Kifosis

Kifosis – Jenis, Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan dan Latihan Fisik

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kifosis merupakan kelainan yang terjadi pada tulang belakang dimana tulang menjadi melengkung ke arah depan atau cembung ke arah belakang secara berlebihan yang akan membuat penderita membungkuk. Dalam keadaan normal, punggung bagian atas dan daerah tulang belakang atas memang mempunyai kurva atau melengkung ke arah depan namun tidak berlebihan. Kifosis ini terjadi di saat garis lengkung alami melebihi ukuran lengkungan pada tulang belakang normal.

Jenis-jenis Kifosis

Kifosis bisa dibagi menjadi dua jenis yang berbeda yakni kifosis postural dan juga kifosis scheuermann.

  • Kifosis Postural

Kifosis postural merupakan kelainan pada bagian tulang belakang yang biasanya terjadi pada anak dan usia remaja. Kifosis postural ini juga lebih sering terjadi pada anak perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Ada beberapa penyebab dari timbulnya kifosis postural yakni posisi tubuh yang tidak baik, otot bagian belakang melemah dan juga ligamen pendukung tulang belakang yang meregang.

Kesalahan postur tubuh yang paling sering terjadi adalah disaat anak terlalu lama duduk bersandar pada kursi namun posisinya buruk, terlalu sering membungkuk dan membawa beban terlalu berat di punggung seperti tas sekolah.

  • Kifosis Scheueurmann

Kelainan tulang belakang jenis ini terjadi saat seseorang memasuki usia remaja dan menyebabkan pertumbuhan tulang belakang berada di luar posisi tulang. Untuk penyebabnya sendiri belum diketahui dengan pasti, namun tetap ada beberapa hal yang bisa menyebabkan pertumbuhan tulang belakang tidak normal tersebut, seperti ligamen di sekitar tulang belakang berukuran lebih tebal dari ukuran normal, bentuk tulang belakang berupa segitiga dan pada umumnya berbentuk segi empat serta kurangnya suplai darah pada tulang belakang sehingga berpengaruh pada pertumbuhan.

Artikel terkait:

Penyebab Kifosis

Hal yang menyebabkan kelainan tulang bernama kifosis ini bisa terjadi di semua usia, akan tetapi jarang ditemui pada bayi yang baru saja lahir. Kifosis ini terjadi karena kebiasaan sikap tubuh yang buruk dan dilakukan secara terus menerus. Selain itu, ada penyebab lain yang membuat seseorang menderita kelainan tulang belakang ini, yaitu:

  • Osteoporosis: Osteoporosis atau gangguan pengeroposan tulang ini bisa menyebabkan fraktur kompresi atau tulang hancur. Osteoporosis merupakan masalah umum yang terjadi pada orang dewasa lebih tua terutama pada perempuan dan pada orang yang mengkonsumsi kortikosteroid cukup lama.
  • Disk Degenerasi: Disk generasi ini berfungsi sebagai bantalan antara vertebra tulang belakang. Namun, dengan semakin bertambahnya usia, maka disk tersebut mulai mengalami penyusutan dan mengering sehingga memperburuk kyphosis.
  • Penyakit Scheuermann: Penyakit yang juga sering disebut dengan khyphosis scheuermann ini umumnya terjadi saat pertumbuhan berjalan dengan cepat sebelum pubertas dan lebih sering menimpa anak laki-laki dibandingkan perempuan. Pembulatan tulang ini akan memperburuk pertumbuhan anak.
  • Cacat lahir: Apabila tulang belakang bayi tidak bisa berkembang dengan baik saat berada di dalam rahim, maka tulang belakang kemungkinan tidak akan terbentuk dengan baik dan menyebabkan kifosis.
  • Sindrom: Kifosis anak seringkali juga dihubungkan dengan sindrom tertentu seperti sindrom marfan dan juga penyakit prader willi.
  • Kanker: Kanker pada area tulang belakang bisa membuat keadaan tulang menjadi semakin lemah dan rentan pada fraktur kompresi atau hancurnya tulang seperti dalam pelaksanaan pengobatan kanker dan juga kemoterapi.
  • Lemah otot di bagian atas
  • Cedera yang terjadi pada area tulang belakang.
  • Arthritis atau penyakit degenerasi tulang lain.
  • Skoliosis atau melengkungnya bentuk tulang belakang.
  • Polio
  • Infeksi tulang belakang
  • Penyakit di sistem endokrin
  • Penyakit jaringan ikat
  • Penyakit paget’s

