Anda tahu dengan atostin ? jika anda belum mengenal atostin, mari ikuti penjelasannya di artikel berikut ini. Atostin merupakan obat berbentuk tablet dan terbuat dari berbagai bahan aktif dan garam (atorvastatin calcium). salah satu manfaat atostin yaitu mampu menurunkan kadar kolestrol jahat (LDL) akibat kelebihan kolesterol dan mencegah penyakit-penyakit kardiovaskular. Atostin terdapat zat atorvastatin, obat hipolipidemia dari jenis statin atau HMG CoA reductase inhibitors.
Fungsi Obat
Ada beberapa macam kegunaan/manfaat dari atostin yaitu antara lain :
Dosis
Minumlah atostin sesuai dengan petunjuk dokter atau apoteker, tanyakan kepada dokter atau apoteker jika merasa ragu tentang penggunaan obat tersebut. Sebelum memulai pengobatan, biasanya dokter akan menyuruh untuk melakukan diet rendah kolesterol selama melakukan terapi dengan obat Atostin. Dosis awal yang biasa digunakan dari Atostin adalah 10 mg sekali sehari pada orang dewasa dan untuk anak-anak dengan usia 10 tahun atau lebih.
Pemberian takaran obat dapat meningkat sesuai petunjuk dari dokter disesuaikan dengan kebutuhan si pasien. Dokter akan menyesuaikan dosis/takaran obat dengan jangka waktu/interval 4 minggu atau lebih. Dosis penggunaan maksimum dari Atostin adalah 80 mg sekali sehari untuk orang dewasa dan 20 mg sekali sehari untuk anak-anak. Tablet atostin diminum utuh dengan segelas air, dan bisa diminum kapan saja, dengan atau tanpa makanan dan dianjurkan untuk mengkonsumsinya pada waktu yang sama setiap harinya.
Petunjuk Penggunaan Obat
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan mengkonsumsi atostin, antara lain :
Efek Samping Obat
Ada beberapa efek samping dari penggunaan obat ini, antara lain sebagai berikut :1. Langka/Jarang terjadi (terjadia 1 dari 1.000 orang):
2. Sangat jarang (terjadi 1 dari 10.000 orang)
3. Efek samping yang biasa terjadi (dapat mempengaruhi hingga 1 dari 10 orang) meliputi:
4. Efek samping yang tidak umum (terjadi 1 dari 100 orang) antara lain :
Interaksi Obat
Jika pasien mengonsumsi obat lainnya atau produk dari produsen lain pada waktu yang sama, maka efek dari Atostin bisa berubah sedemikian rupa. Hal Ini dapat meningkatkan resiko untuk terkena efek samping atau menyebabkan obat menjadi tidak bekerja sebagaimana mestinya. Bicarakan kepada dokter mengenai obat-obatan, vitamin, dan suplemen lainnya yang digunakan, sehingga dokter dapat memberikan gambaran atau keterangan kepada pasien mengenai efek pemakaian obat. Tablet Atostin dapat berinteraksi dengan obat atau produk-produk sebagai berikut :
Posaconazole – merupakan obat yang digunakan untuk mengobati aspergilosis invasif dan kandidiasis dan infeksi oleh jamur yang disebabkan oleh spesies Scedosporium dan Fusarium, yang dapat terjadi pada pasien yang immunocompromised. Ini juga digunakan untuk pengobatan kandidiasis orofaringeal (OPC), obat ini juga digunakan untuk mengobati infeksi invasif oleh spesies candida, mucor, dan aspergillus pada pasien dengan daya tahan tubuh yang lemah. Pada studi terbatas, bukti klinis menunjukkan bahwa posaconazale dapat digunakan untuk pengobatan penyakit invasif yang disebabkan oleh spesies Fusarium (fusariosis).
Colchicine – merupakan obat yang paling umum digunakan untuk mengobati penyakit asam urat. Obat ini adalah produk alami beracun dan merupakan metabolit sekunder, yang aslinya diambil dari tumbuhan dari Genus Colchicum. Efek sampingnya terutama pada gangguan gastrointestinal pada pemakaian kadar dosis yang tinggi.
Itraconazole – merupakan obat anti jamur yang digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur. termasuk coccidioidomycosis, aspergillosis, histoplasmosis, blastomycosis, dan paracoccidioidomycosis. Obat ini bisa diberikan melalui mulut/oral atau intravena. Adapun efek samping yang umum terjadi adalah sakit kepala, mual, diare, sakit perut dan ruam.
Efek samping yang lebih parah dapat terjadi pada masalah hati (liver) dan jika terjadi gejala sakit liver segera hentikan penggunaan obat, terjadinya gagal jantung, sindrom Stevens-Johnson dan reaksi alergi lainnya termasuk juga anafilaksis. Belum diketahui apakah penggunaan selama masa kehamilan atau masa ibu menyusui aman. Obat Ini bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan jamur dengan cara merusak membran sel jamur atau mempengaruhi metabolisme jamur/fungi.
Ketoconazole – adalah obat anti jamur imidazol sintetis yang digunakan utamanya untuk mengobati sakit dari infeksi jamur. Ketoconazole dijual secara komersial sebagai tablet dan dikonsumsi secara oral ( penggunaan ini telah dihentikan di sejumlah negara), dan dalam berbagai formulasinya obat ini dibuat seperti krim (digunakan untuk mengobati kandidiasis tinea; kutaneous, termasuk pityriasis versicolor dan paronychia candidal) dan juga dibuat untuk shampo (terutama digunakan untuk mengobati dermatitis ketombe atau borok pada kulit kepala).
Telithromycin – merupakan obat antibiotik ketolide pertama yang memasuki penggunaan untuk tujuan klinis. Obat ini digunakan untuk mengobati pneumonia yang dialami pasien dengan tingkat keparahan ringan sampai dengan sedang. Setelah melewati masa uji klinis yang signifikan, Administrasi Makanan dan Obat AS secara formal membatasi penggunaan obat yang disetujui pada awal tahun 2007 lalu.