Wanita Ini Jadi Punya Bulu Mata Cantik Nan Lentik Usai Jalani Kemoterapi

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kemoterapi kita tahu merupakan salah satu tindakan medis yang diketahui ampuh serta efektif dalam menjadi perawatan penderita kanker. Meski dapat melawan sel-sel kanker dalam tubuh, efek samping kemoterapi pun cukup berdampak bagi kesehatan pasien kanker yang menjalaninya, salah satunya adalah rambut rontok.

Hanya saja yang mengejutkan dari laporan baru-baru ini dari jurnal BMJ Case Reports adalah bahwa pasien kanker yang menempuh kemoterapi berusia 45 tahun justru mengalami efek samping berbeda, yakni mempunyai bulu mata yang lentik, cantik dan panjang. Ya, itu adalah kondisi usai kemoterapi yang sebenarnya tak terduga karena biasanya pasien kemoterapi malah kehilangan rambut bukan?

Sesi kemoterapi yang wanita ini jalani sudah sampai 15 kali siklus sejak dokter mendiagnosa dirinya positif menderita kanker usus stadium empat 2 tahun yang lalu, yakni di tahun 2017. Menurut laporan dr Leonor Vasconcelos Matos, wanita ini pada siklus kemoterapi  yang ke-14 mulai sadar ada pertumbuhan bulu mata yang berbeda di mana justru sangat cepat.

Bukannya merasa aneh, orang-orang di sekitarnya tentu memberikan pujian karena bulu mata yang begitu cantik di mana para wanita biasanya sangat menginginkan hal ini. Walau punya bulu mata lentik yang menuai banyak pujian karena tampak saking alaminya padahal dari efek kemoterapi, wanita ini juga sempat harus alami infeksi kelopak mata lho.

Wanita ini pun mengakui bahwa ia sangat senang sebenarnya memperoleh berbagai macam pujian mengenai bulu mata panjang nan cantiknya tersebut karena orang lain kemudian juga bertanya ia membuat bulu mata itu di mana. Hanya saja, menurut laporan Daily Mail, bulu mata terlalu lentik hasilnya malah membuat tak nyaman dan menyebabkan sering gatal.

Buruknya, risiko infeksi rentan terjadi pada dirinya setiap mengucek mata dengan tangan dan hal ini terjadi secara sering. Namun dokternya mengatakan bahwa ada kemungkinan iritasi dan infeksi mata tersebut bukan karena bulu mata yang terlalu lentik, melainkan efek samping obat cetuximab yang wanita ini gunakan.

Obat cetuximab ini dikenal memiliki cara kerja ampuh dalam menjadi penghalau protein sehingga menghambat perkembangan sel kanker yang dibuat tak bisa ‘makan’. Karena sangat terganggu dengan bulu matanya, ia pun akhirnya memilih mencukur bulu mata sedikit usai menjalani pengobatan untuk infeksi matanya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn