Pernah Kepikiran Untuk Minum Air Kencing ? Ini Fakta Tentang Meminum Air Kencing

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Belum ada fakta yang menyatakan bahwa meminum air kencing (urine) memberikan manfaat bagi kesehatan. Beberapa orang yang pernah meminum urine memang tidak mengalami kendala kesehatan namun perlu diketahui ada beberapa risiko yang mengintai.

Alasan dibalik meminum urine bermacam – macam. Ada yang karena budaya setempatnya menjadikan kebiasaan minum urine hal yang lumrah, ada juga yang beralasan untuk memperoleh manfaat kesehatan.

Bangsa Romawi Kuno bahkan percaya jika urine dari Portugal dapat membersihkan mulut dan memutihkan gigi mereka. Seorang naturopati asal Inggris di tahun 1944, John Amstrong juga mengklaim minum urine merupakan obat yang terbaik.

Sekarang ini, para ahli pengobatan alami juga mengklaim beragam manfaat dari minum urine yakni menyembuhkan luka pada mulut, memperbaiki penglihatan, menggantikan nutrisi yang hilang, meningkatkan sistem imunitas, dan membantu kesehatan tiroid.

Pada dasarnya belum jelas manfaatnya dari meminum urine untuk kesehatan. Perlu diingat jika urine merupakan hasil akhir yang artinya urine mengandung bahan ampas yang tidak dibutuhkan atau bahkan membahayakan tubuh.

Kandungan urine mayoritas adalah air, meski begitu urine juga mengandung beberapa zat tertentu yaitu :

  • 25 gram urea, zat ampas yang berasal dari metabolisme protein.
  • 10 gram elektrolit, seperti sodium.
  • 3 gram fosfat dan asam organik lainnya.
  • 1,5 gram kreatinin, zat ampas yang berasal dari pemecahan jaringan otot.
  • 1 gram asam urat, zat kimia yang terbentuk dari pemecahan substansi yang dinamakan purin pada makanan.
  • 40 – 80 miligram sisa protein seperti albumin.

Para peneliti juga menemukan adanya kandungan hormon, vitamin dan antibodi dalam urine dengan jumlah yang sedikit yang belum terbukti memberikan manfaat kesehatan. Peneliti juga belum menemukan bukti mengenai manfaat urine yang katanya mampu menurunkan tekanan darah.

Urine merupakan zat diuretik yang sangat kuat yang mana dapat menyebabkan tubuh melepaskan garam dan air.

Beberapa orang memang tidak merasakan apa – apa saat meminum urine. Hal ini mungkin karena mereka yang mengonsumsi urine dalam kondisi sehat dan melakukannya tidak sering.

Sementara itu anak – anak dan orang dewasa yang menderita penyakit akut mungkin akan rentan jika mengonsumsi urine. Meminum urine apalagi dijadikan kebiasaan tentunya memicu risiko tertentu yaitu :

Infeksi

Saat urine keluar dari ginjal, urine akan melewati uretra dan bersentuhan dengan kulit. Bakteri akan muncul di urine bahkan pada individu yang sehat. Apalagi jika meminum urine milik orang lain.

Sebuah penelitian yang melibatkan 100 anak ditemukan adanya sejumlah antibiotik dan bakteri pada urine mereka. Bakteri tersebut diantaranya adalah Salmonella, Pseudomonas, Shigella, Escherichia colli dan Staphylococcus.

Bakteri memang tidak menyebabkan infeksi namun meningkatkan risiko terjadinya infeksi apalagi pada individu yang sistem imunitasnya lemah dan anak – anak.

Dehidrasi

Urine bersifat diuretik sehingga meningkatkan risiko seseorang mengalami dehidrasi. Kandungan garam pada urine akan mengurangi kandungan air dalam tubuh seseorang.

Ketidakseimbangan Elektrolit

Urine mengandung garam dan elektrolit lainnya, sehingga meminum urine dapat menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan elektrolit. Seseorang yang dehidrasi pun akan berisiko mengalami ketidakseimbangan elektrolit jika meminum urine apalagi dalam jumlah yang banyak.

Beragam risiko lainnya mengintai seseorang yang meminum urine diantaranya adalah terpapar zat kimia berbahaya yang dikandung urine seperti sisa – sisa obat yang dikonsumsi, penanganan medis yang terhambat, serta iritasi jika memiliki luka pada mulut dan tenggorokan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn