Telinga merupakan salah satu panca indra yang penting bagi kehidupan manusia dan kesehariannya; karena selain sebagai indra pendengar, telinga juga berfungsi sebagai alat penyeimbang tubuh.
Kerusakan yang terjadi pada telinga dapat menyebabkan tuli; yang dapat diartikan sebagai gangguan pendengaran yang berakibat pada kesulitan mendengar suara dengan jelas, kesulitan memproses suara menjadi sebuah kata, atau bahkan kehilangan indra pendengaran sama sekali.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai gangguan pendengaran, ada baiknya anda juga membaca beberapa artikel kami seperti 10 alat pendengaran telinga yang bagus untuk tuna rungu, kemudian 10 pengobatan alternatif gangguan pendengaran yang bisa anda coba, lalu penyebab infeksi telinga pada anak, dan juga 7 ciri-ciri telinga bermasalah untuk anda waspadai.
Penyakit tuli memang tidak berbahaya, namun tentunya dapat mengganggu kehidupan keseharian manusia. Gangguan telingan yang umum terjadi dan dapat menyerang siapa saja dari segala usia terhadap segala jenis kelamin adalah yang disebut tuli sensorineural.
Tuli sensorineural diakibatkan oleh adanya kerusakan pada saraf telinga bagian dalam yang membawa suara atau menghantarkan getaran suara dari area pendengaran untuk diproses di dalam otak.
Gangguan pendengaran sensorineural disebut juga tuli saraf biasanya bersifat permanen dan dapat menyerang siapa saja di segala usia dengan etiologi yang berbeda- beda; dan terjadi karena terdapat sel saraf (sel rambut) dalam rumah siput yang hilang atau rusak.
Tuli sensorineural memiliki tingkat kerusakan yang beragam, dari yang ringan, menengah, hingga berat. Telinga sendiri memiliki struktur yang rapuh dan dapat dirusak dengan berbagai macam hal. Namun, jika anda telah terdiagnosa menderita tuli sensorineural, ada baiknya anda juga melakukan serangkaian perawatan agar tidak semakin memperparah kondiri tuli itu sendiri.
Merawat tuli sensorineural dengan cara membersihkan telinga tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Karena salah tindakan, risikonya bisa menyebabkan keadaan tuli semakin parah.
Sebelum kita mendiskusikan cara membersihkan kotoran telinga, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa dan bagaimana kotoran pada telinga dapat terjadi. Dengan demikian kita akan lebih mengetahui cara perwatan dan penanganannya dengan baik dan benar.
Kotoran telinga atau serumen diproduksi oleh kelenjar yang berada di dalam liang telinga. Serumen ini berfungsi untuk menangkap debu atau partikel kecil yang berpotensi merusak atau menyebabkan infeksi agar tidak masuk ke dalam telinga.
Jadi sebetulnya serumen adalah suatu “alat” mekanisme pertahanan dihasilkan untuk melindungi telinga dari serangan benda asing yang berasal dari luar tubuh, dan sebenarnya menurut dokter ahli THT, telinga mungkin tidak perlu dibersihkan karena telinga dapat membersihkan kotoran dengan sendirinya.
Namun, jika anda khawatir dengan benda asing yang masuk dan tidak dapat keluar dengan sendirinya, sehingga dikhawatirkan dapat memperparah tuli sensorineural yang diidap, berikut adalah beberapa cara merawat tuli sensorineural yang aman dan dapat dilakukan sendiri, maupun dengan bantuan dokter THT: [AdSense-B]
- Membersihkan Telinga dengan Menggunakan Kain atau Tissue
Untuk cara merawat tuli Sensorineural yang pertama, Anda dapat membersihkan bagian luar telinga dengan tissue atau kain bersih yang sudah dibasahi (tidak samapai kuyup) dan memiliki materi yang halus.
