Vitamin

Delta Tokoferol : Pengertian – Manfaat – Efek Kekurangan dan Kelebihan – Sumber Makanan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Delta tokoferol mungkin bukanlah istilah yang umum di telinga kita, namun jika mendengar vitamin E, jelas kita lebih familiar. Delta tokoferol masih termasuk di dalam komponen kimiawi yang dianggap sebagai vitamin E yang di dalamnya terdapat potensi antioksidan tinggi. Ada berbagai manfaat tentunya yang bisa kita temukan dan alami dengan mengonsumsi makanan berkandungan delta tokoferol ini. (Baca juga: tokoferol beta)

Senyawa satu ini memang belum diketahui secara jelas akan aksi mekanismenya, tapi walau belum teridentifikasi secara lengkap, namun ada sejumlah manfaat yang sudah dapat kita ketahui. Tokoferol bukan satu-satunya kelas molekul yang dinamakan secara umum dengan istilah vitamin E, kelas molekul lainnya adalah tokotrienol di mana keduanya sangat baik dalam menutrisi tubuh kita.

(Baca juga: akibat kekurangan vitamin)

Sifat Delta Tokoferol

Tokoferol diketahui tak dapat larut di dalam air tapi bisa larut di dalam pelarut lemak, termasuk eter, aseton, alkohol, minyak serta lemak dan sebagainya. Vitamin E yang ada pada tubuh manusia harus mendapatkan bantuan empedu hati agar dapat dicerna secara sempurna karena sifatnya yang tak mampu larut di dalam air. Empedu hati tersebut akan mengelmulsi minyak ketika melewati duodenum.

Delta tokoferol pun termasuk baik dalam hal kestabilan di pemanasan, tapi bila suhu pemanasan terlalu tinggi maka bisa merusaknya. Sifat lainnya adalah basa apabila tak tersedia oksigen dan asam pun tak mampu memengaruhi senyawa ini di suhu 100 derajat Celsius. Delta tokoferol bakal berubah warna menjadi lebih gelap secara berangsur ketika cahaya mengenainya, sementara ketika oksigen yang mengenainya di udara, senyawa ini akan teroksidasi pelan-pelan.

(Baca juga: akibat kelebihan multivitamin)

Rekomendasi Dosis Delta Tokoferol Harian

Konsumsi vitamin E yang benar akan menjauhkan tubuh kita dari berbagai gangguan atau penyakit serius dan ketika tubuh menerima asupan cukup akan delta tokoferol, sistem daya tahan tubuh pun akan ikut meningkat. Agar manfaat vitamin E dapat dirasakan lebih maksimal, maka kita membutuhkan 100-400 IU (International Units) setiap harinya. Dengan konsumsi tersebut, maka risiko penyakit kronis akan otomatis berkurang karena asupannya sudah dikatakan optimal.

Apabila tujuan dari konsumsi vitamin E adalah untuk perlindungan tubuh dari radikal bebas atau sebagai antioksidan, seorang perempuan dianjurkan untuk memperoleh 120 IU setiap harinya dan ini adalah jumlah minimal. Hanya saja, mayoritas perempuan di tanah air tidak sampai pada jumlah takaran tersebut untuk asupannya, dan malah hanya sekitar 10,4-13,4 IU setiap hari menurut catatan medis. Vitamin E sintetis akan mampu memenuhi kebutuhan minimal asupan harian dengan baik.

(Baca juga: makanan yang mengandung asam folat super tinggi)

Manfaat Delta Tokoferol

Sebagai komponen yang kita kenal dengan nama umum vitamin E, delta tokoferol jelas memiliki fungsi yang baik untuk tubuh manusia asalkan konsumsinya pada porsi optimal. Berikut adalah keuntungan dari memperoleh delta tokoferol:

  1. Peningkatan Daya Tahan Tubuh

Sistem imun kita dapat ditingkatkan dengan mendapatkan secara cukup delta tokoferol. Dengan demikian, kita pun akan dapat terjauh dari potensi penyakit kanker, penyakit jantung koroner dan bahkan masalah reproduksi. Kesuburan pun bisa ditingkatkan dengan asupan senyawa ini.

(Baca juga: cara meningkatkan daya tahan tubuh)

  1. Peningkatan Kesehatan Kulit

Tentu bukan hal baru bahwa vitamin E dikenal mampu meningkatkan kesehatan kulit, maka memperoleh delta tokoferol akan membantu kita dalam meningkatkan kelembaban kulit, elastisitasnya, serta membuat proses penuaan dini tertunda. Paparan radiasi sinar UV pun tak akan mudah merusak kulit kita, bahkan ketika kulit mengalami luka, proses penyembuhannya akan lebih cepat dari biasanya.

(Baca juga: penyebab  luka tidak cepat kering)

  1. Perlindungan terhadap Sel Darah Merah

Oksigen diangkut oleh sel-sel darah merah untuk melaju ke semua jaringan organ tubuh kita dan sel darah merah bisa rusak sewaktu-waktu, maka tugas dari delta tokoferol adalah melindunginya. Segala akibat dari kelebihan vitamin A juga rupanya dapat dicegah.

  1. Sebagai Antioksidan

Perannya sebagai antioksidan tak dapat kita ragukan atau abaikan karena memang antioksidan alami ini telah terbukti mampu memberikan proteksi pada struktur sel, khususnya membran sel dari segala macam kerusakan efek radikal bebas. Rantai reaksi dari radikal bebas bakal dicari dan dirusak oleh reaksi yang dikeluarkan oleh delta tokoferol.

