Categories: Kesehatan Anak

Bayi Makan Es Krim, Bolehkah? Ini Penjelasannya !

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apakah Anda sedang memiliki anak bayi yang sedang lucu-lucunya? Banyak orang tua yang tak sabar untuk bisa memperkenalkan bermacam-macam makanan lezat pada buah hatinya, termasuk es krim. Namun, apakah tidak apa-apa bayi makan es krim? Atau justru hal ini bisa membahayakan kesehatan si kecil? Ketahui faktanya tentang pemberian es krim terhadap anak yang masih bayi.

Bayi bolehkah diberi makan es krim?

Pada waktu usia bayi memasuki 6 bulan, memang para ibu akan mulai sibuk memperkenalkan makanan padat yang tujuannya sebagai substitusi ASI atau bahkan sebagai pendamping ASI. Bahkan para ibu akan lebih bersemangat lagi ketika menjumpai bahwa gigi pertama si kecil sudah mulai tumbuh.

Namun, jangan terburu-buru untuk memberi makan es krim pada bayi kesayangan Anda yang usianya masih 6 bulan. Ya, mungkin ia akan menyukainya sama seperti Anda yang menggemari es krim berbagai rasa, namun ketahui dan pahami dulu bahwa sistem organ pencernaan si kecil belum terlalu kuat sehingga belum siap menerimanya.

Rupanya, es krim baru boleh diberikan kepada anak bayi yang sudah menginjak usia 1 tahun, jadi bersabarlah ibu-ibu untuk menunggu ulang tahun pertama sang buah hati. Menurut hasil lansiran dari surat kabar Tribun, ada beberapa alasan dibalik ketidakamanan pemberian es krim terhadap bayi yang usianya kurang dari setahun, yaitu:

  • Kandungan zat pewarna dan aditif – Seperti kita tahu pembuatan es krim tak luput dari penggunaan zat pewarna dan aditif sehingga kurang aman bagi kesehatan bayi, apalagi karena zat-zat tersebut mampu memicu reaksi alergi.
  • Kandungan lemak dan gula tinggiLemak sulit untuk dicerna sehingga pemberian es krim pada bayi khususnya masih di bawah usia 1 tahun kurang bijak. Ini karena sistem pencernaan bayi masih belum siap.
  • Rendah nutrisi – Es krim bergula tinggi yang memang memberikan energi lebih bagi pengonsumsinya. Namun bagi bayi, es krim adalah sumber makanan yang bernutrisi rendah dan tak cukup untuk menjaga kesehatan si kecil. Bahkan selera makannya bisa jadi menurun karena diberi es krim.
  • Produk susu harian – Pembuatan es krim biasanya menggunakan susu atau krim dan reaksi bayi bisa timbul karena si kecil belum siap untuk menerima asupan ini. Perlu diingat bahwa produk susu yang digunakan dalam pembuatan es krim tak selalu bayi bisa cerna dengan baik, terutama bila usianya di bawah setahun.
  • Belum matangnya pembentukan ginjal bayi – Pada es krim, ada kandungan mineral dan protein tinggi yang sebenarnya belum siap diterima oleh bayi. Belum matangnya pembentukan ginjal pada anak bayi, protein dari es krim justru bisa memicu iritasi di sistem pencernaan buah hati Anda.
  • Kandungan telur – Perlu diketahui bahwa telur adalah salah satu bahan utama pembuatan es krim pada beberapa produk walau tidak selalu. Seperti kita tahu, telur sendiri adalah makanan yang mengandung protein tinggi sehingga mampu meningkatkan risiko seorang bayi usia kurang dari setahun untuk mengalami reaksi alergi, bisa ringan ataupun berat.

Hal-hal Penting untuk Diperhatikan dalam Pemberian Es Krim kepada Bayi

Setelah anak Anda sudah berusia 1 tahun, maka Anda bisa dan boleh memberinya es krim. Namun, tetap saja tak boleh secara sembarangan dan inilah sejumlah hal yang patut diperhatikan supaya tidak terjadi kesalahan untuk kesehatan anak Anda.

  • Perhatikan kandungan es krim yang Anda berikan pada si kecil, baik atau tidak bagi kesehatannya, apakah juga bisa memicu reaksi alergi sekaligus menyebabkan sang buah hati tersedak karena adanya potongan coklat maupun kacang.
  • Perhatikan apakah es krim yang Anda berikan pada si kecil pun menggunakan pewarna, pengawet, karamel, madu dan gula yang berkemungkinan besar memicu gangguan pencernaan.
  • Sebaiknya tidak memberikan anak es krim terlalu sering sebab rasa manisnya yang aditif akan mampu membuat anak jadi sulit makan makanan lainnya. Bahaya makan manis bagi anak juga adalah risiko membuat gigi berlubang, memicu diabetes tipe 2, hingga obesitas.
  • Perhatikan kebersihan tempat Anda membeli es krim tersebut, Anda juga harus tahu bagaimana es krim tersebut dibuat.
  • Sebaiknya tidak terus-terusan memberi anak es krim dan tetap memberikan anak Anda makanan alternatif lain, seperti agar-agar, yogurt dan tentunya buah segar supaya tubuhnya tetap mendapatkan nutrisi yang mendukung masa pertumbuhannya.
  • Sebaiknya beri anak Anda es krim seminggu 1-2 kali saja sebab es krim sendiri adalah sumber makanan yang mengandung kalori tinggi sehingga mampu memperbesar potensi obesitas.
  • Sebaiknya berikan es krim pada anak sesudah makan. Hindarilah pemberian es krim sebelum makan, sebab hal ini hanya akan membuat anak susah makan yang pada akhirnya mengakibatkan kebutuhan nutrisi penting tidak terpenuhi.
  • Sebaiknya buatlah smoothies atau es krim dengan menggunakan buah-buahan segar apabila anak Anda memang menggemari es krim. Buatan ibu sendiri tentunya akan jauh lebih sehat dan aman, bahkan mampu memenuhi kebutuhan mineral, vitamin serta serat bagi tubuhnya.

Jadi, aman tidak sih bayi makan es krim? Intinya, bayi di atas usia 1 tahunlah yang boleh diberi es krim. Bahkan sebelum memberi es krim kepada si kecil pun, para orang tua perlu memerhatikan sejumlah hal penting supaya kesehatan anak tetap terjaga dengan baik.