Kurang dari 6 jam waktu tidur bisa menurunkan tingkat konsentrasi dalam melakukan banyak kegiatan, termasuk dalam hal berkendara. Menurut hasil penelitian National Sleep Foundation, risiko kecelakaan berkendara khususnya kendaraan bermotor karena kurang tidur bisa meningkat hingga 3 kali lipat.
Tidur tak lebih dari 6 jam apalagi terlalu sering dan setiap hari dapat menyebabkan gangguan suasana hati atau mood. Ketika tidur malam hari kurang dan Anda bangun terlalu siang maka ketika mulai beraktivitas akan dipenuhi dengan rasa cemas berlebih. Hal ini berkaitan erat dengan ketidakstabilan hormon dan ketidakbugaran tubuh.
Risiko kenaikan berat badan hingga obesitas sebenarnya dapat terjadi karena kebiasaan kurang tidur. Saat Anda tidak mendapatkan kualitas tidur yang cukup, Anda pun akan makan lebih banyak, khususnya makanan-makanan yang mengandung kalori tinggi di tengah malam. Hal inilah yang mampu memicu kegemukan tubuh dan akhirnya rasa percaya diri pun menurun.
Seringnya tidur di bawah 6 jam akan menyebabkan daya ingat mudah turun sehingga akhirnya penyerapan informasi pun kurang maksimal. Dengan mendapatkan jam tidur cukup, proses penyimpananan sekaligus pengolahan informasi oleh otak akan jauh lebih baik dan maksimal ditambah Anda juga jadi lebih fokus.
Saat tidur secara cukup dan berkualias, ada protein yang dihasilkan oleh sistem imun kita yang berfungsi melawan peradangan maupun infeksi. Tidur yang kurang apalagi terjadi menjadi kebiasaan mampu menjadi penurun daya tahan tubuh. Ketika kekebalan tubuh menurun, otomatis tubuh akan jauh lebih mudah terkena penyakit. Kemampuan tubuh dalam melawan sakit-penyakit dapat berkurang karena tak cukup tidur.
Dilansir dari laman Cosmopolitan, kebiasaan tidur bisa berpengaruh cukup besar pada kondisi kesehatan kulit. Kurang tidur atau tidur tak lebih dari 6 jam secara berkepanjangan mampu meningkatkan jumlah garis halus dan keriput yang artinya Anda bisa mengalami penuaan dini.
Selain kulit bisa mengalami garis halus dan keriput lebih banyak, rupanya warna kulit pun bisa dipengaruhi oleh kebiasaan kurang tidur. Tidak meratanya warna kulit adalah salah satu yang menyertai kulit kendur karena tak memperoleh kualitas tidur. Karena hal ini, rasa percaya diri dapat menurun.
Kurang tidur dengan waktu tak sampai 6 jam per hari bisa menaikkan risiko diabetes. Tidur yang tak cukup dalam jangka panjang hanya akan meningkatkan potensi timbulnya masalah insulin yang kemudian akhirnya berdampak pada penyakit gula karena kadar glukosa darah yang mengalami lonjakan.
Gairah seksual dapat menurun karena kurangnya tidur sehari-hari di mana hal ini telah terbukti melalui suatu penelitian bahwa terjadi penurunan kadar testosteron pada seorang pria yang tak tidur cukup hanya dalam 1 minggu saja. Penurunan libido ini pun dilaporka bisa sampai 15 persen apabila setiap malam hanya tidur sekitar 6 jam kurang.
Kurangnya waktu tidur atau istirahat di malam hari menyebabkan proses perbaikan jaringan tubuh tidak maksimal. Baik pria maupun wanita berisiko tinggi terkena nyeri sendi dan otot atau arthritis apabila kualitas tidur tidak tercukupi. Jam tidur tak teratur dan cenderung buruk mampu membuat area sendi mudah sakit dan meradang.
Kanker prostat dan kanker payudara adalah dua jenis kanker yang berisiko paling tinggi mampu menyerang orang-orang yang tidurnya kurang dari jam ideal. Tidur tak lebih dari 5 dan 6 jam hanya akan mendukung pertumbuhan sel kanker dalam tubuh sehingga perlu adanya perbaikan pola tidur sebelum terlambat.
Selain kanker, jenis-jenis penyakit jantung juga perlu Anda waspadai karena kurangnya waktu istirahat dalam jangka waktu lama. Salah satu jenis penyakit jantung yang paling umum dapat menyerang adalah serangan jantung sehingga memang setiap orang perlu tidur secara cukup agar tidak mudah mengalami penurunan kesehatan jantung.
Selain risiko penyakit jantung, penyakit stroke adalah jenis penyakit yang juga mudah menyerang orang-orang yang terbiasa kurang tidur. Tidur kurang dari 6 jam berbahaya karena mampu meningkatkan tekanan darah yang berujung pada serangan stroke dikarenakan sistem pembuluh darah dan metabolisme yang terganggu.
Perhatikan kembali pola tidur Anda dan rencanakanlah perubahan untuk mulai tidur dengan kualitas yang benar. 7-9 jam adalah waktu terbaik untuk tidur agar berbagai macam bahaya tidur kurang dari 6 jam tersebut bisa dicegah. Apabila memiliki masalah gangguan tidur seperti halnya insomnia, konsultasikan dengan dokter atau ikuti terapi khusus relaksasi untuk jauh lebih baik.