Dextamine adalah obat untuk mengobati berbagai alergi yang terjadi pada saluran pernafasan, mata dan juga kulit. Obat ini merupakan gabungan dari dua obat sekaligus yaitu deksametason dan deksklorfeniramina. Dextamine termasuk antihistamin generasi pertama yang dipergunakan khusus untuk meredakan alergi serbuk bunga, alergi makanan, alergi debu, pembengkakkan kulit, kulit bentol, kulit merah gatal gatal, bersin bersin/ingusan. Obat ini bekerja dengan jalan mengikat zat zat dalam tubuh. Dalam pembelian Dextamine harus menggunakan resep dokter karena termasuk dalam golongan obat keras. Dextamine dijual dalam bentuk tablet dan diproduksi oleh PT. Phapros
Kandungan Dextamine
Zat aktif deksametason dan desklorfeniramin terdapat dalam Dextamine yang merupakan obat anti alergi dan anti radang cukup kuat. Kandungan dexametason dalam Dextamine merupakan obat yang biasa dipergunakan untuk menekan reaksi alergi, sekaligus anti shock yang sangat kuat. Zat ini bekerja aktif 20-30 kali lipat lebih kuat daripada hidrokortison dan bahkan 5-7 kali lebih kuat daripada prednison. Cara kerja dari zat ini adalah dengan menembus membrane sel agar terbentuk kompleksitas steroid-protein reseptor.
Kandungan desklorfeniramin dalam Dextamine dapat bekerja aktif untuk mengobati berbagai kondisi alergi yang terjadi. Selain itu zat ini termasuk dalam antihistamin yang mempunyai sifat antikolinergik dan sedative. Cara kerja dari zat ini adalah dengan menghambat efek dari histamine agar reaksi alergi dapat berkurang
Fungsi Dextamine
Fungsi utama dari Dextamine adalah untuk mengatasi :
- Untuk mengobati asma kronik (asma bronkial kronik)
- Rinitis alergika (pilek cair yang diakibatkan oleh adanya reaksi alergi)
- Gejala dermatitis kontak dan atopik, seperti kemerahan, gatal, pembengkakan pada kulit yang diakibatkan oleh reaksi alergi
- Konjuntivitis alergika (mata memerah yang diakibatkan oleh alergi)
- Alergi obat
- Serum sickness
- Demam tinggi yang diikuti dengan adanya peradangan dan terjadi pada selaput lendir tenggorokan dan hidung
- Sebagai terapi pengobatan hay fever
Indikasi Dextamine
Indikasi utama dari penggunaan Dextamine adalah sebagai berikut :
- Mengurangi gejala gejala rhinitis alergi (hay fever) seperti rhinitis alergi perennial atau seasonal
- Mengurangi terjadinya alergi seperti alergi konjungtivitis akibat allergen dan makanan, vasomotor rhinitis, urtikaria, angiodema, dermografisme, ameliorasi
- Mengatasi alergi yang disertai adanya peradangan yang memerlukan terapi dengan kortikosteroid
- Menyembuhkan demam berat, asma saluran pernafasan kronis dan berat, peradangan pada selaput lendir hidung yang diakibatkan alergi, peradangan yang disebabkan oleh alergi makanan dan sentuhan, peradangan yang muncul karena obat obatan tertentu, peradangan selaput ikat mata yang dikarenakan alergi, peradangan yang terjadi pada kornea, gangguan inflamasi pada mata
Dosis Dextamine
Penggunaan Dextamine disesuaikan dengan usia dan kondisi kesehatan dan menggunakan aturan sebagai berikut :
- Dosis untuk usia dewasa adalah 3 kali sehari sebanyak 1 table
- Dosis untuk anak anak usia 6-12 tahun berikan 3 kali sehari sebanyak ½ tablet
- Dosis untuk anak anak usia 2-6 tahun berikan 3 kali sehari sebanyak ¼ tablet
Cara Penggunaan Dextamine
Penggunaan Dextamine dilakukan dengan cara diminum setelah makan karena untuk mengurangi kemungkinan munculnya rasa tidak nyaman pada gastrointenstinal
Kemasan Dextamine
Dextamine dipasarkan dalam bentuk tablet yang telah dikemas dalam 1 dos berisi 30 blister x 10 tablet
Penyimpanan Dextamine
- Simpan Dextamine pada suhu ruangan, kering dan sejuk
- Jauhkan Dextamine dari tempat lembab dan paparan sinar matahari langsung
- Jangan bekukan Dextamine ke dalam lemari pendingin
- Jauhkan Dextamine dari hewan peliharaan serta anak anak
- Apabila Dextamine telah kadaluarsa sebaiknya segera buang pada tempat yang sesuai
- Jangan membuang Dextamine pada toilet atapun saluran pembuangan karena dapat menimbulkan kontaminasi pada lingkungan
Perhatian dan Peringatan Dextamine
- Hati hati pemberian Dextamine pada penderita gangguan pencernaan karena dapat berpotensi perdarahan di saluran pencernaan
- Hati hati menggunakan Dextamine pada pasien yang mempunyai gangguan fungsi hati dan ginjal
- Hati hati memberikan Dextamine pada pasien lanjut usia
- Jangan hentikan mengkonsumsi Dextamine secara tiba tiba tanpa berkomunikasi dengan dokter, karena dapat mengakibatkan malaise, artralgia, mialgia
- Pemberian Dextamine dapat membuat sistem kekebalan tubuh mengalami penurunan sehingga pasien lebih rentan terkena infeksi, seperti cacar dan campak