Gejala dan Diagnosis Kifosis

Ada beberapa gejala yang bisa terlihat dan dirasakan penderita apabila mengalami kelainan tulang belakang bernama kifosis ini, yaitu:

  • Otot punggung terasa kaku
  • Otot punggung semakin cepat lelah
  • Terasa nyeri di sekitar bagian punggung
  • Bagian punggung terlihat lebih membungkuk dibandingkan dengan tulang punggung normal
  • Tulang punggung terasa semakin sensitif
  • Bentuk bahu yang terlihat lebih membulat
  • Otot hamstring atau otot yang terletak di paha bagian belakang semakin menegang
  • Terjadi kesemutan di tungkai bawah
  • Terjadi sesak napas dan masalah pernapasan lainnya

Artikel terkait:

Untuk mendiagnosis kifosis, dokter umumnya akan mengidentifikasikan kondisi berdasarkan dari gejala yang ditimbulkan, tanda klinis dari pasien dan juga melakukan pemeriksaan penunjang dengan beberapa langkah berikut ini.

  • Pemeriksaan Fisik

Dokter akan meminta pasien untuk melakukan beberapa gerakan yang bertujuan untuk memeriksa keseimbangan dan juga gerakan tubuh dari pasien.

  • Uji Pencitraan

Uji pencitraan yang dilakukan pasien adalah CT scan, MRI atau sinar X menurut rekomendasi yang nantinya akan diberikan dokter.

  • Uji Saraf

Uji saraf ini dilakukan jika penderita mengalami mati rasa atau lemas otot sehingga dokter akan menyarankan untuk melakukan beberapa macam tes yang bertujuan menguji impuls saraf pada saraf tulang belakang.

  • Tes Darah

Tujuan dilakukannya tes darah adalah untuk menguji dan memeriksa ada atau tidaknya infeksi yang terjadi di sekitar area tulang belakang pasien.

  • Tes Kepadatan Tulang

Tes kepadatan tulang atau bone density scan merupakan jenis pemeriksaan X Ray yang dilakukan untuk melihat tingkat kepadatan tulang dan memeriksakan apakah kifosis berpotensi untuk melemahkan kekuatan tulang.

  • Rontgen

Dokter juga akan meminta pasien untuk melakukan rontgen dari beberapa sudut supaya bisa menentukan apakah terjadi perubahan vertebrata taua kelainan tulang lain sekaligus membantu dalam menentukan derajat kurva kifosis dimana jika kurva yang ada lebih besar dari 45 derajat maka dianggap tidak normal.

  • Tes Fungsi Paru

Apabila lengkungan kifosis yang terjadi cukup berat, maka dokter juga akan meminta tes fungsi paru yang akan membantu dalam menentukan apakah fungsi pernapasan menjadi terbatas dan mengalami gangguan karena berkurangnya kapasitas rongga dada.

Artikel terkait:

Pengobatan Kifosis

Untuk mengobati kelainan tulang belakang kifosis ini, ada beberapa tindakan medis dan non medis yang nantinya akan dilakukan dokter spesialis dan juga beberapa gerakan yang bisa dipraktekkan untuk mengembalikan bentuk tulang belakang seperti:

  1. Obat Penghilang Nyeri

Obat penghilang nyeri seperti acetaminophen dan ibuprofen yang berfungsi untuk menghilangkan rasa nyeri tulang dan tidak bisa diatas dengan beberapa jenis obat penghilang rasa sakit lainnya.

  1. Obat Antibiotik

Beberapa jenis antibiotik tertentu juga mungkin akan diberikan dokter yang berguna untuk mengatasi infeksi yang ditimbulkan kifosis tersebut.

  1. Pemberian Vitamin

Pemberian vitamin D dan juga kalsium juga kemungkinan akan dilakukan dan diresepkan dokter untuk penderita kifosis.

