Belum lama ini, terdapat laporan bahwa popularitas produk permen garam Himalaya dengan varian rasa buah sedang meningkat di Malaysia. Permen ini dianggap bermanfaat apalagi jika dikonsumsi setiap usai olahraga karena mampu menyegarkan tubuh, menghidrasi tubuh, serta mencegah kram yang kerap terjadi usai latihan fisik.
Garam Himalaya yang tengah tren ini adalah garam berbentuk kristal berukuran kecil-kecil namun berwarna merah muda sehingga kita dapat membedakannya dari garam dapur biasa. Garam ini disebut garam Himalaya karena asalnya adalah dari pegunungan Himalaya. Popularitasnya makin tinggi saja karena diklaim lebih menyehatkan dari garam dapur yang biasa kita pakai, lalu apa saja sih khasiat garam Himalaya sendiri?
Berkumur air garam memang diketahui mampu meredakan sakit tenggorokan dan sakit batuk, namun rupanya tak hanya garam dapur yang berkhasiat demikian. Mencampurkan ½ sendok teh garam Himalaya dengan secangkir air hangat lalu menggunakannya sebagai obat kumur sangat mampu meringankan rasa nyeri, mengencerkan dahak, dan melawan bakteri penyebab sakit.
Untuk kesehatan dan kecantikan kulit, garam Himalaya juga bermanfaat sebagai pengangkat sel-sel kulit mati dan mendung produksi kolagen pada kulit sehingga kelembutan dan elastisitas kulit terjaga baik menurut American Academy of Dermatology. Cukup campurkan garam Himalaya sebanyak 1 cangkir dengan 10 tetes minyak esensial dan juga ¼ cangkir minyak zaitun. Campurannya bisa untuk scrub pada kulit yang sudah dibasahi lebih dulu.
Garam Himalaya juga digunakan oleh beberapa orang sebagai garam ruangan yang kalau dihirup justru bisa meredakan gejala penyakit asma dan beberapa masalah pernapasan lainnya. Usai terhirup, menurut American Lung Association partikel kecil garam ini akan menarik air ke saluran udara, mengurangi peradangan, serta mengencerkan lendir yang menghambat pernapasan.
Air hangat yang sudah dicampur dengan garam Himalaya dapat menjadi tempat berendam yang tak hanya membuat tubuh lebih segar dan nyaman. Berendam di dalam air garam Himalaya hangat merupakan salah satu cara mendetoksifikasi tubuh sehingga berbagai racun dari dalam tubuh dapat keluar secara alami.
Stres akan menyebabkan ketegangan pada otot yang berujung pada seringnya rasa pegal dan nyeri di sekujur tubuh. Berendam air hangat yang sudah dicampur dengan garam Himalaya adalah salah satu cara untuk mengurangi ketegangan tersebut dengan melemaskan otot-otot usai berkegiatan sehingga setelahnya tubuh jadi lebih bertenaga dan nampak segar.
Walau kandungan kadar natrium di dalam garam Himalaya lebih rendah, namun cukup untuk menjadi penyeimbang pH tubuh kita. Garam Himalaya ini bisa dikonsumsi tanpa berlebihan untuk memperoleh manfaat tersebut sehingga dengan pH tubuh yang terjaga baik, otomatis kekebalan tubuh juga tetap kuat dan normal.
Garam dengan kristal berwarna merah jambu ini juga bisa diandalkan bagi pemilik gangguan pencernaan pada lambung. Jika memiliki penyakit asam lambung atau ketika asam lambung mulai naik berlebih, mengonsumsi garam Himalaya dipercaya efektif sebagai antasida, yakni penetralisir asam lambung.
Kadar elektrolit dalam tubuh yang menurun karena terlalu sibuk beraktivitas dapat kembali ditingkatkan dengan penggunaan garam Himalaya. Campurkanlah ¼ sendok teh garam Himalaya bersama dengan sesendok makan madu murni dan ½ cangkir jus jeruk/lemon segar ke dalam 400-500 ml air putih yang kemudian bisa dikonsumsi sebagai peningkat elektrolit tubuh dan pencegah dehidrasi. Ramuan ini juga baik untuk yang sedang mengalami pilek atau masuk angin.
Apa bedanya garam Himalaya dan garam dapur?
Garam Himalaya lebih alami karena tak melewati proses pemurnia walaupun dari segi komponen serupa dengan garam dapur dengan kandungan natrium klorida di dalamnya. Hanya saja, ada komponen mineral lain di dalam garam Himalaya di mana tak terkecuali ada zat besi yang membuat garam tersebut berwarna merah muda jadinya.
Sementara itu, kita tahu betul bahwa asal garam dapur adalah dari air asin laut di mana air ini menguap lalu terbentuklah kristal-kristal garam yang harus dimurnikan lebih dulu supaya mineral lainnya selain natrium klorida dapat disingkirkan. Ada pula proses fortifikasi dengan yodium untuk garam dapur sehingga dapat mengatasi masalah kekurangan yodium.
Dengan adanya kandungan yodium di dalam garam dapur, sebenarnya berbagai manfaat bisa didapat dari mengonsumsinya. Keseimbangan cairan dan elektrolit jadi terjaga, berpengaruh cukup besar pada kontraksi otot, melancarkan aliran listrik pada saraf, mencegah gangguan metabolisme, hingga mencegah gangguan perkembangan tubuh. Namun memang, risiko terkena tekanan darah tinggi jauh lebih tinggi saat mengonsumsi garam dapur.
Dapat disimpulkan bahwa kandungan natrium di dalam garam dapur lebih tinggi, sementara itu mineral lainnya lah yang lebih tinggi di dalam garam Himalaya. Pada 1 gram garam Himalaya ada 0,03 mg zat besi dan natrium 368 mg natrium, sedangkan pada garam dapur hanya mengandung 0,01 mg zat besi tapi natriumnya justru 381 mg (lebih tinggi kadarnya).
Jadi sekalipun khasiat garam Himalaya begitu besar hingga dianggap lebih menyehatkan, pembatasan konsumsi tetap harus dilakukan, yakni cukup 4 gram per hari. Dan pastikan garam dapur juga dikonsumsi rutin karena tubuh membutuhkan mineral yodium supaya kesehatan terjaga baik.