Mungkin Anda merasa bahwa tidur malam sudah terasa cukup karena Anda telah beristirahat selama 8-9 jam per harinya. Namun, apakah Anda rasanya masih terus mengantuk tanpa alasan? Ketika rasa kantuk berlebih terus terjadi dan tak hanya sekali atau dua kali meski sudah tidur cukup, Anda memiliki alasan untuk mengkhawatirkan kondisi ini.
Hipersomnia dapat menjadi penyebab utama dari rasa kantuk berlebih walau tidur malam sudah termasuk sangat panjang. Pada siang hari akan sulit bagi seseorang dengan hipersomnia untuk bertahan dalam kondisi terjaga. Ketahui apa saja jenis, pemicu, gejala, sampai dengan cara mengatasi hipersomnia ini agar ketika hal ini terjadi pada Anda, tak lagi perlu merasa khawatir.
Kondisi sulitnya mempertahankan mata agar tetap melek dan segar di siang hari adalah yang rintangan yang dialami oleh para penderita hipersomnia. Namun perlu diketahui pula bahwa hipersomnia terdiri dari 3 tipe atau jenis, yakni:
Penyebab Hipersomnia
Setelah mengenali jenisnya satu per satu, kita pun perlu tahu apa saja faktor yang mampu menyebabkan hipersomnia terjadi. Ada beberapa kondisi yang diperkirakan mampu meningkatkan risiko hipersomnia pada seseorang, yaitu:
Penderita hipersomnia tidaklah seperti seseorang yang mengalami kurang tidur dan merasa lelah keesokan harinya. Lebih dari itu, para penderitanya akan terpaksa melakukan tidur siang secara berulang yang bahkan terkadang tak tepat waktu karena bisa saja tidur sewaktu di tempat kerja, ketika sedang mengobrol atau bahkan sewaktu makan.
Kalau seseorang yang biasanya kurang tidur dan merasa lelah, normalnya tidur siang 1-2 jam sudah terasa cukup baginya dan ia akan kembali segar. Penderita hipersomnia tak akan merasa tidur siang dengan durasi tersebut memuaskannya. Mereka belum lega bila hanya didukung dengan 1-2 jam tidur siang.
Gejala-gejala lainnya yang wajib untuk diketahui dan diperhatikan antara lain adalah:
Bahkan lebih seriusnya lagi, ada sejumlah penderita hipersomnia yang sampai mengalami hilangnya kemampuan untuk menjalankan fungsinya dalam sosial, pekerjaan, hingga keluarga.
Dengan mengetahui faktor penyebabnya lebih dulu, maka akan lebih mudah bagi Anda untuk mengatasi hipersomnia yang bisa disesuaikan dengan faktor pemicunya. Pemeriksaan perlu dilakukan di mana hal ini harus meliputi riwayat obat yang sedang dikonsumsi, kondisi mental pasien, kebiasaan hidup, hingga riwayat kesehatan menyeluruh pasien.
Untuk mengobati hipersomnia, ada beberapa langkah yang dapat coba dilakukan. Berikut adalah langkah penanganan paling umum yang bisa diperhatikan.
Contoh obat-obatan yang pada umumnya diberikan kepada penderita hipersomnia adalah amfetamin, methylphenidate, serta modafinil di mana ketiganya masih termasuk di dalam obat jenis stimulan yang tak bisa dikonsumsi kalau tidak dengan resep dokter.
Obat lainnya yang cukup kerap juga dipakai dalam pengobatan hipersomnia antara lain adalah seperti antidepresan, bromokriptin, levodopa, clonidine, dan juga penghambat monoamine oxidase. Tentunya akan lebih baik serta efektif bila penderita menggunakan obat tersebut sesuai anjuran resep dokter.
Gadget adalah benda masa kini yang secara sadar atau tidak sadar telah banyak memakan korban susah tidur. Jadi untuk mengatasi hipersomnia, tentunya kualitas tidur harus tetap dijaga sehingga akan sangat baik kalau Anda bisa menjauhkan diri dari smartphone, televisi, atau benda elektronik lainnya yang kiranya membuat Anda tak jadi tidur.
Benda-benda yang mampu mengganggu tidur Anda bukan hanya gadget saja, melainkan juga AC yang kemungkinan dinyalakan dengan suhu terlalu rendah sehingga akhirnya menyebabkan kedinginan dan susah tidur. Pastikan untuk menyetel AC dengan suhu yang pas, tak membuat Anda kepanasan tapi juga tak terlalu membuat Anda kedinginan.
Dalam mengatasi hipersomnia yang disebabkan oleh begadang sehingga susah/kurang tidur, membuat jam tidur lebih awal dapat menjadi solusi yang dicoba oleh Anda. Untuk mengawalinya, Anda bisa tidur 15 menit lebih awal dan lakukan dengan konsisten dalam beberapa malam. Secara bertahap, Anda bisa menambah durasinya sehingga akhirnya mampu memperbaiki pola tidur dengan baik.
Sebagai bagian dari proses meregulasi pola tidur Anda, lakukanlah latihan hingga tubuh berkeringat sampai kelelahan dirasakan oleh tubuh. Berolahraga di luar ruangan dan terpapar sinar matahari pagi selama kurang lebih setengah jam adalah hal yang juga dianjurkan. Cara ini layak dicoba karena terpercaya efektif demi mendapatkan tidur teratur dan berkualitas sampai pada akhirnya hipersomnia pergi.
Cara Mencegah
Setelah kita mengetahui cara mengobati atau mengatasi hipersomnia, ada baiknya Anda juga tahu bagaimana pencegahan terhadap hipersomnia. Di bawah ini bisa dilihat dan dipraktikkan dengan baik apa yang sebaiknya dan tak sebaiknya Anda lakukan.
Demikianlah info mengenai hipersomnia, mulai dari jenisnya, faktor penyebab, gejala, pengobatan hingga cara mencegahnya. Bila memang diperlukan, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter khusus spesialis syaraf. Pola hidup yang sehat pun turut mendukung agar Anda terhindar dari kondisi ini maupun mampu mengatasi hipersomnia dengan baik.