Apa itu Amoxapine?
Amoxapine merupakan salah satu antidepresan atau obat anti depresi yang seringkali dijual dengan merek dagang asendin dan digunakan untuk pengobatan depresi kategori mayor. Obat ini dilaporkan memiliki kinerja yang lebih lambat dari jenis antidepresan lain. Jika obat jenis lain mulai menimbulkan efek dalam waktu 1 minggu, maka obat ini bekerja atau mulai terlihat efeknya pada minggu ke dua.
Berada di kelas antidepresan jenis dibenzoxapine dan diperuntukkan untuk pengobatan atau sebagai obat penghilang gejala depresi pada seseorang. Depresi yang dimaksud adalah sebuah gangguan neurotik atau reaktif dan depresi endogen dan atau psikotik. Gejala depresi biasanya disertai dengan kegelisahan berlebih yang dialami oleh pasien. Dan seperti kebanyakan antidpepresan lain, obat ini juga digunakan pada pasien gangguan panik, gangguan obsesif-kompulsif, gangguan attention-deficit atau Hyperactivity, enuresis, gangguan makan atau yang lebih dikenal dengan bulimia nervosa, ketergantungan terhadap kokain. Selain itu obat ini juga dapat mengatasi bipolar disorder atau dalam istilah lain manic-depressive. Dan yang paling penting, selain berguna sebagai antidepresan, amoxapine ini juga telah digunakan sebagai salah satu alat untuk kampanye penghentian merokok.
Penggunaan obat dapat mengobati atau memperbaiki mood atau suasana hati pasien sehingga menimbulkan rasa nyaman. Dengan begitu pasien akan lebih menikmati hidupnya. Bekerja dengan meningkatkan kadar norepinephrine dan serotonin yang merupakan bahan alami yang ada di dalam otak. Norepinephrine adalah sebuah bahan kimia yang berfungsi untuk menurunkan kadar darah rendah seseorang. Sedangkan Serotonin adalah sebuah bahan alami yang berfungsi untuk memunculkan perasaan bahagia pada seseorang.
Termasuk ke dalam jenis antidpepresan tristilik, yakni sebuah antidepresan yang mempengaruhi otak secara kimiawi. Dikenal pula dengan nama siklik, antidepresan ini telah mendapat persetujuan sebagai obat depresi. Terdapat beberapa merek yang dipasarkan. Kebanyakan hanya dijual di luar negeri atau tidak bisa didapatkan atau dijual bebas di Indonesia. Salah satunya adalah Asendin yang sebelumnya hanya di jual di pasar Canada, NewZealand dan Amerika Serikat.
Karena obat ini tidak bisa bekerja lebih cepat dan lebih efektif jika dibandingkan dengan jenis obat depresan lainnya, maka yang harus dilakukan oleh pengguna adalah sabar dan menyadarinya. Juga tetap mengonsumsi obat sesuai dengan petunjuk dokre yang menangani.
Keadaan dimana sebuah obat tidak dianjurkan penggunaannya pada seseorang disebut kontraindikasi. Beberapa keadaan pasien yang tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat ini diantaranya pasien dengan :
Prosedur Pemakaian Obat Amoxapine
Pemakaian obat ini harus dilakukan dengan hati-hati dan selalu dalam pengawasan dokter. Terutama pada orang tua yang memiliki berbagai komplikasi penyakit dalam tubuhnya. Komplikasi penyakit yang dimaksud adalah :
Konsultasikan segala masalah atau riwayat penyakit yang pasien alami pada dokter, sehingga dokter dapat memberikan pengobatan terbaik pada pasien. Dokter juga harus lebih dahulu melakukan diskusi dengan pasien mengenai manfaat dan resiko yang dapat terjadi jika menggunakan pengobatan ini. Karena amoxapine juga berpengaruh pada peningkatan denyut dan tekanan jantung maka obat ini akan berbahaya bagi orang dengan penyakit kardiovaskular. Apalagi bagi mereka yang baru saja mengalami serangan jantung.
Mengingat kemungkinan terdapat beberapa pasien yang memiliki neuroleptik kronis maka disarankan agar semua pasien yang diobservasi atau dinyatakan kronis diberitahu mengenai informasi lengkap mengenai resiko yang mungkin terjadi. Beberapa aturan pakai yang harus diperhatikan pasien dan diberitahukan oleh dokter diantaranya :
Dosis Minum Obat Amoxapine
Asendin memiliki bentuk tablet dengan berbagai macam besar kandungan. Ada yang 25 mg, 50 mg, 100 mg sampai dengan dosis 150 mg. Setiap gejala yang dimiliki memiliki ukuran dosis yang berbeda-beda.
Bagi penderita depresi hanya boleh diberikan dosis rendah yakni sebesar 25 mg. Dosis dinaikkan seiring dengan waktu atau lama penggunaannya. Jika dosis melebihi 300 mg atau hari maka obat diberikan dua kali sehari.
Berbeda pula dengan dosis bagi yang menjalani rawat jalan. Dosis yang diberikan adalah tidak boleh melebihi 400 mg atau hari. Sedangkan untuk pasien rawat inap biasanya membutuhkan dosis yang lebih tinggi hingga mencapai 600 mg atau hari.
Untuk informasi lebih lanjut, mendetail dan lebih valid anda harus menghubungi dokter yang menangani karena dokter akan mempertimbangkan banyak sekali faktor lain yang dapat mempengaruhi pemberian dosis pada pasien.
Apa yang Terjadi jika Overdosis Amoxapine?
Setiap obat dengan pemakaian yang melebihi dosis pasti akan menyebabkan keracunan atau overdosis. Untuk itu perlu sekali menjaga dosis yang diberikan kepada pasien agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jika seseorang telah mengalami keracunan atau diduga overdosis terhadap jenis obat apapun, maka pasien harus segera dibawa ke Rumah Sakit bagian gawat darurat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Beritahu dokter atau tenaga medis yang bersangkutan mengenai apa yang terjadi, kapan terakhir kali pasien meminum obatnya, berapa dosis yang ia ambil. Untuk menghindari terjadinya keracunan atau overdosis, maka siapapun tidak diperbolehkan untuk membagi resepnya pada orang lain meski orang itu memiliki gejala yang sama.
Cara Menyimpan Obat Amoxapine yang Benar
Setiap obat dapat menimbulkan efek samping yang berbeda-beda. Efek samping ini pun belum tentu dapat terjadi pada semua orang. Faktor usia atau pun faktor kesehatan lain juga dapat mempengaruhi efek samping yang terjadi pada pasien. Jenis reaksi merugikan atau efek samping yang dapat terjadi pada pasien diantaranya :
Begitulah penjelasan lengkap mengenai Amoxapine yang merupakan jenis obat depresan. Informasi di atas alangkah lebih baiknya dikonsultasikan kembali pada dokter yang bersangkutan atau dokter yang menangani anda. Biasakan untuk memulai gaya hidup sehat dan meninggalkan gaya hidup buruk. Selalu perhatikan asupan makanan karena lebih baik mencegah daripada mengobati.