Penyakit buerger atau juga dikenal dengan nama tromboangitis obliterans merupakan salah satu jenis penyakit langka yang terjadi karena penyumbatan pembuluh darah di area tangan serta kaki. Penyakit buerger ini akan diawali dengan peradangan dan pembengkakan di pembuluh darah sampai akhirnya menyumbat pembuluh darah karena terjadi pembekuan darah atau trombus. Semakin lama, penyumbatan ini akan membuat aliran darah ke tangan dan kaki terhalang dan mengakibatkan rasa sakit, merusak sel jaringan kulit dan juga pada kasus kronis akan mengakibatkan kematian jaringan atau nekrosis.
Artikel terkait:
Apa Itu Penyakit Buerger?
Penyakit buerger merupakan salah satu penyakit kronis yang diawali dengan radang segmental dan trombosis arteri serta vena kecil dan menengah di bagian tungkai atas dan bawah periferal. Trombus kemudian akan menyebabkan iskemia arteri pada ekstermitas serta tromboflebitis dangkal yang kemudian akan berkembang ke gangren serta ulresasi. Etiologi pastinya memang tidak diketahui, namun bukti kuat menunjukkan jika penggunaan tembakau menjadi faktor penting dari perkembangan penyakit tersebut.
Selain itu, faktor autoimun juga menjadi faktor berikutnya seseorang menderita penyakit buerger, patofisiolofi seperti sel endotel, trombosit, leukosit dan juga neuron sensorik serta jenis kelamin pria, faktor genetik, infeksi, tertekan secara mental pada keadaan sosial ekonomi buruk yang semuanya ikut berperan dalam timbulnya penyakit buerger ini.
Epidemiologi
Epidemiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang pola kesehatan dan penyakit sekaligus faktor yang berhubungan dengan sebuah penyakit dan dalam hal ini adalah penyakit buerger.
Artikel terkait:
Kepastian dari penyakit buerger ini memang belum bisa diketahui secara pasti, akan tetapi jika dilihat secara umum, penyakit buerger bisa terjadi karena beberapa kebiasaan buruk seperti:
Penyakit buerger ini akan semakin rentan dialami seseorang apabila melakukan beberapa kebiasaan, penyakit tertentu dan faktor risiko seperti berikut ini.
Menggunakan tembakau dengan cara merokok atau mengunyah tembakau akan meningkatkan resiko penyakit buerger dan ini termasuk segala jenis tembakau seperti rokok, cerutu atau jenis tembakau lainnya.
Infeksi jangka panjang yang ditimbulkan dari penyakit gusi kronis juga bisa meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit buerger.
Penyakit buerger ini lebih banyak menimpa jenis kelamin laki-laki dibandingkan perempuan, akan tetapi perbedaannya bergantung dari tingkat merokok atau tidaknya pria tersebut.
Usia juga menjadi faktor resiko meningkatkan penyakit buerger. Penyakit ini sering menimpa seseorang sebelum memasuki usia 45 tahun.
Gejala Awal
Untuk gejala awal yang ditimbulkan penyakit buerger ini biasanya bisa dirasakan pada penderita yang menyerang beberapa bagian tubuh tertentu.
Artikel terkait:
Fase Penyakit Buerger
Dari penemuan histopatologi, penyakit buerger ini terjadi dengan tiga fase atau tahapan yaitu fase akut, sub akut dan juga kronik.
Sampai sekarang, belum terdapat tes spesifik yang bisa digunakan untuk diagnosa penyakit buerger, akan tetapi ada beberapa tes yang umumnya dilakukan dokter untuk menghilangkan kemungkinan timbulnya penyakit lanjutan atau komplikasi. Untuk langkah awal, dokter akan menanyakan gejala, riwayat kesehatan dan gaya hidup pasien seperti merokok dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemeriksaan bagian tubuh seperti tangan dan kaki serta penurunan denyut nadi. Setelah itu, dokter akan menjalankan beberapa tes lanjutan seperti:
Tes darah ini bersifat hanya sebagai pendukung untuk deteksi terjadinya kondisi lain yang berhubungan dengan gejala yang sudah ada seperti masalah pembekuan darah, skleroderma, lupus atau masalah kesehatan lain.
Tes allen merupakan tes singkat untuk memeriksa sikulasi pembuluh darah di area tangan dengan cara meminta pasien untuk mengepalkan tangan dengan sangat kencang lalu dibuka dengan cepat. Setelah itu, dokter akan memeriksa seberapa cepat aliran darah kembali ke telapak tangan tersebut. Jika terjadi hambatan, maka dokter akan mendiagnosis jika ada penyakit buerger pada tubuh pasien.
Angiogram dilakukan untuk melihat keadaan pembuluh darah pasien yang nantinya akan dipadukan dengan CT atau MRI scan. Pada tes ini, dokter akan memberi suntikan pewarna khusus supaya bisa lebih cepat melihat penyumbatan yang terjadi pada pembuluh darah. Angiogram juga bisa memperlihatkan oklusi atau stenosis di beberapa area lengan dan kaki dan terkadang juga diperlukan angiogram pada beberapa bagian tubuh lainnya untuk menyingkirkan bentuk vaskulitis lain yang berkaitan dengan daerah vaskular tidak lazim untuk penyakit buerger tersebut.
Pada keadaan tertentu, dokter juga akan memakai teknologi Doppler Ultrasound Scan ini untuk memeriksa aliran darah pada lengan dan kaki lebih detail untuk mendiagnosa penyakit buerger tersebut.
Tes yang disarankan untuk penderita buerger berhubungan dengan serologis berhubungan dengan menyingkirkan penyebab dari vaskulitis lain seperti FBC, LFTs, tes fungsi ginjal, puasa glukosa, ESR, CRP, Autoantibodi dan juga skrining hiperkoagulabilitas.