- Jangan gunakan Dextamine pada ibu hamil dan menyusui karena dapat ikut keluar bersamaan dengan air susu ibu
- Batasi penggunaan Dextamine pada pasien gejala osteoporosis, tukak lambung, diabetes mellitus, glaucoma, infeksi jamur sistemik, psikosis, TBC aktif, gejala herpes simplex, psikoneurosis berat, herpes zoster, infeksi virus lain, gangguan fungsi hati dan sindrom cushing
- Hati hati pengggunaan Dextamine pada pasien gagal jantung kongestif, insufisiensi ginjal dan hipertensi karena dapat menyebabkan retensi natrium dengan edema
Interaksi Dextamine
Konsumsi Dextamine bersamaan dengan obat obatan lain dapat menimbulkan adanya interaksi yang terjadi, seperti :
- Kombinasi Dextamine bersama dengan aminoglutethimide dapat membuat kadar Dezamethasone mengalami penurunan, sehingga efek farmakologisnya menurun
- Pemberian Dextamine bersamaan dengan agen kalium depleting dapat menimbulkan terjadinya hipokalemia
- Kombinasi Dextamine dengan antibiotika makrolida dapat menurunkan klirens Dexamethasone
- Kombinasi Dextamine dengan obat antidiabetik dapat membuat konsentrasi glukosa darah mengalami peningkatan
- Kombinasi Dextamine dengan isoniazid dapat menurunkan serum isoniazid
- Kombinasi Dextamine dengan efedrin dan cholestyramine dapat meningkatkan klirens kortikosteroid
- Kombinasi Dextamine dengan vaksin hidup dapat menyebabkan sistem imunitas tubuh menurun
- Kombinasi Dextamine dengan anti jamur azole (ketoconazole) dapat membuat metabolism kortikosteroid mengalami penurunan
- Kombinasi Dextamine dengan NSAID atau aspirin bayer dapat membuat potensi resiko efek samping perdarahan di saluran pencernaan mengalami peningkatan
- Kombinasi Dextamine dengan obat agen antikolinesterase dapat membuat pasien myasthenia gravis mengalami kelemahan parah
- Kombinasi Dextamine dengan obat glikosida digitalis dapat menimbulkan potensi resiko gejala aritmia yang disebabkan oleh hipokalemia mengalami peningkatan
- Kombinasi Dextamine bersamaan dengan penggunaan obat estrogen, termasuk kontrasepsi oral dapat membuat metabolisme hepatik kortikosteroid tertentu mengalami penurunan
- Kombinasi Dextamine dengan obat enzim hati reagen, seperti fenitoin, barbiturate, rifampin dan carbamazepine dapat membuat metabolisme kortikosteroid mengalami peningkatan
- Kombinasi Dextamine dengan MAO inhibitors dapat membuat efek antikolinergik antihistamin mengalami perpanjangan dan intensif
Efek Samping Dextamine
Kemungkinan efek samping yang dapat muncul dari mengkonsumsi Dextamine adalah :
- Retensi cairan dan garam
- Gangguan saluran pencernaan (gastrointestinal)
- Nafsu makan mengalami peningkatan
- Pertumbuhan retardasi
- Sindrom cushing
- Gangguan menstruasi
- Keringat berlebih
- Mengantuk
- Lemah otot
- Gangguan mental
- Penglihatan kabur
- Mulut kering
- Kesulitan berkemih
- Lemas
- Infeksi kulit, termasuk jerawat
- Gangguan fungsi hati
- Kadar glukosa dan protein mengalami peningkatan
- Insomnia
- Berat badan meningkat
- Osteoporosis
- Gangguan metabolism
- Massa otot mengalami penurunan
- Sistem kekebalan tubuh menurun
- Cushing sindrom berupa muka menjadi tembem, selulit punggung dan perut, hipertensi, tolerasi karbohidrat mengalami penurunan
- Insufisiensi adrenal
- Sakit kepala tegang
- Palpitasi
- Sedasi
- Tinnitus
- Gejala anoreksia
- Mual
- Muntah
- Konstipasi
- Diare
Kontraindikasi Dextamine
Kontraindikasi yang kemungkinan dapat timbul karena mengkonsumsi Dextamine adalah :
- Hipersensitif terhadap deksametason, desklorfeniramin atau obat golongan kortikosteroid dan anti histamin
- Komplikasi bagi pasien yang terkena infeksi jamur parah dan luas
- Komplikasi bisa terjadi pada pasien yang baru saja mendapatkan imunisasi dengan menggunakan vaksinasi virus hidup
- Komplikasi bisa saja terjadi pada pasien yang juga menderita penyakit infeksi akut
- Kemungkinan komplikasi terjadi pada pasien tukak lambung, psikosis, osteoporosis dan psikoneurosis berat
- Kemungkinan komplikasi bisa saja terjadi pada pasien yang sedang melakukan pengobatan cedera otak traumatis berhubungan dengan mata karena dapat berpotensi menyebabkan katarak subkapsular posterior, glaucoma, kerusakan saraf optik, sekaligus dapat membuat pembentukan infeksi okular sekunder yang disebabkan oleh bakteri jamur dan virus mengalami peningkatan
- Penggunaan Dextamine secara oral dapat menyebabkan resiko episode baru mengalami peningkatan
- Penggunaan dalam aktif okular herpes simpleks dapat menyebabka resiko fatal
- Potensi kontraindikasi besar pada bayi yang baru saja lahir, premature, penderita tukak peptic ataupun penderita infeksi jamur sistemik
- Potensi kontraindikasi juga dapat muncul pada pasien yang sedang mengkonsumsi obat obatan inhibitor monoamine oxidase (MAOis)