Pneumonia

10 Penyebab Radang Paru-paru Paling Berbahaya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Radang paru-paru merupakan sebuah kondisi gangguan pada paru-paru di mana alveolus atau kantong udara mikroskopik terpengaruh. Nama lain dari kondisi ini adalah pneumonia dengan gejala-gejala umumnya seperti berikut:

Kabar buruknya, radang paru-paru ini bukanlah gangguan kesehatan sepele karena tiap tahunnya saja dapat mencapai 450 juta orang yang terjangkit di mana ini sama dengan 7 persen dari seluruh total populasi yang ada di dunia. Tak hanya menjangkiti banyak orang, radang paru-paru yang tak mendapat penanganan benar dan tepat juga mampu mengakibatkan kematian. Dari jumlah tersebut, ada sekitar 4 juta kematian yang terjadi gara-gara radang paru-paru.

Sayangnya masalah radang paru-paru ini masih cukup banyak ditemukan di negara-negara berkembang. Penyakit ini pun lebih cenderung menjangkiti orang-orang berusia lanjut walaupun tak menutup kemungkinan bahwa anak muda pun juga dapat terkena penyakit ini. Bahkan radang paru-paru juga termasuk dalam pemicu kematian paling besar di negara-negara berkembang.

Lalu, kira-kira apa saja penyebab radang paru-paru yang perlu untuk kita ketahui agar dapat mencegahnya dengan benar? Di bawah ini adalah penyebab-penyebab utama dari pneumonia yang kiranya dapat menambah pengetahuan kita semua.

(Baca juga: ciri-ciri radang paru-paru)

1. Virus

Bila diperhitungkan, ada kurang lebih sepertiga dari kasus radang paru-paru yang dialami orang dewasa disebabkan oleh virus. Bahkan pada anak-anak pun juga, yakni sekitar 15 persen kasus di mana virus yang bertanggung jawab rata-rata adalah virus sinsitium pernapasan atau RSV, parainfluenza, adenovirus, virus influenza, coronavirus, dan juga rhinovirus yang mungkin sudah tak asing lagi. Namun pada kelompok khusus seperti halnya penderita luka bakar serius, penerima transplantasi, penderita kanker, serta bayi yang baru lahir mampu mengidap pneumonia yang disebabkan oleh virus herpes simpleks.

Seseorang yang menerima transplantasi organ dan juga ditambah dengan memiliki reaksi daya tahan tubuh yang kurang begitu tinggi bakal dengan mudah menderita pneumonia cytomegalovirus pada tahap serius. Bakteri Haemophillus influenzae, Staphylococcus aureus, dan juga Streptococcus pneumoniae adalah tiga jenis bakteri yang mampu menginfeksi penderita secara sekunder.

Diketahui pula bahwa virus tertentu akan menjadi dominan di masa tertentu yang berbeda dalam setahun. Ambil contoh virus influenza di musim penyakit flu yang bertanggung jawab atas separuh lebih kasus virus. Coronavirus dan hantavirus adalah dua jenis virus lainnya yang bakal mewabah sekalinya muncul.

(Baca juga: gejala paru-paru bermasalah)

2. Bakteri

Secara umum, kasus pneumonia disebabkan oleh bakteri dan biasanya kondisi pneumonia yang dipicu bakteri adalah pneumonia dapatan masyarakat atau CAP. Pada hampir separuh kasus radang paru-paru, isolasi Streptococcus pneumoniae terbilang berhasil bersama juga dengan bakteri lainnya. Bakteri lainnya tersebut antara lain adalah Chlamydophila pneumoniae pada 13 persen kasus.

Ada juga bakteri Haemophillus influenzae pada 20 persen kasus yang ditemukan, serta sisanya yaitu pada 3 persen kasus ada Mycoplasma pneumoniae. Diketahui pula ada beberapa jenis faktor risiko yang mampu membuka peluang lebih besar dalam mendukung penyebaran organisme yang menjadikan seseorang lebih rentan terhadap bakteri-bakteri penyebab radang paru-paru.

(Baca juga: infeksi paru-paru)

3. Mengonsumsi Alkohol

Bahaya minuman keras bagi kesehatan sudah bukan hal baru dan semua orang pun mengetahui hal ini. Rupanya tak hanya mengganggu kesehatan sistem saraf otak, alkohol atau minuman keras dapat dikaitkan dengan bakteri Streptococcus pneumoniae. Bahkan penyebaran dari Mycobacterium tuberculosis serta organisme anaerobik pun dapat terdukung oleh faktor satu ini.

4. Kebiasaan Merokok

Meski bukan menjadi penyebab langsung, merokok merupakan salah satu faktor risiko berbahaya yang juga ada kaitannya dengan radang paru-paru. Bahaya merokok bagi alat pernafasan pun sudah tak perlu dipungkiri lagi dan kanker paru-paru pun menjadi salah satu akibatnya. Namun rupanya pengaruh dari Legionella pneumophila, Moraxella catarrhalis, Haemophilus influenzae, dan Streptococcus pneumoniae dapat menyebar dengan mudah dikarenakan kebiasaan merokok.

(Baca juga: penyebab paru-paru kotor)

5. Parasit

Parasit yang memberikan pengaruh buruk pada kesehatan paru-paru cukup beragam dan contoh parasit yang wajib untuk kita tahu antara lain adalah Plasmodium malariae, Ascaris lumbricoides, Strongyloides stercoralis, serta Toxoplasma gondii. Organisme-organisme tersebut pada umumnya bakal masuk ke tubuh lewat kontak secara langsung melalui vektor serangga, pencernaan, maupun kulit.

