Kotoran telinga yang berwarna hitam disebut dengan serumen probe atau serumen obsturan. Serumen sendiri sebenarnya merupakan hal yang normal terjadi karena sel kulit di liang telinga mengalami pengelupasan. Serumen ini biasanya akan keluar dengan bantuan gerakan rahang saat mengunyah. Akan tetapi untuk beberapa kondisi lainnya, serumen juga akan menumpuk di dalam telinga yang kemudian akan berubah warna menjadi hitam dan sulit untuk dikeluarkan dan akhirnya bisa menyebabkan macam macam penyakit telinga.
Seseorang yang mengalami serumen ini biasanya akan merasakan telinga seperti berdengung, gejala tinnitus dan juga menurunnya pendengaran meskipun serumen sendiri bukanlah sebuah hal yang berbahaya. Meskipun begitu, penanganan tetap dibutuhkan dengan cara memakai alat di dokter spesialis THT dan melakukan cara merawat telinga agar tidak tuli. Berikut ini adalah beberapa penyebab kotoran telinga berwarna hitam yang paling umum.
- Ear Candling
Ear candling adalah metode alternatif yang biasanya dilakukan untuk membersihkan penumpukan lilin pada telinga. Akan tetapi, ear candling ini juga bisa menyebabkan penumpukan lilin terlalu berlebihan di dalam telinga kemudian menyebabkan kerusakan telinga, gangguan fungsi daun telinga, membakar telinga dan residu dari ear candling tersebut akan tersimpan di dalam telinga yang akhirnya memicu respons telinga untuk melumasi jaringan yang rusak sehingga menjadi penyebab kotoran telinga berwarna hitam.
- Penggunaan Alat Bantu Dengar
Penggunaan alat bantu dengar seperti earphone atau headphone serta beberapa instrumen pendengaran telinga lain juga menjadi penyebab kotoran telinga berwarna hitam dan menjadi penyebab telinga sakit. Penumpukkan kotoran akibat kurangnya merawat dan membersihkan telinga akan membuat lilin menumpuk di dalam telinga.
- Infeksi Telinga Bagian Dalam
Saat perforasi telinga terjadi, maka risiko infeksi telinga dalam juga akan semakin meningkat. Bakteri akan masuk ke dalam telinga dengan mudah lewat lubang pada jaringan membran. Pada telinga bagian tengah, kelenjar sebaceous akan menghasilkan lilin yang berguna untuk menghilangkan kotoran dari telinga bagian tengah dan mencegah bakteri masuk ke dalam telinga. Infeksi yang terjadi di dalam telinga akan membuat lilin tidak bisa mengeluarkan bakteri dan akhirnya membuat kotoran telinga yang mengandung bakteri tersebut menjadi berwarna hitam dan bahkan bisa menjadi penyebab telinga berdarah atau mendengung.
- Perforasi Telinga
Gendang telinga merupakan selaput oval yang menjadi pemisah antara telinga bagian tengah dengan telinga bagian dalam. Jaringan membran tipis dan halus yang mengalami perforasi akan membuat lilin di telinga bagian tengah tidak bisa keluar lalu menumpuk dan berubah warna menjadi hitam.
- Gelisah dan Stress
Rasa gelisah dan stress yang dialami seseorang juga membuat tubuh meningkatkan produksi kotoran telinga dan membuat warnanya semakin menghitam serta tebal sehingga harus dibersihkan dengan teratur dan tentunya mengurangi stress dan rasa gelisah terlalu berlebihan yang anda rasakan.
- Jarang Membersihkan Telinga
Tidak menjaga kebersihan telinga juga menjadi salah satu penyebab kotoran telinga berwarna hitam dimana lilin dalam telinga yang semakin menumpuk akan berubah warna menjadi lebih gelap.
- Penggunaan Kapas dan Benda Tajam
Penggunaan kapas atau benda tajam untuk membersihkan kotoran telinga juga membuat warna kotoran telinga berubah menjadi lebih gelap. Tujuan awal untuk cara membersihkan kotoran telinga tersebut hanya akan membuat kotoran telinga terdorong semakin dalam dan akhirnya merubah warna kotoran telinga sebab semakin lama tersimpan di dalam telinga.
- Hasil Pembersihan Alami Telinga
Meskipun terlihat cukup menyeramkan, namun warna telinga yang berubah menjadi hitam sebenarnya juga merupakan proses alami pembersihan kotoran yang terlalu berlebihan. Kotoran telinga akan semakin berwarna gelap khususnya untuk seseorang yang tinggal pada lingkungan udara tercemar.
Penyebab kotoran telinga berwarna hitam sebenarnya merupakan proses alami yang umum terjadi dimana kotoran telinga tersebut bercampur dengan bakteri serta udara tercemar yang kemudian mengendap di dalam telinga.