Featured

Orangtua Harus Tahu, Ini 7 Tanda Anak Kurang Makan Sayuran

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Anak butuh asupan sayur sementara ada banyak anak yang enggan mengonsumsinya sehingga pada akhirnya mengalami kekurangan asupan sayur. Para orangtua perlu memerhatikan apa yang benar untuk dikonsumsi si kecil lho dan waspadai tanda-tanda anak kurang makan sayuran seperti berikut ini.

  1. Gampang Memar, Lecet dan Berdarah

Anak yang makan sayurnya sedikit atau bahkan tak suka mengonsumsinya dapat mengalami tanda seperti gampang memar saat terbentur atau bahkan terluka dan lecet. Dibandingkan dengan anak-anak yang sering makan sayur, anak yang kurang makan sayur akan jauh lebih gampang mengalami hal ini lho. Untuk proses pembekuan darah yang lancar dan sempurna, anak membutuhkan brokoli serta kale agar memperoleh vitamin K-nya.

  1. Sembelit

Orangtua wajib untuk memerhatikan pola buang air besar si kecil di mana ketika ia mengalami susah buang air besar itu artinya anak mengalami kurang serat. Karena serat biasanya didapat dari sayur-sayuran, itu berarti sembelit pada anak dapat disebabkan oleh asupan serat yang rendah.

Orangtua sebaiknya mulai mencari cara agar si kecil dapat tertarik untuk mengonsumsi sayur-sayuran. Hal ini penting agar proses pencernaan anak berjalan dengan baik dan segala bentuk gangguan pencernaan juga dapat dihindari. Orangtua juga perlu menjadi contoh dengan mengonsumsi sayuran secara cukup.

  1. Sering Rewel

Kurangnya anak makan sayur juga berdampak pada kurangnya nutrisi pada tubuh si kecil. Oleh sebab itu, penting untuk mulai memenuhi kebutuhan asupan sayur si kecil dengan berkreasi dengan pengolahan sayur agar anak tertarik menikmatinya. Jika proses makan sayur jadi lebih menyenangkan, anak juga bakal lebih bersemangat untuk menyantapnya.

  1. Gampang Infeksi

Anak masih dalam usia tumbuh kembang di mana sistem kekebalan tubuhnya belumlah sempurna dan mudah menurun. Kurangnya asupan sayur serta gizi mampu membuat sistem kekebalannya jadi melemah sehingga ini menjadi peluang bagi kuman untuk masuk dan bahkan infeksi jadi lebih sulit dilawan dan dicegah.

  1. Kurang Vitamin

Beberapa orangtua sangat gemar memberi makan anaknya daging terus-terusan karena tahu si kecil tak suka sayur. Makan ayam goreng, telur dan juga nugget atau sosis itu boleh-boleh saja, namun juga jangan itu melulu dan menjadikan si kecil kurang asupan sayurnya. Jika kurang sayur, otomatis tubuh anak akan kekurangan vitamin yang berakibat pada stunting atau pertumbuhan yang gagal.

  1. Gampang Lelah

Anak yang jarang makan sayur juga berdampak lho kepada energi tubuhnya. Karena kekurangan asupan sayur sekaligus kadar asam folatnya, tubuh si kecil jadi lebih cepat lelah. Kacang-kacangan dan asparagus pun menjadi asupan tepat untuk pemenuhan nutrisi supaya tubuh si kecil lebih kuat dan bertenaga.

  1. Masalah Penglihatan

Anak jarang makan sayuran yang warnanya kuning atau oranye? Orangtua perlu menggerakkan anak untuk mulai mencoba mengonsumsinya rutin agar tidak sampai kekurangan vitamin A. Salah satu cara menjaga kesehatan mata anak sejak dini adalah dengan memenuhi kebutuhan vitamin tersebut. Oleh sebab itu, pastikan anak senantiasa makan sayur serta rajin mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A tinggi.

Orangtua bisa coba lebih kreatif dalam mengolah sayur agar lebih kelihatan menarik untuk disantap bagi anak-anak. Jika perlu, libatkan anak dalam proses memasaknya; selain bisa memiliki waktu memasak bersama yang menyenangkan, tentunya anak akan jadi lebih semangat menikmati makanan yang ia buat sendiri bukan?