Parasit memang rata-rata tidaklah secara langsung dan khusus menyerang serta menyebarkan infeksi ke paru-paru. Ini karena kebanyakan parasit justru hanya melibatkan paru-paru dan menjadikan organ vital ini sebagai tempat sekunder terhadap area lain. Namun memang Paragonimus westermani adalah pengecualian.

Ada reaksi khusus yang timbul akibat adanya rangsangan dari genera Strongyloides serta Ascaris dan reaksi tersebut adalah yang dinamakan dengan reaksi eosinoflik. Reaksi inilah yang mampu menimbulkan pneumonia eosinoflik. Pada imigran-imigran di negara berkembang biasanya ada kasus di mana contohnya ada infeksi malaria yang melibatkan paru, khususnya diakibatkan inflamasi sistemik oleh sitokin yang menginduksinya.

(Baca juga: penyebab paru-paru bengkak)

6. Daya Tahan Tubuh Rendah

Rendahnya daya tahan tubuh seseorang juga menjadi pemicu gampangnya virus dan bakteri untuk masuk ke dalam tubuh manusia. Infeksi mudah menyebar pada orang-orang dengan kekebalan tubuh yang rendah. Maka tak ada salahnya untuk mengintip cara meningkatkan daya tahan tubuh supaya infeksi bakteri dan virus, termasuk penyebab radang paru-paru dapat dihindari.

7. Fungi

Memang cukup langka dan kurang didengar tentang pneumonia jamur, tapi jenis penyebab radang paru-paru yang berasal dari jamur tetaplah ada. Hanya saja, memang lebih diketahui bahwa fungi bakal lebih sering timbul pada penderita-penderita AIDS, atau kondisi medis lainnya yang diakibatkan rendahnya kekebalan tubuh.

Jenis radang paru-paru jamur ini penyebab utamanya adalah Histoplasmosis, Coccidioides immitis, juga Pneymocystis jiroveci, Histoplasma capsulatum, bahkan hingga Cryptococcus neofromans. Namun pada umumnya lembah Sungai Mississippi-lah yang menjadi tempat dari terjadinya jenis tersebut, sementara di Barat Daya Amerikalah terjadinya coccidioidomycosis.

(Baca juga: gejala paru-paru basah)

8. Idiopatik

Diketahui faktor penyebab satu ini bakal memicu radang paru-paru yang tidak menular. Sebutan alternatif dari kondisi radang paru dengan penyebab ini adalah pneumonia interstisial idiopatik di mana kita tak perlu khawatir bahwa jenis radang ini bakal menyebar. Pneumonia interstisial non-spesifik, alveolar difus yang rusak, pneumonia interstisial limfositik, pneumonia interstisial biasa dan beberapa jenis lainnya lagi termasuk dalam cakupan kelas radang paru-paru dengan penyebab ini.

9. Pajanan terhadap Burung

Faktor risiko lainnya yang perlu juga diketahui adalah bahwa pajanan terhadap burung efeknya bakal sama seperti mengonsumsi alkohol dan membiasakan diri untuk merokok. Bakteri yang dapat dengan mudah didukung penyebarannya oleh faktor ini adalah Chlamydia psittaci.

10. Penggunaan Obat-obatan yang Menekan Asam

Seseorang dengan riwayat pengobatan dengan sifat menekan asam juga dapat terserang radang paru-paru lebih mudah. Obat-obatan seperti ini contohnya adalah penyekat H2 atau penghambat pompa proton. Risiko radang paru-paru pun menjadi lebih besar daripada orang-orang yang tidak menggunakan obat-obatan tersebut.

(Baca juga: cara mencegah paru-paru basah)

Siapa yang Berisiko Mengidap Radang Paru-paru?

Selain dari penyebab radang paru-paru serta faktor pendukung yang perlu diketahui, kita pun juga wajib untuk tahu siapa saja yang lebih rentan terhadap radang paru-paru. Kalaupun benar orang-orang lanjut usialah yang lebih banyak terjangkit penyakit ini, rentang usia pun penting untuk kita ketahui. Berikut adalah penjelasan siapa saja yang berpotensi lebih besar terkena radang paru-paru sehingga dapat mewaspadainya lebih ketat.

  • Orang-orang yang sudah lanjut usia, khususnya bila usia sudah mencapai 65 tahun ke atas.
  • Anak-anak dengan rentang umur dari 3 bulan sampai 2 tahun.
  • Seseorang yang mengonsumsi obat-obatan medis secara jangka panjang untuk menyembuhkan penyakit kronis yang dideritanya.
  • Seseorang yang berkebiasaan merokok ditambah juga gemar mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Seseorang yang mengidap penyakit serius, seperti gangguan paru-paru, jenis-jenis penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit kanker, diabetes, dan juga para penderita sel sabit atau sickle cell.
  • Seseorang yang menggunakan obat steroid yang takarannya terlalu berlebihan.
  • Seseorang yang mengalami keretakan di bagian tengkorak.
  • Seseorang yang memiliki riwayat penyakit limpa.
  • Seseorang yang memiliki implan koklea yang biasanya digunakan untuk alat bantu pendengaran.

(Baca juga: jenis penyakit paru-paru)

Dengan adanya informasi mengenai penyebab radang paru-paru ini, diharapkan kita semua lebih waspada terhadap bakteri dan virus dalam berbagai kemungkinan. Segera temui dokter bila mengalami gejala radang paru-paru atau pneumonia untuk didiagnosa dan ditangani secepatnya.