atau jamur. Jika terus dibiarkan, infeksi tersebut akan menyebabkan kulit gatal-gatal dan mengeluarkan reaksi alergi yang harus segera ditangani. Untuk mengatasi malah iritasi di kulit ini Anda sebaiknya segera mencari pertolongan medis kemudian mengurangi asupan asam folat sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
4. Kejang
Efek lain dari asam folat ialah menyebabkan terjadinya kejang. Asupan asam folat berlebih secara langsung akan menyebabkan pengaruh pada kinerja sistem organ di dalam tubuh. Kelebihan asam folat justru akan menyebabkan gangguan pada kinerja organ-organ tubuh sehingga menyebabkan kejang.
(Baca juga: kejang-kejang saat tidur)
5. Kesemutan
Kesemutan merupakan dampak lanjutan akibat asupan asam folat yang tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Jika asupan asam folat tidak dikontrol, proses penyerapan vitamin B12 akan terganggu atau bahkan terhambat sama sekali. Defisiensi vitamin B12 itulah yang menyebabkan terjadinya gejala kesemutan. Selain mengindikasikan defisiensi vitamin B12. kesemutan jika bisa menandakan adanya gangguan saraf atau bahkan menunjukkan gejala penyakit diabetes.
6. Mual dan Muntah
Asupan asam folat ternyata juga memiliki efek samping terhadap sistem pencernaan kita. Jika asam folat yang kita konsumsi berlebihan ternyata produksi asam lambung kita juga akan meningkat. Cara tersebut mungkin saja adalah upaya dari sistem pencernaan untuk melindungi diri dari bahaya asam folat itu sendiri. Namun, ketika jumlah asam di dalam lambung kita berlebihan maka kondisi tersebut akan menyebabkan gejala mual dan muntah seperti pada penderita maag atau asam lambung.
7. Cepat Lelah
Efek samping asam folat selanjutnya adalah rasa cepat lelah yang dirasakan oleh tubuh, bahkan meskipun aktivitas yang dilakukan tidak terlalu berat. Selain efek samping, cepat lelah juga bisa menjadi pertanda bahwa jumlah asam folat di dalam tubuh Anda mungkin terlalu berlebih. Jika Anda merasa sangat lelah namun dalam kondisi tersebut Anda justru kesulitan tidur maka bisa jadi kondisi tersebut disebabkan oleh tingginya kadar asam folat di dalam tubuh.
8. Mati Rasa
Jika kondisi tubuh tergolong sangat parah atau karena asam folat benar-benar dalam jumlah yang sangat tinggi di dalam tubuh maka efek samping paling parah yang bisa muncul adalah gejala mati rasa. Mati rasa tersebut merupakan dampak lanjutan akibat kesemutan atau karena proses penyerapan vitamin B12 yang terhambat dalam kurun waktu yang lama. Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa meningkatkan asupan vitamin B12 dan mengurangi asupan asam folat.
(baca juga: penyebab tangan mati rasa – kaki mati rasa)
9. Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi
Efek samping lain dari asam folat ternyata juga bisa berpengaruh pada kondisi psikis seseorang. Asam folat berlebih ternyata akan meningkatkan produksi hormon stres di dalam tubuh. Akibatnya, seseorang yang mengkonsumsi asam folat berlebih biasanya akan mudah marah. Kondisi tersebut bisa menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Jika tidak segera ditangani maka bisa jadi kondisi tersebut akan menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Bahkan penelitian telah membuktikan bahwa konsumsi 800 sampai 1200 mcg asam folat setiap hari bisa meningkatkan resiko serangan jantung pada orang yang memiliki riwayat penyakit tersebut.
10. Mengganggu Aliran Darah
Efek samping asam folat selanjutnya adalah aliran darah yang terganggu. Jumlah asam folat berlebih di dalam tubuh akan menyebabkan jumlah eritrosit darah meningkat. Jika tidak dikontrol, kondisi tersebut bisa menyebabkan pengentalan darah dan menyebabkan aliran darah menjadi terganggu.
(Baca juga: gejala darah kental – cara mengatasi darah kental)
11. Diare
Asam folat berlebih di dalam tubuh juga bisa menyebabkan diare. Kondisi ini lagi-lagi dikaitkan dengan defisiensi vitamin B12 di dalam tubuh. Jumlah vitamin B12 yang kurang akan menyebabkan gangguan pencernaan, salah satunya adalah diare.
Itulah 11 efek samping asam folat bagi kesehatan tubuh. Untuk mencegah efek samping tersebut, hindarilah konsumsi asam folat dalam jumlah berlebih. Anda tidak perlu mengkonsumsi asam folat dalam bentuk suplemen kecuali karena saran dari dokter. Cukupi kebutuhan asam folat Anda dari berbagai macam makanan saja. Asupan asam folat dari suplemen justru akan meningkatkan resiko munculnya berbagai macam efek samping seperti yang telah disebutkan di atas.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, untuk mencegah efek samping asam folat, Anda disarankan untuk mematuhi dosis yang disarankan. Anda sebaiknya juga memenuhi kebutuhan asam folat dari berbagai jenis makanan, bukan dari suplemen obat. Adapun berbagai jenis makanan yang kaya akan kandungan asam folat adalah:
Efek samping yang disebabkan oleh asam folat umumnya sangat jarang ditemukan jika dosisnya tidak melebihi anjuran. Untuk memastikan dosis asam folat tidak berlebih, konsumsilah asam folat dalam bentuk makanan seperti yang sudah disebutkan di atas. Hindari asupan asam folat yang berasal dari suplemen atau obat kecuali atas anjuran dari dokter.