Apakah Anda sering mendengar atau bahkan melakukan kerokan? Mungkin Anda banyak mendengar khasiat dari kerokan dimana mampu menyehatkan badan ketika masuk angin melanda. Cara mengusir gejala masuk angina rata-rata menggunakan teknik kerokan. Peralatannya cukup sederhana bisa terdiri dari kepingan uang logam dan minyak kelapa atau lotion. (Baca Juga: Ciri Ciri Masuk Angin , Bahaya Minyak Goreng)
Meskipun banyak orang mengetahui teknik pengobatan kerokan yang dikatakan mampu menghilangkan masuk angin dan pegal-pegal, banyak yang masih belum mengerti apa arti sebenarnya dari kerokan ini. Untuk lebih jelasnya berikut arti dari kerokan. (Baca Juga: Cara Mengobati Kaki Pegal , Obat Herbal Pegal Linu)
Kerokan merupakan satu pengobatan tradisional Jawa yang menggunakan media benda tumpul seperti koin mata uang, potongan jahe, batu giok atau benda lain berfungsi untuk menggosok daerah yang diinginkan terdiri dari punggung, dada, dan perut.
Pelengkap dari benda tumpul sebagai media gosok biasanya terdiri dari cairan lilin, minyak telon, atau lotion yang berguna sebagai pelindung kulit agar tidak mengalami luka. Untuk merasakan efek hangat biasanya menggunakan minyak telon. (Baca Juga: Cara Menghilangkan Angin dalam Perut)
Meskipun sudah menjamur di tanah air, ternyata ada beberapa fakta dari pengobatan tradisional kerokan ini. Mungkin Anda tidak begitu mengerti apa saja fakta dari kerokan? Untuk lebih jelasnya berikut
Fakta Dari Kerokan
Secara tidak sadar, kegiatan kerokan memberikan bukti dari satu rumus fisika dimana mengesekkan dua benda atau uang logam ke kulit secara berulang dapat menciptakan energi. Hasil dari dua gesekan benda tersebut berupa panas, teori tersebut sama dengan menggosokkan dua kulit tangan secara bersamaan agar menghasilkan kondisi hangat. (Baca Juga: Obat Herbal Panas Dalam , Penyebab Panas pada Perut)
Cara menghilangkan masuk angina dengan kerokan sebenarnya tidak disarankan atau sama sekali tidak memberikan efek apapun kecuali tubuh yang hangat. Masyarakat masih banyak yang salah memahami bahwa masuk angina sebenarnya bukan dikarenakan angina masuk ke dalam tubuh melainkan pembuluh darah di kulit menyempit hingga otot kehilangan oksigen. (Baca Juga: Cara Meningkatkan Massa Otot , Cara Mengobati Masuk Angin)
Sebenarnya gejala masuk angina terlihat seperti badan terasa pegal-pegal karena efek dari pembuluh darah terasa kaku. Dengan melakukan kerokan membuat pembuluh darah melebar pada bagian kulit yang tadinya menyempit.
Biasanya masyarakat menganggap bahwa warna merah pada kulit menandakan tingkat masuk angina yang diderita. Ternyata pendapat tersebut sangat salah karena pada dasarnya kerokan adalah cara untuk memperbesar pembuluh darah tepi yang menyempit atau vasokotriksi dan berubah menjadi lebar atau vasodilatasi sehingga meninggalkan bekas warna merah di bagian kulit. (Baca Juga: Tanda-tanda Angin Duduk , Penyebab Bintik Merah pada Kulit)
Bisa dikatakan bahwa warna merah merupakan tanda bahwa pembuluh darah pecah karena gesekan koin yang berulang-ulang. Nantinya daerah yang berwarna merah tersebut akan diisi oleh aliran darah. Jika Anda mengerok dengan tenaga kuat maka warna merah akan terlihat sangat pekat dan rata-rata masyarakat masih menilainya dengan gejala masuk angin.
Pernahkah Anda melihat seseorang melakukan kerokan di semua bagian tubuh dari kaki sampai kepala? Padahal untuk bagian tubuh paling ideal agar manfaat kerokan bisa maksimal adalah punggung. Pasti Anda penasaran kenapa hanya pada bagian punggung saja? Ternyata untuk membuat efek pembuluh darah kembali lancar bermula dari area punggung. (Baca Juga: Angin Duduk Mematikan , Bahaya Angin Duduk)
Untuk memberikan efek lebih besar terhadap kelancaran pembuluh darah pilihlah yang panjang dimana semua bagian mendapatkan efeknya. Punggung menjadi pusat syaraf dimana terdapat pembuluh darah yang menyebar kemana-mana. Akibat dari kerokan membuat pembuluh darah tepi pecah dan memaksa semua pembuluh darah di bagian punggung melebar. (Baca Juga: Bahaya Angin Malam , Bahaya Kipas Angin)
Lakukan kerokan dengan posisi miring atau mengikuti arah syaraf punggung dari arah kanan ke kiri. Jika memilih kerokan di bagian tangan maka efeknya hanya pada daerah tangan saja. Sebisa mungkin jangan sampai terlihat publik bahwa Anda sudah melakukan kerokan.
Efek dari kerokan yang dirasa menyegarkan dan mampu menghilangkan rasa pegal tentu saja membuat sebagian besar orang ingin mencobanya kembali. Ternyata melakukan kerokan terlalu sering menjadi penyebab meningkatnya jumlah morfin dalam tubuh bernama beta endorfin. Hormon tersebut sudah diatur secara otomatis oleh pembuluh darah. (Baca Juga: Manfaat Akupuntur Pelangsingan , Penyebab Hormon Prolaktin Tinggi)
Gesekan atau tekanan yang dihasilkan dari koin ke permukaan kulit dapat meningkatkan produksi hormon beta endorfin. Maka dari itu banyak orang merasa lebih nyaman setelah melakukan kerokan, namun jika dilakukan terlalu sering bisa menyebabkan hal buruk bagi kesehatan.
