Sebelum membahas lebih jauh emngenai artroskopi, sebaiknya mengetahui terlebih dahulu istilah dari Artroskopi itu sendiri. Arthros yang berarti sendi dan scopy yang berarti melihat. Jika digabungkan berarti melihat persendian yang bermasalah. Cara melakukan artroskopi yaitu dengan melihat bagian dalam sendi menggunakan kamera dengan lensa fiber optik melalui sayatan yang akan dilakukan untuk memasukkan kamera tersebut.
Artoskopi dapat menangani kelainan-kelainan pada sendi secara langsung atau ketika para orang tua yang ingin mengobati suatu kelainan pada sendi. Biasanya penyakit ini di alami oleh para orang tua, radang sendi juga hampir sama seperti asam urat. Begitu banyak juga makanan herbal untuk obat asam urat atau radang sendi itu sendiri dengan memakan banyak sayuran dan buah-buahan berwarna hijau. Perlu diketahui juga era modern ini tidak bisa hidup dengan ruangan ber- AC, padahal bahaya AC telah mengintai sebagai salah satu penyebab nyeri sendi atau otot.
Pengertian dan Gambaran Umum Artroskopi
Artroskopi merupakan salah satu jenis-jenis operasi bedah yang berfungsi untuk memeriksa bagian sendi-sendi untuk meminimalisir jumlah darah yang hilang. Metode bedah ini tidak seperti metode bedah traditional, metode artoskopi memiliki harga jauh lebih murah karena memang sudah di sediakan alat yang tidak langka, selain itu metode artroskopi juga tidak sakit dan skala penyembuhannya juga sebentar. Penyembuhan menggunakan metode ini tidak begitu memakan waktu lama sehingga pasien dapat memilih rawat jalan tanpa harus rawat inap di rumah sakit. Tinggal mendapatkan dokter yang tepat dan ahli untuk menangani penyembuhan tersebut. Namun, tidak ada salahnya menggunakan obat herbal radang sendi untuk penunjang penyembuhan.
Tujuan
Tujuan dari pengobatan artroskopi merupakan untuk menemukan suatu permasalahan pada permukaan sendi, ligamen, ataupun tulang rawan untuk diperiksa secara menyeluruh. Pada awal permulaan, dokter akan melakukan pengecekan apakah ada benda asing yang memasuki sendi dan lain-lain sehingga mengakibatkan permasalahan yang membuat tulang menjadi sakit ketika beraktivitas sehingga mempengaruhi kesehatan sendi Anda.
Prosedur Artoskopi
Artoskopi memiliki prosedur yang harus dilaksanakan oleh para dokter bedah, prosedur tersebut umumnya hanya berlangsung cukup singkat dimana pembedahan dilakukan selama 1-2 jam. Setelah itu, pasien harus menjalani proses rehabilitasi dengan panduan dokter atau orang sekitar yang dipercaya untuk mengembalikan pergerakan sendi seperti sedia kala.
Banyak orang yang sudah lebih memilih pengobatan artoskopi dalam menyelesaikan masalah persendian hentah itu karena terkait umur atau karena kecelakaan ketika berkendara atau ketika berolahraga berat seperti futsal, olahraga dan lainnya. Karena metode artoskopi lebih banyak kelebihannya daripada menggunakan cara konvensional yang lebih memakan banyak waktu. Karena proses artospeksi sendiri memang terbukti pemulihan lebih singkat, biaya yang dikeluarkan lebih rendah, dapat rawat jalan, bekas luka yang ditimbulkan sedikit dan tersamar.
Manfaat Artoskopi
Kondisi yang Membutuhkan Artroskopi
Penyembuhan menggunakan artroskopi sangat membantu ketika mendiagnosa bentuk yang berbeda dari artritis (radang sendi) atau penyakit yang mempengaruhi kesehatan sendi Anda. Ketika Anda pernah cedera pada tulang akibat berkendara ataupun terjatuh, cara ini dapat menemukan tingkat cedera tulang yang terjadi sehingga dapat menentukan pengobatan yang cocok untuk menyembuhkannya. For example, seorang dokter dapat melihat ada atau tidak adanya kerusakan akibat osteoarthritis (pengapuran sendi) menggunakan alat yang sudah disediakan bernama artroskop. Ketika pasien sudah di pastikan memiliki radang sendi, dokter dapat melakukan pemeriksaan menggunakan artroskop untuk mengangkat lapisan jaringan untuk diperiksa atas berbagai infeksi.
