Fluconazole Novell Pharma termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.
Komposisi
- Fluconazole Novell Pharma merupakan obat berbentuk sediaan injeksi yang mengandung fluconazole sebagai senyawa aktifnya
Indikasi
Mekanisme Kerja Obat
Jamur merupakan salah satu mikroba yang sering menyebabkan infeksi pada manusia, mulai dari infeksi pada permukaan tubuh (di permukaan kulit) sampai infeksi di bagian dalam tubuh, seoerti kandidiasis orofaringeal, peritonitis hingga meningitis. Tidak seperti infeksi jamur di kulit yang umumnya hanya akan mengganggu penampilan, infeksi jamur di bagian dalam tubuh dapat menjadi berbahaya, bahkan dapat menimbulkan kematian jika tidak segera ditangani. Salah satu obat yang bisa digunakan untuk menangani infeksi jamur adalah fluconazole.
Fluconazole merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan antifungi, yaitu obat yang digunakan untuk menangani infeksi jamur. Umumnya, flukonazole digunakan untuk mengobati infeksi jamur yang berada di bagian dalam tubuh, bukan infeksi yang terjadi pada kulit.
Fluconazole bekerja menghambat pertumbuhan jamur dengan mengganggu kerja salah satu enzim yang ada di dalam sel jamur. Dengan terganggunya enzim tersebut, maka jamur tidak bisa melangsungkan metabolisme normal selnya, tidak bisa berkembang biak dan kemudian lama kelamaan akan mati.
Dosis dan Cara Pengunaan
- Dosis Fluconazole Novell Pharma untuk kandidiasis orofaringeal: 200 mg pada hari pertama, kemudian dilanjutkan dengan dosis 100 mg/hari selama 2 minggu
- Dosis Fuconazole Novell Pharma untuk kandidiasis vagina tanpa komplikasi: 150 mg dalam dosis tunggal
- Dosis Fluconazole Novell Pharma untuk kandidiasis vagina yang disertai komplikasi: 150 mg setiap 72 jam yang diberikan sebanyak 3 kali
- Dosis Fluconazole Novell Pharma untuk kandidiasis vagina kambuhan: 150 mg/hari selama 10-14 hari, dilanjutkan dengan dosis 150 mg/minggu selama 1 bulan
- Dosis Fluconazole Novell Pharma untuk meningitis yang disebabkan infeksi jamur: 400 mg pada hari pertama, dilanjutkan dengan dosis 200 mg/hari selama 10-12 minggu
- Dosis Fluconazole Novell Pharma untuk peritonitis: 50-200 mg/hari
- Fluconazole Novel Pharma diberikan dengan cara disuntikkan secara intravena (disuntikkan ke dalam pembuluh darah vena) sehingga pemberiannya hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten, misalnya dokter atau perawat
Kontraindikasi
Pasien dengan kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan menggunakan Fluconazole Novell Pharma:
- Hipersensitif (alergi) terhadap fluconazole
- Ibu hamil
- Sedang menggunakan obat-obatan berikut: cisapride, eritromisin, pimozide atau quinidine
Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui
- Penggunaan fluconazole dikontraindikasikan bagi ibu hamil karena penggunaan obat ini berisiko menimbulkan keguguran pada ibu hamil. Dalam keadaan mendesak, fluconazole dapat digunakan oleh ibu hamil dalam keadaan yang mengancam nyawa dan tidak ada alternatif obat lain yang lebih aman.
- Fluconazole dapat diekskresikan (dikeluarkan) oleh tubuh melalui ASI, konsultasikanlah dengan dokter jika Anda mendapatkan resep Fluconazole Novell Pharma atau obat lainnya yang mengandung fluconazole saat masih dalam masa menyusui
Efek Samping
Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul setelah penggunaan Fluconazole Novell Pharma:
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Diare
- Ruam pada kulit
Tidak semua pasien yang menggunakan Fluconazole Novell Pharma akan mengalami efek samping, namun beritahukanlah kepada dokter jika Anda mengalami efek samping di atas maupun efek samping lainnya setelah menggunakan Fluconazole Novell Pharma.
Interaksi Obat
Berikut adalah obat-obat yang mungkin menimbulkan interaksi dengan Fluconazole Novell Pharma:
- Penggunaan obat-obat berikut bersamaan dengan fluconazole dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan irama jantung: amiodarone, amisulpride, amoxapine, artemether, astemizole, cisapride, disopyramide, eritromisin dan berbagai bentuk esternya (eritromisin etilsuksinat, laktobionat dan stearat), indapamide, klaritromisin, ondansetron, pimozide, quinidine
- Fluconazole dapat meningkatkan efek obat-obat berikut jika digunakan secara bersamaan: axitinib, ergotamin, fentanil, flibanserin, lovastatin, simvastatin, warfarin
- Fluconazole dapat menurunkan efek clopidogrel jika digunakan secara bersamaan
- Fluconazole dapat meningkatkan toksisitas cilostazol jika digunakan secara bersamaan
Untuk menghindari terjadinya efek yang tidak diinginkan akibat interaksi obat, beritahukanlah kepada dokter/apoteker mengenai obat apapun yang sedang atau akan Anda gunakan, tanyakan apakah obat tersebut aman untuk digunakan secara bersamaan dengan Fluconazole Novell Pharma. Jika obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan Fluconazole Novell Pharma, maka dokter/apoteker akan menyarankan pemberian jeda waktu antara konsumsi obat yang satu dengan yang lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain.
Perhatian
- Jangan menggunakan Fluconazole Novell Pharma tanpa resep dari dokter
- Pemberian Fluconazole Novell Pharma dilakukan dengan cara disuntikkan ke dalam pembuluh darah vena, sehngga pemberiannya harus dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten, misalnya dokter atau perawat untuk memastikan obat diberikan dengan benar dan tidak akan menimbulkan komplikasi yang tidak diinginkan
- Perlu dilakukan monitoring terhadap penggunaan Fluconazole Novell Pharma pada pasien yang memiliki gangguan fungsi hati
- Jika Anda mengalami efek samping berupa sakit kepala atau merasa pusing setelah menggunakan Fluconazole Novell Pharma, hindarilah mengemudikan kendaraan untuk sementara waktu
- Fluconazole Novell Pharma yang belum digunakan dapat disimpan pada suhu 5-300C (jangan mneyimpan obat ini pada suhu beku)
- Fluconazole Novell Pharma tidak boleh lagi digunakan jika terlihat ada endapan pada larutannya atau larutan yang terlihat keruh