Beberapa orang masih banyak yang dibingungkan dengan baik atau tidaknya penderita kolesterol mengkonsumsi telur untuk menjaga kadar kolesterol yang stabil di dalam tubuhnya. Karena kolesterol memiliki kaitan yang erat dengan timbunan lemak meski terdapat perbedaan lemak dan kolesterol, maka banyak pasien yang tidak mau mengkonsumsi telur dalam jumlah tertentu demi mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan. Bahkan isu mengenai telur dapat menyebabkan kegemukan dan masalah kulit wajah, membuat kandungan yang seharusnya di dapatkan bagi pasien menjadi tidak terpenuhi. Meski kandungan kolesterol yang ada di dalam telur tergolong cukup tinggi yakni sekitar 200 mg ke atas namun kolesterol yang terdapat di dalam makanan alami ini tidak terlalu berbahaya.
Asal diketahui dengan jelas berapa porsi yang dibutuhkan dan proses pengolahannya disajikan dengan tepat. Harus dibantu dengan program olahraga untuk penderita kolesterol, konsumsi buah untuk penyakit kolesterol, dan jus untuk penderita kolesterol. Tidak seperti yang terpikirkan oleh orang banyak selama ini, sampai ke pemikiran bahwa telur mampu membuat orang yang mengkonsumsinya mengalami benjolan nanah nantinya di suatu bagian tubuh tertentu. Dari sekian banyak makanan alami yang mengandung kolesterol, hanya sebagian saja yang kolesterolnya itu berakhir menjadi kolesterol jahat setelah di proses dan diolah di dalam perut. Kolesterol jahat tersebut nantinya mengalir ke dalam aliran darah kita. Dengan berarti apabila anda melakukan diet yang maksimal terhadap asupan kolesterol maka tubuh mampu mengimbangi kadar kolesterol yang baik dan jahat dengan baik dan bantuan dari proses produksi kolesterol alami yang terjadi di dalam tubuh.
Apakah Telur dapat Meningkatkan Kadar Kolesterol?
Kesalahannya ada pada anda sendiri karena bisa jadi karena konsumsi telur dalam seminggu yang anda lakukan bisa lebih dari 5 telur dalam seminggu sehingga kadar lemak dan kolesterol menjadi naik drastis. Karena pada dasarnya telur mengandung sumber protein yang sangat baik dan juga terdapat kandungan lemak baik atau sering dikenal dengan istilah lemak tak jenuh. Jika timbul pertanyaan apakah benar kolesterol mampu meningkatkan kolesterol di dalam darah? Jawabannya tidak selalu benar.
Jika menurut penelitian yang dilakukan oleh ahli kardiologi dari Mayo klinik, Dr T Homas Benrenbeck, M.D., Ph.D mengatakan bahwa memang benar jika kolesterol dalam telur bisa saja meningkatkan lemak tak jenuh dan kolesterol, akan tetapi jika kadarnya sesuai dan tepat hal tersebut tidak akan terjadi, malah tubuh anda mendapatkan asupan nutrisi yang baik.
Jumlah Kadar Kolesterol yang Terdapat di dalam Telur
Kolesterol yang masuk ke dalam tubuh dan kandungan kolesterol HDL normal setiap orang dari makanan yang dikonsumsinya tidak semua sama. Anda dengan orangtua anda mungkin saja berbeda kadar kolesterol yang diterima dan yang ada. Karena ada orang yang sudah mengkonsumsi telur kuning dan putih sekaligus sebanyak 4 butir selama seminggu tidak menderita penyakit berbahaya seperti obesitas, kolesterol, hingga jantung.
Berikut ini beberapa penjelasan tentang kadar kolesterol telur dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengonsumsinya:
Cara Mengkonsumsi Telur agar Tidak Menyebabkan Kolesterol Tinggi
Para penderita kolesterol hanya merisaukan masalah berapa kandungan kolesterol yang terdapat di dalam telur. Untuk proses penyajian dan konsumsinya juga berperan penting dan perlu diperhatikan. Hindari konsumsi telur yang disajikan dengan cara penggorengan karena di dalam minyak makan yang sudah digunakan beberapa kali hanya akan semakin meningkatkan kolesterol di dalam darah serta mengurangi nilai gizi.
Sebagai contoh telur mata sapi jauh lebih rendah nilai proteinnya dibandingkan dengan telur rebus, apalagi telur dadar yang warna sudah kecoklatan. Maka cukup disajikan dengan cara direbus saja sehingga kadar nutrisi dan vitaminnya masih bisa diperoleh tubuh. Sebuah pusat penelitian kesehatan, Mayo Clinic memberikan pernyataan mengenai telur mengandung kaya protein yang tinggi setelah ayam, ikan, dan daging. Maka agar tidak mengurangi kandungan protein tersebut, sebaiknya tidak digoreng dalam proses mengolahnya.