Ketika pasien mengalami cedera atas kecelakaan, secara mudah dokter dapat memastika seberapa parah cedera tersebut menggunakan artroskopi. Kemudian untuk beberapa kasus, benda asing yang bersarang pada sendi dapat dengan mudah diangkat melalui bedah artrostopik. Setelah pengangkatan selesai, pasien boleh lega karena kemungkinan besar untuk sembuh sangat besar dan tidak akan membuat pasien terasa sakit.
Pasien kebanyakan lebih memilih rawat jalan untuk penanganan penyakit tulang ini karena dianggap tidak berat dan masih bisa dilakukan secara terjadwal. Artroskopi pada dasarnya adalah tindakan bedah sehingga evaluasi pra-bedah atas kesehatan para pasien perlu dilaksanakan sebelum pembedahan benar-benar dilaksanakan. Untuk proses artroskopi di awali dengan tes darah, tes urin, dan pemeriksaan fisik lainnya secara lengkap sehingga mengetahui keadaan tubuh pasien. Keadaan jantung, paru-paru serta ginjal pasien pun harus berfungsi dengan baik, karena jika terdapat keluhan pada fungsi jantung ataupun paru-paru, EKG atau rontgen dada itu dapat menghambat proses artroskopi dan harus dipastikan keadaan organ dalam pasien dalam keadaan baik-baik saja sampai dinyatakan pulih baru tindakan artroskopi dapat dilaksanakan.
Ketika pasien telah dinyatakan siap kemudian barulah dilakukan proses penentuan bius sesuai dengan keadaan kesehatan pasien yang telah ditentukan pada tahap awal, hal itu dapat digunakan agar pasien dapat tersadar seusai tindakan artroskopi selesai.
Kemudian tahap pelaksanaannya, dokter akan melakukan sayatan kecil yang berguna untuk memasukkan tabung artroskopi melalui sayatan-sayatan ini. Panjang sayatan ini biasanya seperempat inci panjangnya di samping sendi yang diperiksa. Kemudian dokter dapat membuat sayatan lain ketika hendak melakukan perbaikan jaringan atau ketika dokter akan melakukan perbaikan bedah.
Pada tahap akhir ketika dokter telah selesai melakukan tindakan medis artoskopi tersebut dan sudah mendapatkan diagnosis atau perawatan pada sendi, alat yang telah di masukkan melalui sayatan-sayatan tersebut akan segera di keluarkan kemudian akan dijahit dengan baik pada permukaan kulit. Setelah di jahit, kemudian luka jahit akan dibalut dengan perban secara memadai kemudian dokter bedah akan membantu sendi-sendi yang masih dalam keadaan lemah dengan membuat penyokong sendi dengan menggunakan penyangga atau perban elastis guna untuk membantu pasien tetap nyaman setelah melakukan artroskopi.
Dikarenakan keadaan yang masih cenderung membutuhkan pemulihan dan diharuskan mengurangi bergerak, pasien beberapa jam setelah tindakan bedah harus tinggal di rumah sakit dikarenakan obat bius yang masih belum hilang sepenuhnya apalagi jika menggunakan obat bius umum. Biasanya pasien akan diberikan resep pengandali rasa sakit setelah diberikan izin untuk pulang.
Sehari setelah melakukan artroskopi, pasien diharuskan untuk tidak terkena air pada bagian yang bedah dan harus menjaga luka agar tetap kering untuk mempercepat penyembuhan. Kadang-kadang rasa sakit tak terduga akan datang kemudian pasien harus secepatnya menghubungi dokter bedah yang bersangkutan. Kantung es dapat menjadi solusi juga ketika rasa sakit yang mendera tiba-tiba datang, karena kantung es dapat berfungsi sebagai bius sesaat. Kantung es juga dapat menghentikan pembengkakan. Ketika luka telah dinyatakan sembuh, pasien harus melakukan latihan untuk menggerakkan otot-otot sendi agar segera pulih dan dapat digerakkan seperti semula. Hal tersebut juga berfungsi untuk membuat sendi berfungsi secara normal.