(Baca juga: akibat kelebihan antioksidanmakanan yang mengandung antioksidan)

Efek Kekurangan Delta Tokoferol

Saat tubuh kita mengalami kekurangan delta tokoferol atau vitamin E, banyak kondisi yang akan muncul dan dapat merugikan kesehatan kita, seperti berikut ini:

  1. Kelainan Kulit

Karena fungsinya adalah menjaga kesehatan kulit, tanpa delta tokoferol pada kadar yang cukup dapat memperbesar risiko terjadinya gangguan kesehatan kulit. Bahkan kelainan kulit juga berpotensi terjadi.

(Baca juga: macam-macam penyakit kulit)

  1. Kelainan pada Bayi

Delta tokoferol dibutuhkan oleh siapa saja, termasuk bayi dan bila kadarnya rendah atau kurang di dalam tubuh, akan terjadi gangguan penyerapan lemak. Gangguan ini lebih cenderung dialami oleh bayi yang lahir secara prematur serta mengalami kekurangan gizi.

(Baca juga: akibat kekurangan gizi)

  1. Anemia

Kekurangan darah bisa membuat tubuh menjadi cepat lelah, lemas dan kerap merasa sakit kepala dan kebingunan di manapun kita berada. Ini juga merupakan efek buruk dari rendah dan kurangnya delta tokoferol yang bahkan pada tahap yang lebih serius bisa menyebabkan kesulitan berjalan maupun pingsan secara mendadak.

  1. Gangguan Otot dan Saraf

Kekurangan delta tokoferol bisa berakibat fatal pula pada otot dan saraf kita. Akan ada perubahan degeneratif yang terjadi di bagian sistem saraf dan otot. Terkadang pun pada otot betis kita dapat terasa nyeri yang tentunya akan menimbulkan ketidaknyamanan karena mengganggu aktivitas yang kita lakukan.

(Baca juga: jenis-jenis penyakit saraf)

  1. Katarak

Kekurangan asupan delta tokoferol akan berbahaya bagi mata atau indera penglihatan kita, terutama karena risiko katarak dapat meningkat. Proses penglihatan dapat menurun disebabkan oleh adanya cairan yang menutupi lensa kontak kita.

(Baca juga: ciri-ciri mata katarak)

Efek Kelebihan Delta Tokoferol

Tak masalah apabila tubuh kita kelebihan delta tokoferol atau vitamin E karena pada dasarnya vitamin ini dapat dianggap sebagai senyawa yang tak merugikan tubuh. Walau pada sejumlah kasus fungsi sistem daya tahan tubuh terhadap infeksi bisa terganggu karena adanya kelebihan vitamin E, tapi selebihnya vitamin ini dianggap aman. Namun bukan berarti kita bisa memperoleh asupan delta tokoferol sebanyak yang kita inginkan karena jumlahnya tetap harus ada pada batasan yang tepat supaya berbagai gejala ini tak terjadi:

  • Pusing dan mata mengabur.
  • Selalu lelah.
  • Tubuh terasa lemah.

(Baca juga: makanan yang mengandung vitamin e dan manfaatnya)

Sumber Delta Tokoferol

Agar tubuh senantiasa sehat dan jauh dari potensi efek-efek kekurangan vitamin E, delta tokoferol dapat diperoleh dari sumber-sumber makanan yang bisa dilihat di bawah.

  1. Kacang Almond (7,5 mg per 1 ons). Kacang almond bisa dinikmati sebagai cemilan sehat karena rasanya enak dan termasuk mudah didapat. Meski harganya masih terbilang mahal, berbagai keuntungan bisa didapatkan.
  2. Alpukat (2 mg per buah). Buah berlemak baik ini berkandungan delta tokoferol yang jelas baik untuk bagian dalam dan luar tubuh. Rasa gurih dan teksturnya yang creamy bisa dinikmati setiap hari tanpa berlebihan. (Baca juga: buah yang mengandung vitamin e tinggi)
  3. Dedak Gandum. Kandungan delta tokoferol cukup tinggi pada sumber makanan ini. Ketika mengonsumsinya, segala masalah pencernaan seperti peradangan usus, iritasi usus, sembelit dan bahkan wasir dapat diatasi secara sempurna.
  4. Bekatul (5,8 mg per 118 gram). Nutrisi yang ada di dalamnya bukan hanya vitamin E, tapi juga pati, mineral serta serat sehingga mampu menjadi solusi penting gangguan pencernaan. Bahkan penyakit beri-beri juga dapat dicegah.
  5. Pepaya. Kebanyakan kita mengenal buah ini karena kayanya vitamin A di dalamnya, tapi rupanya delta tokoferol atau vitamin E pun juga banyak. Ada sekitar 17 persen kebutuhan vitamin E yang terkandung di dalam pepaya untuk konsumsi harian kita.
  6. Bayam. Ada 20 persen vitamin E yang akan diberikan oleh bayam untuk kebutuhan harian kita per mangkuknya. Selain itu, mineral yang juga tubuh kita akan peroleh adalah asam folat, kalsium, dan zat besi.
  7. Biji-bijian. Entah itu biji bunga matahari atau biji-biji lainnya, kita bisa mengonsumsi beragam jenis biji untuk meningkatkan asupan delta tokoferol karena ada 90 persen kebutuhan vitamin E yang bisa kita dapatkan pada setengah gelas biji-biji tersebut untuk konsumsi harian. Kuaci yang merupakan biji semangka adalah contoh lainnya.
  8. Sawi. 14 persen vitamin E tersedia yang asalnya dari kebutuhan harian kita. Bahkan selain delta tokoferol, ada vitamin D, C, A dan K yang masuk juga ke dalam tubuh, bersama dengan kandungan asam folatnya.

Asupan yang benar jelas akan memberikan manfaat baik, namun ketika asupan terlalu berlebihan maupun sedikit justru akan menyebabkan kondisi-kondisi yang berbahaya.