Penggunaan cotton bud tidak disarankan karena bentuknya yang bulat dan hampir memenuhi dinding liang telinga justru dapat mendorong serumen yang mengandung bakteri dapat masuk lebih dalam lagi. Selain itu cotton bud juga dapat menyebabkan cedera pada gendang telinga. Hal ini tentu saja akan semakin memperparah tuli sensorineural yang diidap.
Penggunaan cotton bud disarankan hanya untuk pada bagian daun telinga saja dengan cara mengusap perlahan, atau dengan mencelupkannya pada alkohol atau baby oil agar kotoran dapat menempel pada cotton bud dengan mudah.
2. Menggunakan Cairan Pelunak Serumen
Kemudian untuk cara merawat tuli Sensorineural yang kedua, untuk serumen yang keras dan padat, anda dapat menggunakan cairan serumen olitik (cairan untuk melarutkan serumen) ke dalam liang telinga. Selain itu Anda juga dapat menggunakan baby oil, mineral oil, glycerin, tetes telinga berbahan peroxida, hydrogen peroxide dan larutan garam.[AdSense-A]
Meskipun beberapa produk dijual bebas dan mudah ditemui di pasaran, untuk penggunaan cairan pelunak serumen sangat disarankan dengan bantuan pengawasan dari dokter ahli THT, karena penggunaan secara serum pelunak ini secara sembarangan dan berlebihan dapat mengakibatkan indikasi yang lebih parah pada penderita tuli sensorineural.
3. Melakukan Irigasi
Kotoran di telinga Anda dapat menyebabkan penyumbatan dan mengakibatkan gangguan pendengaran. Salah satu cara merawat tuli Sensorineural dan perawatan telinga secara keseluruhan, adalah dengan melakukan irigasi telinga.
Irigasi atau pengairan dapat dilakukan dengan menggunakan menggunakan spuit atau semacam suntikan yang telah diisi air atau larutan salin/garam, dan “ditembakkan” pada liang telinga. Proses irigasi dapat dilakukan setelah serumen dilunakkan dengan cairan serumen olitik.
Pelu diingat bahawa irigasi tidak boleh dilakukan pada orang yang dicurigai memiliki perforasi (lubang) di gendang telinga, karena dapat memperparah kondisi tuli sensorineural yang diidap.
Jika proses irigasi dinyatakan aman untuk dilakukan oleh dokter THT, anda juga dapat melakukan proses tersebut dengan menggunakan air hangat untuk mencegah pusing akibat proses ini.
4. Menggunakan Alat THT (Sendok Serumen, Forsep, atau Alat Penghisap)
Serumen dapat diangkat dengan alat khusus yang biasanya dimiliki oleh dokter ahli THT, seperti sendok serumen, forsep, atau alat penghisap. Untuk penanganan ini dapat dilakukan dengan kunjungan ke dokter spesialis THT setelah adanya pemeriksaan yang menyeluruh oleh dokter yang kompeten
Jika Anda terdiagnosa mengidap tuli sensorineural, maka mungkin akan sulit untuk mengembalikannya ke dalam keadaan normal. Namun melakukan perawatan telinga diharapkan dapat membantu agar keadaan tuli tidak semakin parah, hingga anda dapat kehilangan indra pendengaran anda seluruhnya.
Jadikanlah kunjungan ke dokter THT adalah sesuatu yang rutin, dan konsultasi dengan jujur dan informatif akan sangat membantu proses penilaian dokter yang memeriksa Anda.
Untuk mengetahui perawatan organ THT lainnya, anda bisa membaca beberapa artikel kami seperti cara menjaga kesehatan telinga secara alami, kemudian cara mengatasi telinga bindeng akibat pilek, lalu cara membersihkan kotoran telinga dengan bawang putih, dan juga cara mengatasi hewan masuk telinga yang diharapkan dapat membantu anda.
Semoga artikel kami terkait cara merawat tuli Sensorineural kali ini dapat menambah wawasan serta memberikan informasi yang dibutuhkan guna meningkatkan peluang kesembuhan bagi yang menderita penyakit tersebut.