Pemulihan dari Artroskopi
Dalam pemulihan nyeri sendi lutut memang jauh lebih besar dari pemulihan secara konvensional. Meskipun demikian, setelah pelaksanaan artroskopi harus tetap dalam pantauan dan mengikuti instruksi dari dokter sehingga pemulihan menjadi lebih cepat ketika Anda telah kembali ke rumah. Adapun proses pemulihan pada artroskopi yang harus dilalui adalah sebagai berikut:
Jika mengalami pembengkakan, sebaiknya melalukan mengkompres tungkai atau bagian yang di bedah menggunakan kantung es hal itu dapat mengempiskan bengkak dan meredakan nyeri.
Setelah melakukan artoskopi maka bagian yang sakit akan ditutupi oleh perban atau alat bantuan lain agar Anda tetap nyaman. Dokter biasanya akna memberi instruksi cara penggantian perban atau alat bandu agar anda juga dapat mandi dan membersihkan diri
Pasien biasanya diberikan tongkat untuk berjalan agar dapat menyangga beban badan Anda karena masih kondisi lutut Anda yang belum stabil. Dokter akan memberikan instruksi juga terlebih dahulu kapan waktu yang tepat untuk mulai menaruh beban pada tungkai Anda.
Selain tongkat, dokter tetap akan memberikan resep obat-obatan agar proses penyembuhan juga dilakukan dari dalam tubuh sehingga terjadinya penyembuhan yang lebih cepat karena dilakukan dari dalam dan luar tubuh. Biasanya dokter akan memberikan obat semacam aspirin untuk menghindari penggumpalan darah dalam tubuh.
Pihak keluarga sangat berpengaruh dalam proses penyembuhan pasien karena dapat memotivasi pasien agar lebih giat dan terkontrol dalam proses latihan memperkuat sendi yang baru saja dilakukan pembedahan. Latihan-latihan seperti terapetik memainkan peranan penting dalam seberapa baik Anda pulih. Sebuah program terapi fisik formal yang dilakukan dengan bimbingan keluarga dapat meningkatkan hasilnya. Jadi, peran keluargalah yang akan semaksimal mungkin untuk membantu pasien seusai dari tindakan artroskopi sehingga penyembuhan dapat dilakukan dengan cepat, hal itu tergantung dari keinginan pasien juga.
Resiko Terkait
Setiap tindakan bedah memang memiliki resiko tersendiri yang bermacam-macam. Untuk artroskopi sendiri memiliki resiko yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan pada sendi selama penempatan dan pergerakan dari peralatan bedah. Infeksi sendi juga dapat terjadi beberapa hari setelah artroskopi dilaksanakan yang harus segera diobati oelh dokter bedah yang bersangkutan untuk menghindari penyebaran yang lebih buruk dan mengenai tulang yang tidak terinfeksi. Namun resiko ini termasuk jarang terjadi karena lebih besar berpotensi untuk sembuh pasca pembedahan di lakukan. Terdapat pula resiko terjadinya pembekuan darah pada kaki ataupun paru-paru yang harus segera di obati.
Hasil yang di Harapkan
Untuk proses pembedahan artroskopi, di harapkan dapat mengobati sakit persendian dan dapat menghilangkan nyeri yang biasanya di alami oleh pasien sehingga aktivitas seperti biasanya dapat dilakukan . Terlebih dahulu untuk menghindari sakit sendi, diharuskan untuk menjaga pola hidup sehat dengan sering melakukan olahraga yang teratur untuk menghindari gejala osteoporosis dan menjaga tulang terus bergerak sehingga tidak terjadi kemacetan pada tulang sehingga menyebabkan radang sendi.
Pola makan juga harus diperhatikan karena ketika usia telah menginjak angka 30 an makanan berserat seperti mengkonsumsi sayuran hijau dan mengurangi makanan yang dapat memicu radang sendi perlu diperhatikan untuk di minimalisir bahaya kekurangan kalsium. Setelah pengobatan selesai, pasien harus secara berkala untuk latihan menggerakkan sendi-sendi agar tidak semakin kaku.