  1. Penjepit Belakang

Untuk anak remaja yang menderita kifosis ringan sampai sedang, kemungkinan juga membutuhkan penjepit belakang yang dipakai sementara selama tulang masih terus tumbuh sehingga lengkungan yang semakin buruk bisa dicegah. Saat mengenakan penjepit ini pada awalnya akan menimbulkan rasa yang tidak nyaman dan harus tetap digunakan sampai tulang belakang berhenti tumbuh.

  1. Operasi

Operasi atau pembedahan umumnya juga bisa dilakukan untuk memperbaiki bentuk tulang dan mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan kifosis. Akan tetapi, metode ini memiliki resiko komplikasi yang cukup tinggi dan pembedahan untuk kifosis hanya direkomendasikan apabila lengkungan terlalu jelas terlihat, lengkungan menimbulkan rasa sakit berkepanjangan dan tidak bisa hilang dengan pengobatan, mengganggu fungsi tubuh penting seperti sistem saraf dan pernapasan dan juga struktur tulang belakang yang akan semakin memburuk jika tidak segera di operasi.

Gerakan Latihan untuk Kifosis

Ada beberapa jenis gerakan yang sangat di rekomendasikan untuk membantu pencegahan dan juga memperbaiki struktur tulang belakang bagian atas yang melengkung karena kifosis. Hal terpenting adalah konsistensi dimana beberapa gerakan ini harus dilakukan setidaknya 3 sampai 4 kali dalam setiap minggu sehingga hasilnya bisa cepat terasa.

  1. Mirror Image

Latihan mirror image ini cukup mudah untuk dilakukan yakni dengan melakukan gerakan berlawanan dari postur tubuh yang ingin dikoreksi.

  • Apabila terasa sulit untuk membuat kepala menyentuh area dinding sambil tetap mempertahankan posisi dagu, maka bisa memakai bantal di belakang dan tekan kepala ke bantal .
  • Berdiri dengan tegak ke bagian dinding dan masukkan dagu anda sedikit dan tegakkan kembali kepala sampai sejajar dengan bahu.
  • Tahan posisi selama 30 detik sampai 1 menit lalu istirahat jika mulai terasa sakit.
  1. Head Retraction

Latihan ini dilakukan dengan cara berbaring di lantai yang akan sangat baik untuk melemaskan otot leher karena terlalu tegang dan lemah.

  • Masukkan dagu anda ke bawah dan tahan selama 15 detik dan ulangi sebanyak 10 kali.
  1. Superman

Gerakan ini diawali dengan berbaring telungkup pada lantai dan angkat tangan ke bagian depan kepala sambil menjaga posisi kepala dan pandangan ke arah lantai.

  • Angkat lengan dan kaki mengarah ke langit langit lalu tahan selama 3 detik dan ulangi sebanyak 10 kali.
  1. Life Extension

Tujuan dari gerakan ini adalah untuk meregangkan otot yang kaku pada dada sekaligus menguatkan otot punggung melemah karena kifosis.

  • Awali gerakan dengan berdiri tegak dan tulang punggung dibungkukkan menghadap ke bawah
  • Setelah itu, angkat badan anda dan rentangkan lengan membentuk huruf Y dengan ibu jari menghadap ke belakang sambil tahan napas selama 2 sampai 3 detik sambil tetap memperhatikan postur tubuh lalu hembuskan napas.
  1. Thoracic Spine Foam Rolling
  • Awali gerakan dengan lengan terentang ke arah atas kepala dan tahan selama 30 sampai 1 menit
  • Lanjutkan dengan berbaring di lantai yang sudah dilapisi kasur busa di bagian tengah punggung
  • Gulingkan badan anda ke atas dan bawah pada rol busa yang berguna untuk memijat otot punggung dan tulang belakang toraks.
  1. Cat Pose

Ini merupakan salah satu gerakan yoga yang sangat berguna untuk menjaga kesehatan tubuh dan menjadi salah satu pose terbaik untuk mengatasi kifosis.

