Campak

10 Ciri Ciri Rubella pada Ibu Hamil Paling Mudah Dikenali

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Rubella atau yang dikenal juga dengan campak jerman merupakan jenis penyakit akibat virus yang  berbahaya bila menginfeksi ibu hamil. Penyakit yang disebabkan oleh virus Rubella ini bersifat mudah menular. Infeksi virus Rubella dapat ditularkan melalui kontak dekat yang biasanya berhubungan dengan cairan tubuh berbentuk lendir, seperti ingus dan ludah. Meskipun pada umumnya penderita hanya mengalami efek yang cukup ringan, namun Rubella pada ibu hamil akan menjadi sangat berbahaya. Hal ini dikarenakan virus rubella dapat mempengaruhi petumbuhan janin sehingga dapat menyebabkan berbagai macam kelainan seperti kelainan pendengaran, retardasi mental, kelainan mata dan kelainan lainnya. Bahkan menurut WHO, janin yang terinfeksi dapat mengalami kematian karena gagal jantung dan gangguan syaraf.

Baca Juga:

Kondisi imunitas ibu hamil yang kurang stabil, memberikan kesempatan kepada virus Rubella untuk bergerak dan menyerang janin. Berdasarkan penelitian dikatakan bahwa efek akibat infeksi Rubella pada ibu hamil sangat berbahaya bila menyerang kandungan pada usia kurang dari 10 minggu. Potensi infeksi yang diderita janin lebih dari 90 persen. Sementara untuk usia kandungan diatas 12 minggu, potensi janin terinfeksi hanya kurang dari 20 persen. oleh karena itu, sebagai bentuk waspada wajib hukumnya untuk mengetahui gejala dan ciri ciri Rubella pada ibu hamil sehingga dapat dengan cepat dikonsultasikan dan ditangani secara medis.

Ciri Rubella yang Menyerang Ibu Hamil

Berikut adalah 10 ciri ciri Rubella pada ibu hamil yang harus kalian ketahui:

1. Flu

Gejala Rubella yang pertama ini sebenarnya mirip dengan gejala flu biasa. Akan tetapi selain hidung tersumbat dan rentang waktu yang cukup lama, cairan hidung atau ingus yang yang relatif cair juga dapat dijadikan indikator untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Tapi tenang saja, pada umumnya gejala flu ini terjadi berbarengan dengan gejala lainya. (baca juga : gejala flu, cara menghilangkan pilek, obat flu tradisional)

2. Sakit kepala

Sakit kepala biasanya selalu diremehkan sebagai sakit pendamping lelah ataupun flu karena pasokan oksigen ke otak yang kurang teratur. Namun berbeda bila yang menderita adalah ibu hamil karena dapat memicu hilangnya nafsu makan sehingga imunitas tubuh pun secara otomatis akan menurun. pada kasus Rubella, gejala sakit kepala dalam kurun waktu sekitar 10-14 hari beruntun merupakan indikasi positif terinfeksi. Indikasi tersebut diperkuat dengan munculnya gejala flu secara bersamaan. Apalagi bila sang ibu sudah merasa mudah kehilangan kesadaran. (Baca Juga: Terapi Menghilangkan Sakit Kepala , Makanan Penyebab Sakit Kepala)

3. Kulit ruam

Ciri infeksi Rubella yang paling mudah dikenali adalah munculnya ruam berbentuk bercak pada kulit. Dimulai dari sekitar kelenjar getah bening di sekitar telinga yang menjadi pusat serangan virus, dan akan menjalar ke wajah dan bagian tubuh lainnya. Ruam yang muncul mudah dibedakan karena bukan disebabkan oleh biang keringat ataupun gatal (karena bakteri). Tanpa dipicu oleh faktor-faktor tertentu, ruam dapat muncul secara tiba-tiba setelah 48-60 jam setelah terinfeksi, dan kemudian menyebar dengan kecepatan penyebaran kurang lebih 4 hari ke bagian tubuh lain. (artikel terkait : campak, perbedaan campak dan tampek, imunisasi campak)

4. Pembengkakan kelenjar getah bening

Gejala utama Rubella selain ruam adalah peradangan pada kelenjar getah bening di area leher tepat dibelakang bawah telinga. Peradangan telinga tersebut menyebabkan pembengkakan yang terlihat amat jelas yang diawali rasa ngilu pada bagian tersebut. Sebagian ahli berpendapat bahwa 2 gejala ringan yaitu flu dan sakit kepala merupakan efek yang muncul akibat proses peradangan ini. Jadi waspada dan segeralah periksakan diri apabila sudah mulai terasa perubahan pada area leher tersebut. (baca juga : cara mencegah kelenjar getah bening bengkak)

