6 Penyebab Lumpuh Setelah Melahirkan Yang Patut Diwaspadai

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penyebab lumpuh setelah melahirkan sudah seharusnya diketahui dan dikenal oleh masyarakat awam terutama oleh kaum ibu yang sedang mengandung dan mempersiapkan persalinan. Lumpuh setelah melahirkan tentunya akan merusak kebahagian yang baru saja dirasakan oleh seorang ibu pasca melahirkan.

Oleh karena itu sebisa mungkin kelumpuhan dicegah agar jangan sampai terjadi pada ibu setelah melahirkan. Pada dasarnya ada beberapa faktor atau hal yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kelumpuhan setelah melahirkan.

Memang gejala kelumpuhan pada ibu pasca melahirkan ini jarang dijumpai namun bisa saja terjadi walaupun hanya dalam tingkat prosentase yang cukup rendah. Berikut ini kami berikan beberapa faktor penyebab lumpuh setelah melahirkan yang sebaiknya diketahui lebih detail.

1. Malpraktik

Malpraktik cenderung mengacu pada suatu tindakan yang lalai dalam standar profesional yang berlaku umum. Tindakan ini juga mengacu pada suatu jenis pelanggaran atas suatu tugas yang berujung pada timbulnya kerugian atau penderitaan pada orang lain.

Tindakan malpraktik seringkali kita dengar dalam istilah kedokteran. Umumnya seorang pasien yang mengalami dampak buruk akibat dari adanya suatu tindakan medis dikaitkan dengan adanya malpraktik yang dilakukan oleh tim medis. Tentunya tindakan malpraktik ini mengakibatkan dampak buruk pada pasien.

Hal ini juga bisa saja terjadi pada ibu yang sedang mengalami masa persalinan. Tim medis bisa saja melakukan tindakan medis pada ibu yang sedang dalam proses melahirkan dengan mencoba beberapa teknik penanganan baru yang ternyata justru mengakibatkan timbulnya penderitaan pada ibu setelah melahirkan.

Tindakan coba-coba oleh tim profesional kepada pasien sudah tentu berbahaya dan sudah seharusnya dihindari. Sebaiknya tim medis selalu berhati-hati dalam menangani ibu hamil dan dalam membantu persalinan serta menggunakan obat-obatan yang telah teruji.

2. Pendarahan

Pendarahan merupakan kasus yang memang tidak selalu dialami oleh ibu setelah melahirkan. Namun pendarahan bisa saja terjadi karena banyak hal. Misalnya saja karena obasitas ataupun karena infeksi dan juga bahkan karena melahirkan bayi berukuran besar.

Masih banyak lagi hal yang menjadi faktor resiko pendarahan pada ibu setelah melahirkan. Pendarahan hebat yang terjadi pada ibu setelah melahirkan bukan tidak mungkin dapat menimbulkan penyebab penyempitan saraf otak yang melumpuhkan.

Oleh karena itu ibu perlu waspada agar pendarahan yang terjadi dapat segera ditangani sehingga kondisi ibu setelah melahirkan bisa menjadi normal kembali. Jika deteksi dini terhadap pendarahan pada orang yang baru saja melahirkan bisa dilakukan maka kemungkinan besar pendarahan tidak akan sampai terjadi dan tidak akan menimbulkan dampak berbahaya seperti kelumpuhan.

Deteksi dini pendarahan pada dasarnya dapat membantu ibu agar terhindar dari beberapa jenis komplikasi akibat pendarahan. Sebab pendarahan memang dapat menimbulkan masalah medis lainnya dan bahkan juga bisa menimbulkan kematian pada orang yang mengalaminya. [AdSense-B]

3. Suntikan Epidural

Suntikan epidural umumnya diberikan ada ibu yang akan menjalani proses persalinan atau akan melahirkan dan suntikan ini bersifat aman. Pemberian suntikan epidural ini bertujuan untuk melancarkan proses persalinan. Proses persalinan yang dialami oleh setiap ibu hami tentunya akan menyakitkan dan membutuhkan perjuangan penuh.

Maka tak jarang ibu mendapatkan suntikan epidural agar proses persalinan tidak terasa begitu menyakitkan sehingga proses persalinan bisa berjalan secara lebih lancar. Namun ternyata suntikan epidural yang bertujuan membantu ibu melahirkan ini bisa saja memberikan dampak buruk pada ibu setelah melahirkan walaupun sebenarnya hal ini jarang terjadi.