  • Awali dengan menurunkan tang dan lutut dengan posisi seperti merangkak
  • Jaga bagian tulang belakang supaya tetap lurus dan sejajar dengan lantai.
  • Tempatkan lengan sejajar di bagian bawah bahu sedangkan lutut menapak pada lantai.
  • Tekan punggung ke bagian atas dan bawah dengan gerakan melengkung dan jangan terlalu di sentak namun gerakan secara perlahan dan berirama.
  • Lakukan gerakan ini sebanyak 15 sampai 20 kali dan istirahat.
  1. Downward Dog Pose

Masih merupakan salah satu gerakan yoga, downward dog pose ini cukup sering digunakan untuk banyak penyakit karena sangat baik dalam memperkuat tulang belakang dan membangun tubuh bagian bawah.

  • Awali gerakan dengan posisi merangkak dimana lutut dan tangan melekat pada lantai.
  • Angkat dan luruskan lutut dan angkat bagian pinggul sementara tumit juga terangkat dari lantai
  • Tahan pose ini selama 45 sampai 60 detik dan ulangi sebanyak 2 kali.
  1. Cobra Pose

Ini juga menjadi gerakan yoga yang efektif untuk penderita kifosis. Pose cobra ini akan mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan dari kelainan tulang ini sambil memperkuat struktur tulang belakang anda.

  • Awali gerakan dengan berbaring di lantai memakai posisi telungkup atau bisa menggunakan matras dan karpet.
  • Ratakan kaki dan jaga tubuh bagian bawah supaya tetap kuat dan mulai angkat badan anda.
  • Saat mengangkat tubuh bagian atas. lengkungkan bagian punggung  dan tahan dengan kedua kaki serta tangan yang tetap berada di lantai.
  • Tahan gerakan ini selama 25 sampai 30 detik dan secara perlahan kembali ke posisi semula.

Artikel terkait:

Posisi Tidur untuk Penderita Kifosis

Posisi tidur yang harus dilakukan penderita kifosis juga menjadi hal penting yang harus lebih diperhatikan supaya bisa mengobati dan memperbaiki tulang belakang yang bungkuk yakni dengan memperbaiki posisi tidur anda. Perlu diketahui jika posisi tidur salah juga akan berdampak besar terhadap perkembangan kifosis. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengatasi kifosis yakni dengan memperbaiki posisi tidur anda.

  • Tidur Dengan Bantal di Bawah Leher dan Kepala

Banyak orang yang tidak menyadari bagaimana seharusnya memakai bantal saat akan tidur. Banyak orang yang menggunakan bantal untuk menyangga bagian kepala, leher dan juga bahu dan posisi ini adalah salah dan memperburuk dampak kifosis. Cara pemakaian bantal yang salah tersebut akan memberikan tekanan pada otot belakang sehingga membuat tulang belakang membungkuk selama tidur. Gunakan bantal hanya untuk menyanggah bagian kepala dan leher saja saat tidur sehingga bisa mencegah tulang punggung membungkuk dan membebaskan otot dari segala macam tekanan. Sedangkan untuk jenis bantal, gunakan bantal yang empuk.

  • Hindari Tidur Melingkar

Kebanyakan orang akan merasa lebih nyaman jika menggunakan posisi tidur seperti melingkar. Posisi tidur ini akan membahayakan tulang punggung khususnya anda yang menderita kifosis sebab lengkungan tulang punggung akan semakin bertambah.

Komplikasi Kifosis

Apabila penyakit kelainan tulang belakang bernama kifosis ini tidak segera mendapatkan penanganan serius, maka akan meningkatkan potensi beberapa komplikasi lainnya seperti:

  • Nyeri punggung: Yang nantinya bisa semakin berkembang menjadi kronis dan melumpuhkan kemampuan normal.
  • Berkurangnya nafsu makan: Lengkungan yang terjadi di tulang punggung kronis akan menyebabkan bagian perut semakin tertekan sehingga nafsu makan penderita juga ikut berkurang.
  • Memperburuk tampilan tubuh: Penderita kifosis akan semakin terlihat membungkuk dan semakin terlihat kurang menarik apabila harus memakai penyangga punggung dalam mengobati kifosis tersebut.

Kifosis yang umumnya dialami oleh anak-anak sampai usia remaja dan juga wanita lansia ini memang berhubungan dengan osteoporosis khususnya pada lansia sehingga membuat tulang punggung semakin keropos dan mengalami tekanan. Oleh karena itu, biasakan diri dari sekarang untuk selalu memakai posisi duduk yang tegak dan benar supata terhindar dari kelainan tulang punggung bernama kifosis ini.