Ekokardiografi juga merupakan diagnosis non medis yang mungkin akan dilakukan untuk menyingkirkan sumber dari emboli yang berulang atau berkelanjutan.
Biopsi kulit pada ekstremitas yang terkena memang jarang dilakukan karena khawatir lokasi biopsi yang dilakukan iskemik tersebut tidak akan sembuh sehingga sangat jarang untuk dilakukan.
Artikel terkait:
Kriteria Diagnosis
Untuk melakukan diagnosis penyakit buerger, umumnya akan dilakukan dengan membagi kriteria sehingga lebih mudah saat akan mendiagnosis penyakit tersebut.
Seperti halnya diagnosa, pengobatan untuk penyakit buerger juga belum ditemukan secara spesifik, akan tetapi ada beberapa cara yang umumnya digunakan dokter untuk meredakan penyakit ini.
Apabila penyakit buerger sudah masuk ke tahap kronis, maka dokter biasanya akan menyarankan untuk operasi pemotongan saraf terinfeksi yang disebut dengan operasi symphatectomy untuk mengurangi terjadinya infeksi dan mengontrol rasa sakit yang dihasilkan. Sementara jika masih belum berhasil, maka jalan terakhir yang ditempuh dokter adalah amputasi.
Beberaoa jenis obat juga mungkin akan diberikan dokter yang masuk ke dalam jenis antibiotik. Obat ini diberikan untuk mengobati infeksi di jaringan kulit tangan dan kaki penderita dan juga akan diresepkan kodein untuk meredakan rasa sakit yang terjadi. Selain itu, obat iloprost juga sedang dalam tahap pengembangan yang nantinya akan dipakai untuk mengurangi gejala dan menurunkan resiko amputasi penderita dengan cara menyuntikannya pada pembuluh darah penderita.
Intervena iloprost sangat efektif untuk mengurangi gejala yang ditmbulkan penyakir buerger sekaligus mengurangi resiko amputasi dan memperlambat pasien kehilangan jaringan progresif.
Agem trombolik bisa digunakan untuk mengobati penyakit buerger, akan tetapi masih banyak data yang kurang meyakinkan dan masih dianggap sebagai terapi eksperimental.
Obat antiinflamasi non steroid oral dan juga analgesik narkotika oral biasanya akan diberikan dokter untuk penderita buerger yang juga mengalami infeksi ulkus.
Bedah bypass memang belum menghasilkan penyembuhan yang baik dalam penyakit buerger, akan tetapi teknik baru yakni angioplasti yang diperpanjang dan diarahkan untuk setiap arteri fibia dan juga arteri yang mengalami hambatan bisa mengurangi resiko amputasi dan menghasilkan perbaikan klinik yang terus berkelanjutan.
Stimulasi sumsum tulang belakang terbukti bisa menurunkan resiko amputasi yang diperlukan. Akan tetapi, sayangnya mekanisme tindakan yang tepat agak kurang dipahami dan masih membutuhkan penelitian lebih mendalam lagi.
Vitamin dan Suplemen Penyakit Buerger
Untuk penderita penyakit buerger ini, pasien diharapkan lebih banyak untuk mengkonsumsi suplemen dan juga vitamin yang berfungsi untuk mencegah dari bertambah parah penyakit buerger tersebut.
Vitamin B berguna untuk memperlancar sirkulasi darah yang dibutuhkan supaya metabolisme bisa semakin membaik. Semua vitamin B sangat dibutuhkan penderita penyakit buerger untuk mengurangi stress dan dampak yang ditimbulkan.
Asam lemak esensial juga bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi darah, menjaga kesehatan jantung serta kardiovaskular. Asam lemak ini bisa ditemukan dalam minyak ikan, minyak biji rami dan juga minyak biji borage.
Ini dibutuhkan untuk meningkatkan sirkulasi darah dan beberapa suplemen yang memiliki jamur reishi juga akan lebih meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Multivitamin dan suplemen mineral yang mengandung vitamin E, vitamin B, seng, kalsium dan magnesium juga dibutuhkan untuk mencegah penyakit buerger dan meningkatkan kesehatan tubuh secara menyeluruh serta sirkulasi darah.
Mineral ini akan bekerja sama dengan kalsium dan juga magnesium untuk melawan penyakit buerger dan gejala yang ditimbulkan.
Kalsium dibutuhkan penderita buerger untuk meningkatkan sirkulasi darah, melindungi arteri dari stres karena perubahan tekanan darah yang terjadi mendadak.
Vitamin A berguna untuk meningkatkan penyimpanan lemak di dalam tubuh dan menjadi sumber antioksidan yang sangat baik berupa karotenoid.
Artikel terkait:
Untuk mencegah terjadinya penyakit buerger yang langka ini, ada beberapa kebiasaan buruk yang harus dihindari dan juga mulai menjalankan pola hidup seimbang dan sehat.
Penyakit buerger yang merupakan penyakit kronis ini akan semakin meningkat pada penderita yang tidak berhenti menggunakan tembakau seperti merokok atau mengunyah tembakau. Cara terbaik untuk mencegah penyakit buerger berkembang adalah dengan menjauhkan semua produk tembakau dari hidup anda. Selain itu, sebagian besar kasus amputasi mengalami kambuh atau pengulangan dalam jangka waktu enam tahun sesudah di diagnosa dan durasi merokok yang sudah melebihi 20 tahun juga akan meningkatkan resiko amputasi lanjutan.
Untuk itulah, berhenti merokok harus dilakukan untuk terindar dari resiko penyakit buerger dan resiko amputasi sekaligus menurunkan resiko penyakit berbahaya lainnya yang ditimbulkan karena penggunaan tembakau sehari-hari.