Malaise adalah sebuah istilah kedokteran yang menggambarkan seseorang yang lemas, lesu, letih, dan merasa sakit. Berarti, istilah tersebut bukanlah sebuah penyakit, namun merupakan gejala dari suatu penyakit. Keluhan yang dialami penderita bisa bersifat fisik maupun non fisik /psikis. Penyakit yang mempunyai gejala ini bisa penyakit fisik / kelainan atau penyakit psikis.
Hampir semua orang pada dasarnya pernah mengalami malaise. Gejala yang dialami pada tiap orang sangat subyektif dan berbeda-beda. itu sebabnya diperlukan diagnosa dokter pada setiap penyakit. Ciri fisik / gejala fisik malaise akan berbeda dengan gejala penyakit psikis. Akan lebih spesifik, apabila keluhan diikuti gejala-gejala lain.
Gejala fisik malaise, yaitu :
Baca juga artikel :
Sedangkan gejala malaise akibat dari penyakit fisik, yaitu :
Gejala malaise dapat terjadi sedikit demi sedikit. Dapat juga terjadi secara mendada terutama gejala malaise non fisik / psikis.
Sepeti telah dikemukakan, malaise terjadi akibat dari tubuh terserang penyakit tertentu. Beberapa penyakit yang menjadi penyebab malaise, diantaranya yaitu :
Baca juga artikel :
Contoh Penyakit yang Menyebabkan Malaise
Di atas sebenarnya sudah disebutkan beberapa contoh penyakit yang menyebabkan malaise. Namun kali kita akan membahas satu persatu secara lebih rinci.
1. Bronkopneumonia
Bronkopneumonia adalah penyakit radang / infeksi yang disebabkan oleh virus bronkopenumonia yang menyerang bagian alat pernapasan. Lebih spesifikya, bagian pernapasan yang diserang adalah brobkus (percabangan paru-paru) sampai alveolus. Penyakit ini banyak diderita oleh anak di bawah 5 tahun. Gejala-gejala bronkopneumonia selain malaise adalah : kesulitan dalam bernafas, nafas berbunyi, gerakan dada tidak simetris, demam tinggi hingga mencapai 41 derajat celcius, anarokseia, batuk kental berdahak, kuku kebiruan, dan cenderung cepat gelisah. Pengobatan malaise disini berarti pengobatan terhadap bronkopenumonia. Biasanya setelah diagnosis akan disarankan oleh dokter untuk terapi oksigen, pemberian cairan (infus), dan simptomatik terhadap batuk.
2. Tuberkulosis
Tuberkolosis (TBC) adalah juga penyakit yang disebabkan oleh virus Mycobacterium tuberculosis. Dapat menyerang pernapasan dan tulang. Indonesia masih merupakan tiga besar penderita TBC. Gejala umum penyakit ini adalah berkeringat dingin saat malam hari, kadang-kadang demam seperti influenza, penurunan nafsu makan dan berat badan, batuk lebih dari 3 minggu, dan malaise.
Setelah didiagnosis, penyakit ini diberi pengobatan dengan cara pemberian obat tablet khusus pengobatan TBC dan antibiotic. Pengobatan juga harus dilakukan secara kontinu atau terus menerus minimal selama 6 bulan (Gejala TBC Tulang dan Gejala TBC Paru).
3. Leptospirosis
Penyakit akibat air kencing tikus ini disebabkan oleh bakteri yang dibawa oleh air seni / kencing tikus. Meskipun jarang terjadi di Indonesia, tetapi ada beberapa kasus ditemukan. Terutama bisa terjangkit jika suatu wilayah terkena banjir. Gejala penyakit ini pada tahap awal adalah malaise. Karena masa inkubasi penyakit adalah 4 minggu setelah terinfeksi, maka gejala lain akan mengikutinya secara perlahan. Gejala-gejala tersebut, yaitu demam, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan diare.
Setelah diagnosa oleh dokter penyakit ini harus segera ditangani karena dapat menimbulkan kematian. Untuk mencegahnya, hindari atau sesedikit mungkin kontak dengan air pada saat banjir dan segera cuci semua barang yang terkena banjir setelahnya.
4. Leukemia
Leukemia bukan penyakit kelainan yang diturunkan. Namun penurunan kondisi tubuh karena produksi darah dalam tubuh tidak berfungsi dengan normal akibat adanya tumor ganas di tempat produksi darah. Oleh sebab itu, kita mengenal penyakit ini sebagai kanker darah. Selain malaise, penyakit ini diikuti gejala keluarnya mimisan, gusi berdarah, dan penurunan gairah untuk melakukan aktivita ( baca : Hidung Ada Darah Sedikit). Pengobatan leukemia seperti pada penyakit kanker pada umumnya adalah dengan terapi sinar x dan pengangkatan tumor kalau masih memungkinkan.
5. Fatigue
Fatigue adalah penyakit kelelahan mental yang salah satu gejalanya adalah malaise. Kelelahan ini terkadang beriringan dengan kelelahan fisik akibat depresi, tekanan pekerjaan, dan lain-lain, fatigue yang lama akan mengakibatkan gangguan kesehatan. Ciri lainnya selain malaise, yaitu sering mengantuk walaupun sudah cukup tidur, tidak bergairah dengan segala kegiatan, emosi tidak stabil, dan lain-lain. Penyakit ini dapat diobati dengan makanan bergizi, makan vitamin yang disarankan dokter, bersikap rileks dan santai, olehraga, dan rekreasi.