Suntikan epidural diketahui bisa menimbulkan kelumpuhan pada ibu setelah melahirkan. Hal ini bisa saja terjadi karena ternyata suntikan epidural bisa menimbulkan pendarahan. Tekanan dari darah bisa saja merusak sumsum tulang belakang serta saraf yang ada di sekitarnya. Kondisi inilah yang kemudian membuat ibu menjadi lumpuh.

4. Retak Tulang Panggul

Retak tulang panggul bisa saja menjadi salah satu jenis komplikasi akibat kerusakan saraf tepi dari adanya proses melahirkan. Proses persalinan atau melahirkan memang bukanlah merupakan suatu proses yang mudah bagi seorang ibu. Untuk itulah tim medis selalu melakukan pemeriksaan setelah ibu melahirkan agar ibu tidak sampai mengalami komplikasi.

Jika ibu sampai mengalami retak tulang panggul maka bisa saja ibu tersebut mengalami masalah serius seperti timbulnya kelumpuhan. Sebab keretakan yang terjadi pada tulang panggul diketahui memiliki kaitan dengan kinerja otot dan saraf.

Artinya keretakan pada tulang panggul dapat mengganggu otot dan saraf manusia sehingga timbullah resiko kelumpuhan. Kondisi ibu memang bisa saja pulih dengan sendirinya namun ada pula ibu yang membutuhkan pertolongan medis dalam menangani kasus kelumpuhan akibat retak tulang panggul tersebut. [AdSense-A]

5. Saraf Kejepit

Ciri-ciri syaraf kejepit yang menimbulkan rasa nyeri pada orang yang mengalaminya ternyata juga bisa saja terjadi sebagai akibat dari adanya proses persalinan. Kondisi ini ditandai dengan adanya rasa sakit dan tidak nyaman pada area tempat terjadinya bantalan terjepit. Jika tidak segera ditangani dengan tepat maka penyakit saraf kejepit ini dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi kesehatan.

Salah satu dampak atau komplikasi dari saraf kejepit adalah timbulnya kerusakan saraf secara permanen. Tentu saja kerusakan saraf ini dapat mengakibatkan terjadinya kelumpuhan pada orang yang mengalaminya. Oleh karena itu saraf kejepit haruslah segera diatasi agar tidak sampai menimbulkan dampak berbahaya. Penanganannya pun harus dilakukan dengan cara yang tepat.

6. Rendahnya Kalium

Rendahnya kalium terutama pada masa kehamilan bisa menimbulkan dampak yang serius baik pada ibu hamil maupun pada ibu yang telah menjalani proses persalinan. Kalium memiliki peranan yang cukup penting bagi tubuh manusia.

Kalium dalam darah sebenarnya berfungsi untuk membantu memperlancar aliran darah yang menuju ke otot. Jika kadar kalium dalam darah rendah maka pembuluh darah dapat berkontraksi sehingga aliran darah yang menuju ke otot menjadi semakin terbatas. Akibatnya otot menjadi kaku dan timbullah rasa nyeri. Selain itu bisa juga terjadi kesemutan dan mati rasa karena sinyal saraf menjadi semakin melemah.

Pada akhirnya kondisi ini dapat menimbulkan terjadinya kelumpuhan termasuk pada ibu setelah melahirkan. Oleh karena itu ibu hamil perlu menjaga asupan gizi agar kalium dalam tubuh tercukupi. Untuk menambah kalium maka ibu hamil dapat mengonsumsi kacang-kacangan dan buah-buahan.

Bila kadar kalium telah tercukupi maka resiko kelumpuhan setelah melahirkan dapat diminimalkan atau bahkan tidak akan terjadi sama sekali.

Penyebab lumpuh setelah melahirkan seperti yang telah dijabarkan di atas hendaknya menjadi perhatian khusus baik oleh tim medis maupun oleh kaum ibu. Sebaiknya sebisa mungkin beberapa faktor penyebab terjadinya kelumpuhan tersebut dicegah.

Misalnya saja dengan cara konsumsi makanan pencegah stroke ringan agar proses kehamilan hingga persalinan dapat berjalan dengan lancar. Selain itu ibu hamil perlu untuk berkonsultasi pada dokter selama masa kehamilan dan menjelang persalinan sehingga penyebab terjadinya kelumpuhan dapat dicegah.

Dengan upaya pencegahan dan penanganan yang tepat maka tentunya kelumpuhan tidak akan terjadi pada ibu setelah melahirkan.