Donor darah yang seringkali dilakukan banyak orang secara rutin untuk membantu pasien yang sedang membutuhkan transfusi darah seperti contohnya untuk pengobatan anemia aplastik, cara mengatasi penyakit anemia, cara mengatasi thalasemia dan sebagainya. Namun terkadang menimbulkan kekhawatiran yakni timbulnya memar setelah melakukan donor darah. Saat donor darah, tubuh akan dimasukkan dengan jarum infus berukuran cukup besar di area siku dan melalui infus tersebut nantinya darah akan dialirkan.
Memar setelah donor darah juga sering diikuti dengan pembengkakan pada bekas tusukan jarum. Hal ini sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan karena bengkak akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Dalam kesempatan kali ini, kami akan mengulas penyebab dan juga cara mengatasi memar setelah donor darah yang perlu anda ketahui sebelum memutuskan untuk mendonorkan darah anda.
Penyebab Memar Setelah Donor
Memar yang muncul sesudah donor darah atau beberapa hari sesudahnya bisa terjadi karena berbagai hal sehingga muncul lebam di bekas tusukan jarum infus tersebut.
- Pembuluh Darah Robek
Lebam atau memar setelah donor darah atau pengambilan darah bisa terjadi karena pembuluh darah tepat di area jarum ditusukan pada kulit robek. Hal ini kemudian menyebabkan darah bocor dan mengisi jaringan yang ada di bawah permukaan kulit sekitarnya. Pada awalnya akan terlihat bercak merah kebiruan atau kehitaman di permukaan kulit yang nantinya akan berubah warna dalam proses penyembuhan. Pembuluh darah kecil yang pecah tersebut yang menjadi penyebab darah bocor di jaringan sekitarnya dan menimbulkan memar pada permukaan kulit.
- Jaringan Lunak Terluka
Pada saat jarum suntik dimasukkan pada area lengan. Kemungkinan ujung dari jarum suntik tersebut tertarik keluar dari pembuluh darah dan akhirnya melukai salah satu dari pembuluh kecil atau jaringan lunak yang ada di sekitarnya seperti otot, lemak dan jaringan di bawah kulit lainnya sehingga menimbulkan pendarahan. Darah akan keluar lewat pembuluh darah yang bocor di bekas tempat suntikan dan akhirnya timbul warna kebiruan pada permukaan kulit.
Sementara bengkak yang terjadi diakibatkan karena rusaknya jaringan oleh jarum suntik atau bendungan darah itu sendiri. Biasanya, ini tidak berlangsung lama sebab darah yang menumpuk di bawah permukaan kulit akan kembali diserap tubuh. Hanya, proses penyerapan ini membutuhkan waktu yang berbeda beda bergantung dari kondisi kesehatan seseorang, faktor gizi dan seberapa parah memar yang terjadi.
Mengatasi Memar Setelah Donor Darah
Meski memar setelah donor darah tidak bisa dicegah, namun lebam tersebut masih bisa diminimalisir dengan beberapa cara berikut ini.
1. Memberi Tekanan Area Suntik
Tekanan bisa diberikan pada area suntik hingga pendarahan terhenti dan biarkan luka bekas tusukan jarum tersebut tetap di plester selama lebih kurang 4 jam sesudah pengambilan darah. Apabila pendarahan terjadi saat proses donor darah, maka pengambilan darah tersebut akan dihentikan untuk mencegah memar semakin parah.
2. Istirahatkan Area Memar
Hindari juga melakukan pijatan di sekitar area memar karena hanya akan memperburuk memas. Hindari mengangkat barang yang terlalu berat dalam beberapa hari sebab juga bisa mengakibatkan rasa sakit di sekitar lengan anda. Lakukan gerakan yang lembut dalam proses pemulihan lebam sehingga memar pada permukaan kulit lebih cepat sembuh.
3. Kompres Dengan Es
Mengaplikasikan es batu pada area memar juga sangat baik untuk meringankan rasa sakit dan rasa tidak nyaman. Ini juga sangat baik dilakukan untuk mengurangi peradangan dan memar yang semakin parah. Bungkus es dengan kain bersih lalu letakkan di permukaan kulit yang memar namun jangan gunakan lebih dari 15 menit dan lakukan selama beberapa kali sehari sesudah selesai donor darah.
4. Meninggikan Area Memar
Anda juga bisa mengangkat tangan diatas tingkat jantung untuk meninggikan posisi tangan bekas donor darah dari jantung. Hal ini baik dilakukan untuk mencegah aliran darah terlalu banyak di area bekas jarum suntik donor darah dilakukan.
Agar proses penyembuhan memar setelah donor darah bisa lebih cepat, maka perbanyak juga mengkonsumsi vitamin K yang berfungsi sebagai pembekuan darah dan juga vitamin penambah darah. Beberapa sumber vitamin K yang bisa anda konsumsi diantaranya adalah asparagus, brokoli, bayam, kubis dan sebagainya yang merupakan sayuran penambah darah dan juga berbagai jenis buah buahan penambah darah.