Ada Varian Baru Omicron, BA.2.12.1 Ditemukan di Amerika dan Singapura

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kasus Omicron rupanya belum mendekati akhir, sebab setelah varian Omicron BA.2, muncul lagi subvarian baru yang disebut dengan BA.2.12.1 dengan penyebaran yang lebih cepat.

Di Amerika Serikat, laporan peningkatan kasus Covid-19 karena varian Omicron tersebut terjadi dari tanggal 16 April hingga 23 April 2022 dengan persentase dari 19,6% menjadi 28,7%.

Dilaporkan pula bahwa subvarian Omicron BA.2.12.1 berpersentase 58,1% di New York, sementara itu di Singapura telah ada 2 kasus yang terdeteksi.

Meski penyebaran dan penularannya lebih tinggi daripada varian Omicron lainnya, BA.2.12.1 belum banyak diketahui dan tingkat bahaya penyebarannya pun belum terbukti cukup detail.

Varian BA.2 Omicron sendiri memiliki 53 mutasi di mana mutasi ini lebih banyak daripada virus aslinya yang memiliki 29 mutasi.

Meski varian BA.2 tampak lebih ringan dan tidak berbahaya, diketahui bahwa penularan BA.2.12.1 lebih berbahaya bagi kesehatan penderita yang terserang walau belum dipastikan.

Beberapa hal tentang bagaimana BA.2.12.1 menjadi lebih berbahaya berikut ini masih dipertanyakan oleh para ahli :

  • Mengapa peningkatan kasus mudah terjadi akhir-akhir ini.
  • Apakah peningkatan kasus BA.2.12.1 disebabkan oleh melonggarnya protokol kesehatan (orang-orang tak lagi mengenakan masker dan tak lagi menjaga jarak dengan orang lain).
  • Apakah peningkatan kasus BA.2.12.1 disebabkan oleh penurunan kekebalan dari vaksin.

Perlukah masyarakat khawatir terhadap subvarian Omicron ini?

Sekalipun belum diketahui pasti karakteristik dari BA.2.12.1, masyarakat yang sudah menempuh vaksin, terutama sampai tahap ketiga tidak perlu terlalu khawatir.

Sementara bagi orang-orang yang belum memperoleh vaksin, BA.2.12.1 berpotensi menjadi ancaman bagi kesehatan.

Meski masyarakat yang sudah divaksin tidak perlu khawatir berlebihan, protokol kesehatan tetap perlu dijalankan.

Mendapat perlindungan dari vaksin bukan berarti bisa mengabaikan protokol kesehatan karena tetap ada risiko untuk tertular walau tidak parah.

Hingga kini, pihak Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan bahwa BA.2.12.1 belum masuk daftar varian yang perlu mendapat perhatian dan pemantauan dari WHO (World Health Organization/Badan Kesehatan Dunia).

Meski demikian, masyarakat tetap perlu waspada dengan memperoleh vaksin segera, menaati protokol kesehatan baik yang sudah maupun belum vaksin, serta menjaga kesehatan diri sendiri.

fbWhatsappTwitterLinkedIn