12 Komplikasi Penyakit Malaria yang Wajib Diwaspadai

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penyebab malaria adalah gigitan nyamuk Anopheles betina yang membawa parasit plasmodium. Gejala awal malaria diantaranya demam, sakit kepala, keringat dingin, anemia hingga kejang-kejang. Penderita malaria dengan penanganan dan pengobatan yang tepat dapat sembuh. Namun jika malaria tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya.

Malaria banyak ditemukan di negara-negara tropis, termasuk Indonesia. Penyakit yang menyebabkan kematian ini mengancam kelompok dengan risiko tinggi seperti bayi, balita dan ibu hamil. Malaria dengan komplikasi dapat digolongkan sebagai malaria berat. Diagnosis malaria berat meliputi adanya satu atau lebih Komplikasi Penyakit Malaria, yaitu :

  1. Malaria Serebral

Malaria serebral menyebabkan kerusakan pada otak, kejang-kejang bahkan hingga koma. Penyebabnya adalah pembuluh darah otak tersumbat oleh sel darah merah yang mengandung parasit malaria sehingga mengakibatkan otak kekurangan oksigen. Gejala malaria serebral ini biasanya didahului oleh sakit kepala, kehilangan kesadaran, kejang-kejang hingga koma. Pada anak, koma dapat berlangsung selama satu hari. Sedangkan pada orang dewasa hingga dua sampai tiga hari.

  1. Anemia Berat

Parasit malaria mampu merusak dan menghancurkan sel darah merah dengan cepat dan hebat yang berakibat anemia berat pada penderitanya. Penderita komplikasi malaria dengan anemia berat ini  kebanyakan adalah anak-anak. Dampak anemia berat ini dapat berupa gejala malaria serebral seperti kesadaran menurun, gangguan jantung-paru, kejang-kejang hingga koma. Penanganan malaria dengan anemia berat ini adalah dengan memberikan transfusi darah pada penderitanya.

  1. Gagal Ginjal Akut (GGA)

Kelainan fungsi ginjal karena komplikasi malaria ini sering terjadi pada penderita dewasa. Hal ini karena ada sumbatan pada kapiler darah ginjal oleh parasit malaria yang berakibat aliran darah ke ginjal menurun. Komplikasi gagal ginjal akut ini mengakibatkan peningkatan kadar asam urat dalam darah, gangguan irama jantung dan peradangan pada perikardium jantung.

  1. Black Water Fever (Haemoglobinuria)

Black water fever atau demam kencing hitam merupakan komplikasi malaria yang paling berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Penderita dengan komplikasi ini mempunyai gejala demam, menggigil, penurunan tekanan darah, adanya darah dalam urin hingga gagal ginjal. Biasanya keluhan penderita ini adalah muntah, diare, nyeri pinggang, gangguan berkemih dan kencing yang berwarna hitam.

  1. Hipoglikemia

Hipoglikemia merupakan kondisi gula rendah yang jika penanganannya tidak tepat dan serius dapat mengakibatkan koma bahkan kematian. Penderita komplikasi hipoglikemia mempunyai gejala keringat dingin dan penurunan kesadaran. Komplikasi malaria dengan hipoglikemia ini seringkali terjadi pada wanita pada masa kehamilan.

[AdSense-B]

  1. Malaria Billiosa atau Ikterus (Kelainan Hati)

Komplikasi Penyakit Malaria selanjutnya yaitu Ikterus atau jaundice sering dijumpai pada infeksi malaria falsiparum. Penyakit komplikasi malaria ini menimbulkan kuning pada kulit, selaput lendir, mata dan mukosa. Penyebabnya adalah karena adanya peningkatan kadar bilirubin dalam darah.  Kelainan hati ini akan bertambah buruk jika dibarengi dengan hipoglikemia dan gangguan metabolisme obat dalam tubuh.

  1. Edema Paru (Insufisiensi Paru)

Edema Paru juga sering terjadi pada wanita dalam masa kehamilan. Biasanya lebih sering ditemukan saat memasuki usia kehamilan pada trimester II dan III.  Edema paru ini akan bertambah berat jika diikuti dengan anemia. Komplikasi ini dapat membahayakan wanita hamil dan calon janinnya.

  1. Malaria Algid

Malaria Algid ditandai dengan penderita dengan kulit yang dingin dan lembab, pernapasan dangkal, nadi cepat dan tekanan darah turun. Komplikasi malaria algid ini akan lebih parah jika penderitanya muntah dan panas karena kekurangan cairan.

  1. Asidosis Metabolik

Asidosis metabolik merupakan kondisi saat keseimbangan asam basa dalam tubuh terganggu karena peningkatan produksi asam. Pada komplikasi malaria, parasit menghancurkan sel darah merah sehingga mengurangi tingkat oksigen dan asam basa dalam tubuh. Komplikasi malaria asidosis mengakibatkan penderitanya menjadi sesak napas. Biasanya asidosis disertai dengan hipoglikemia, edema paru, syok dan gagal ginjal.

[AdSense-C]

  1. Gangguan Perdarahan

Perdarahan ini merupakan pendarahan spontan yang terjadi di gusi dan hidung. Gangguan perdarahan pada penderita komplikasi malaria ini dapat menyebabkan syok, kehilangan kesadaran hingga koma.

  1. Manifestasi gangguan Gastro-Intestinal

Penderita gejala malaria dengan komplikasi gangguan gastro intestinal sering mengeluh tak enak di perut, mual, muntah hingga diare. Bahkan gangguan ini juga bisa menyebabkan penderitanya mengalami gagal ginjal, malaria disentri dan malaria kolera.

  1. Hiperparasitermia

Komplikasi malaria ini diperburuk dengan adanya gejala malaria serebral, gagal ginjal akut, ikterik, anemia berat, hipoglikemia dan asidosis. Penderita dengan hiperparasitermia hampir selalu memberikan kematian.

Demikian komplikasi penyakit malaria yang dapat menyerang siapa saja. Cara menyembuhkan malaria ini adalah dengan pengobatan yang tergantung pada beratnya komplikasi penyakit dan jenis parasit yang menginfeksinya. Obat anti-malaria ini berupa primakuin, kina, doksisiklin dan tetrasiklin. Selain itu penderita komplikasi malaria juga diberikan obat mual, obat penurun panas atau obat pengurang nyeri. Sementara untuk pencegahan malaria dapat dengan cara menjaga kebersihan lingkungan, pemberantasan nyamuk dan menggunakan obat anti-nyamuk.

fbWhatsappTwitterLinkedIn