5. Mudah lelah dan nyeri sendi

Ciri selanjutnya setelah 2 gejala utama telah muncul adalah perubahan terhadap daya tahan dan fleksibilitas tubuh. Orang yang terinfeksi secara berangsur akan merasa mudah lelah dan lemas. kondisi ini dikarenakan efek kombinasi gejala-gejala yang telah muncul sebelumnya. Dampak lebih jauh dari turunya kondisi imunitas adalah nyeri sendi. akan tetapi, umumnya penderita yang sampai mengalami nyeri sendi adalah kalangan perempuan. (artikel terkait : kesehatan sendi, obat herbal radang sendi)

6. Demam

Demam merupakan gejala intermediet yang muncul dalam kasus Rubella. Karakter demam yang muncul mirip dengan demam pada umumnya. Hanya saja demam yang terjadi hanyalah demam ringan yang tidak melebihi suhu 39 derajat celcius. Perbedaan lainnya adalah demam akan berlangsung cukup lama, yaitu antara 4-7 hari. (baca juga : demam dangue, penyebab demam menggigil, demam berdarah)

7. Mual berlebihan

Bagi ibu hamil, mual merupakan suatu hal yang biasa. Hal tersebut wajar karena pengaruh perubahan metabolisme diusia kehamilan yang masih muda. Tapi bagaimana bila mual terjadi secara berlebihan ?. Mual yang biasa dapat dikurangi dengan meminum minuman hangat dan tidak berlangsung lebih dari 10 minggu awal usia kandungan. Apabila mual terasa berlebih dalam kurun waktu lebih lama, segeralah periksakan kondisi kesehatan karena bisa jadi hal itu merupakan efek gejala infeksi virus rubella. (Baca Juga: Penyebab Mual tapi Tidak Muntah

8. Iritasi mata

Sakit mata juga biasanya dikategorikan sebagai sakit yang biasa, dengan dasar gangguan debu dan polusi udara yang menyebabkan iritasi hingga kornea mata memerah. Meski demikian, tetap harus diwaspadai karena iritasi mata biasanya akan menimbulkan gangguan yang cukup merepotkan pada ibu hamil. Belum lagi, iritasi mata yang berlangsung 3 hari atau lebih juga bisa dikatakan sebagai indikasi infeksi Rubella.

9. Kulit kering

Pada penderita rubella, kulit kering kerap muncul sebagai gejala pendamping ruam atau bercak merah. Pada umumnya dampak ini muncul diarea badan. Meskipun bukan merupakan gejala utama, tetap perlu berhati hati agar tidak memberikan dampak lanjutan. (Baca Juga: Penyebab Kulit Bersisik)

10. Jari kaku

Gejala terakhir dari Rubella pada ibu hamil yang kita bahas adalah jemari kaku. Meskimasih berhubungan, apabila nyeri sendi umumnya diderita oleh perempuan, maka jari kaku ini dapat dirasakan oleh siapa saja termasuk anak anak. Efek ini tidak begitu saja muncul. Hanya terjadi apabila penderita berada dalam kondisi tengah mengalami 9 gejala yang telah disebutkan sebelumnya secara bersamaan. Oleh karena itu, gejala ini dapat menjadi indikasi bahwa kondisi penderita tarutama ibu hamil dalam keadaan terlemah sehingga perlu penanganan intensif. (artikel terkait : radang sendi jari, sakit sendi jari tangan)

Penyakit Rubella yang terjadi hanya satu kali seumur hidup ini tetap menjadi perhatian terutama bila menginfeksi ibu hamil karena bahayanya. Dampak yang timbul akibat dari rubella pada ibu hamil atau janin khususnya biasa disebut dengan Conginetal Rubella Syndrom (CRS). Janin yang terkena CRS akan dapat membawa virus aktif Rubella selama kurang lebih 1 tahun.

Oleh karena bahayanya Rubella pada ibu hamil, maka perlu dilakukan pencegahan sedini mungkin. Pencegahan dapat dilakukan dengan memeberikan vaksin Measles Mumps Rubella atau biasa dikenal dengan sebutan vaksin MMR. Apabila belum pernah mendapatkan vaksin tersebut, cek dulu riwayat kesehatan anda apakah pernah mengalami infeksi virus tersebut atau belum. Namun jika sudah pernah, maka tidak perlu diberikan vaksin. Hal ini karena sifat virus Rubella yang hanya dapat menyerang sekali seumur hidup karena hadangan sistem imun tubuhyang sudah mengantisipasi virus tersebut. Berbeda kasusnya bila anda sudah memasuki usia kandungan. Segeralah konsultasikan kepada dokter dan lakukan uji laboratorium untuk mengetahui potensi anda terinfeksi penyakit ini, dan jaga pola makan agar kondisi tubuh tetap fit dan imunitas tetap terjaga.