6. Pembesaran kelenjar tiroid
Ini merupakan penyakit metabolisme yang disebabkan kelebihan atau kekurangan produksi hormon tiroid. Penyakit ini mempunyai gejala-gejala antara lain :
Pengobatan pada penyakit pembengkakan kelenjar tiroid pada leher tergantung pada jenisnya. Namun biasanya ada dua perlakuan yang diberikan, yaitu pemberian obat-obatan dan terapi radioaktif. Kedua pengobatan ini bertujuan menggantikan hormoe tiroid dalam tubuh bagi penderita hiportiroid, menurunkan produksi hormon tiroid lama tubuh bagi penderita hipertiroid, menghancurkan pertumbuhan sel-sel tiroid, dan mengatasi gangguan-gangguan kesehatan lain yang muncul akibat penyakit ini.
7. Lupus
Lupus merupakan salah satu dari jenis-jenis penyakit autoimun, yaitu suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang tubuh itu sendiri. Dalam hal ini pada lupus, bagian yang diserang sel, jaringan, dan organ yang sehat. Gejala atau ciri lupus di awal seperti penyakit kulit biasa, seperti ruam di tangan, malaise dan pembengkakan sendi. Lupus belum diketahui penyebabnya dan kebanyakan menyerang wanita, meskipun ada juga penderita laki-laki dan anak-anak dalam jumlah sangat sedikit. Dari semua penyakit yang ada, termasuk pada penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Namun pengobatan kedokteran yang sudah berkembang pesat saat ini sudah dapat membuat seorang penderita lupus dapat hidup normal.
Penderita malaise disarankan untuk menemui dokter apabila gejala dirasakan selama sekitar 1 minggu. Pada saat itu dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh sampai diketahui pasti penyebab malaise.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mencatat keluhan-keluhan yang dirasakan penderita, kapan timbulnya keluhan, timbul secara mendadak atau secara perlahan-lahan / sedikit-sedikit, penggunaan obat yang dikonsumsi pasien sebelum malaise muncul, riwayat bepergian ke tempat yang mungkin endemik penyakit selama 1 bulan terakhir, dan pemeriksaan terhadap keluhan-keluhan tambahan yang menyertai.
Termasuk pemeriksaan penunjang adalah saran untuk menemui psikiater untuk mengetahui kemungkinan malaise karena gangguan psikis.
Untuk mengetahui adanya penyebab malaise adalah pemeriksaan fisik. Fisik penderita diperiksa, ada atau tidaknya perubahan fungi beberapa organ tubuh dan ada tidaknya kondisi yang tidak normal / tidak biasa dari penderita.
Tes laboratorium seperti tes darah, fungsi tes urin, ct scan, dan lain-lain dilakukan untuk memberikan kepastian penyakit yang diderita pasien.
Karena malaise bukanlah penyakit, maka pengobatan tergantung penyakit yang menyebabkannya. Selain itu, setelah ke dokter penderita harus mendapat kepastian apakah gejala yang dirasakan adalah penyakit fisik atau penyakit psikis. Selanjutnya, dokter yang mendiagnosa akan menyarankan pengobatan kepada dokter spesialis sesuai dengan penyakitnya. Namun, sebelum melakukan pemeriksaan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah, apabila terkena malaise, yaitu :
Terkadang malaise dapat terjadi karena kurang istirahat. Orang yang menderita insomnia, di siang hari akan merasa lemas dan tidak bergairah untuk melakukan aktivitas. Sebaliknya terlalu banyak tidur atau istirahat akibatnya sama. Idealnya orang membutuhkan waktu tidur 6 sampai 7 jam dalam sehari (baca : Obat Insomnia ).
Dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh bisa mengakibatkan malaise. Contohnya ketika menderita diare. Karena banyaknya cairan yang dikeluarkan, maka tubuh menjadi lemas. Cairan yang dibutuhkan manusia dalam sehari sekitar 8 gelas menurut para ahli. Namun, cairan tersebut tidak semuanya berasal dari air putih. Dapat berasal dari buah-buahan maupun sayur-sayuran. Minum air putih secukupnya, tergantung pada kondisi cuaca. Jangan membiasakan minum soft drink di hari terik sekalipun (baca : Bahaya Akibat Terlalu Banyak Minum Air Putih dan Bahaya Akibat Kurang Minum Air Putih).
Orang yang kurang gizi, kurang vitamin, kurang mineral, dan apapun sebutannya, umumnya akan menderita malaise. Makanan yang bergizi membantu tubuh menjadi lebih berenergi dan lebih bersemangat.
Bila mengalami malaise, segera tenangkan pikiran dan santailah sejenak. Istirahat, tidur, atau rekreasi akan membantu. Kemungkinan malaise dapat terjadi karena pikiran yang tidak tenang, depresi, dan stress. Ini banyak terjadi pada orang-orang yang tinggal di perkotaan dengan tingkat kesibukan dan tuntutan yang tinggi.
Olah raga untuk diet diyakini merupakan pengobatan dan pencegahan berbagai penyakit fisik. Nyeri sendi, nyeri kepala, dan sebagainya dapat berkurang dengan olah raga di pagi hari. Luangkan waktu untuk melakukan hal tersebut. Dengan melakukan olahraga mengajak tubuh untuk segar, berkeringat, menghirup udara yang lebih segar, dan terapi dari berbagai penyakit, serta menenangkan pikiran.
Demikian uraian artikel tentang malaise dan penyebabnya. Masih banyak penyakit lain yang menyebabkan malaise. Diharapkan beberapa contoh penyakit yang diuraikan dapat memberi gambaran umum tentangnya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi yang sedang mencari info tentang malaise.