Adanya anggapan mengenai metode kerokan dimana bisa menghilangkan rasa pegal dan masuk angina ternyata membuat kekebalan tubuh semakin meningkat. Bagaimana bisa? Ternyata pembuluh darah yang melebar menjadi penyebabnya dimana secara tidak langsung pembuluh darah menyediakan banyak ruang untuk pergerakan sel darah putih yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuh utama. (Baca Juga: Penyebab Tingginya Sel Darah Putih , Bahaya Kelebihan Sel Darah Putih)
Nantinya sel darah putih tersebut akan mempertahankan tubuh dengan melindungi pembuluh darah tepi yang mengalami gesekan dengan uang koin. Sifat anti radang atau cytokines pada sel darah putin membuat sistem kekebalan tubuh semakin membaik.
Mungkin Anda berpendapat bahwa kerokan hanya ada di Indonesia saja, ternyata anggapan tersebut salah dimana banyak negara lain yang mengadopsi pengobatan tradisional ini. Contohnya saja di Tiongkok dimana pengobatan kerokan dilakukan dengan cara mengosokkan batu giok ditambah semacam minyak agar kulit tidak terjadi iritasi. (Baca Juga: Obat Tradisional Sesak Nafas , Obat Tradisional Anyang anyangan)
Tidak hanya di Tiongkok saja, beberapa negara lain seperti Vietnam, Kamboja, dan Laos pun memiliki cara berbeda untuk melakukan kerokan. Kebudayaan timur dalam menghilangkan penyakit memang unik, dan hal tersebut menjadi ciri khas dari pengobatan tradisional.
Warisan pengobatan tradisional kerokan ternyata sudah dilakukan sejak beratus-ratus tahun lamanya. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa di Indonesia pengobatan melalui metode kerokan sudah populer sejak zaman kerajaan dimana terdapat koin untuk jual beli. Namun, banyak orang dari zaman dulu menganggap kerokan sebagai cara untuk menghangatkan badan saja dan kini masih dilestarikan hingga sekarang.
Meski masih menjadi perdebatan, ternyata efek dari kerokan berupa bercak merah atau lebam di kulit bisa jadi satu indikasi kekerasan. Maka jika Anda terpaksa melakukan kerokan di wilayah negara Eropa dan Amerika maka sebaiknya tutupi daerah tubuh agar bercak merah tidak terlihat. (Baca Juga: Penyebab Eksim , Efek Samping Daun Sambiloto)
Maklum, di Eropa dan Amerika tidak mengenal metode pengobatan tradisional kerokan ini, jadi berhati-hati jika sedang kerokan di wilayah tersebut.
Setelah menyimak beberapa fakta di atas selanjutnya kita akan membahas apa saja bahaya dari kerokan ini dibalik efek nyamannya. Memang beberapa orang memilih metode penyembuhan kerokan karena tidak mengeluarkan biaya tinggi dan terkesan mudah, namun jangan salah karena ada beberapa efek buruk dari pengobatan kerokan ini. Lalu apa saja efek buruknya?
1. Melebarkan Pori-Pori Kulit
Pada saat melakukan kerokan secara tidak langsung membuat permukaan kulit menjadi lebar dan terbuka. Dari dua hal tersebut harus dihindari karena membuat pori-pori kulit melebar sehingga bakteri dan virus mudah sekali masuk ke tubuh. Bahkan ada beberapa bakteri dan virus bisa masuk ke area peredaran darah. Jika tidak dipahami dan terus dilakukan dalam frekuensi tinggi dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran aliran darah. (Baca Juga: Obat Penyempitan Pembuluh Darah , Perbedaan Sakit Karena Virus dan Bakteri)
2. Membuat Ketagihan
Keinginan untuk melakukan kerokan ketika badan terasa tidak enak atau memunculkan gejala masuk angina ternyata tidak baik bagi kesehatan. Beberapa orang mengungkapkan bahwa setelah melakukan kerokan kondisi tubuh akan membaik, dari sinilah efek nyaman dan ketagihan muncul. (Baca Juga: Cara Mengatasi Masuk Angin secara Alami)
3. Mengakibatkan Stroke
Kondisi pembuluh darah yang mengalami pelebaran secara berkala membuat resiko terkena stroke semakin tinggi. Perubahan aliran darah dari kecil ke lebar secara tidak alami sangat merugikan kesehatan dalam jangka panjang, sehingga bisa menjadi pemicu terjadinya stroke. (Baca Juga: Obat Herbal Stroke Ringan , Makanan Penyebab Stroke)
4. Mengakibatkan Kontraksi Dini
Melakukan kerokan pada saat hamil dapat menimbulkan kontraksi dini dimana satu zat bernama Cytokines mampu melepas Prostaglandin yang menjadi pencetus kontraksi dini pada rahim. Zat Cytokines tersebut muncul karena efek dari inflamasi setelah melakukan kerokan. Maka dari itu bagi ibu hamil sangat tidak disarankan untuk melakukan kerokan karena memunculkan kontraksi dini yang sangat merugikan kesehatan janin. Tidak hanya itu saja, resiko kelahiran prematur juga semakin besar jika Anda melakukan kerokan semasa hamil. (Baca Juga: Cara Mencegah Ejakulasi Dini , Gejala Masuk Angin)
Itulah beberapa fakta dan bahaya kerokan. Meskipun Anda melakukan kerokan setiap gejala masuk angina mulai dirasakan sebaiknya jangan dilakukan karena ada cara lain seperti mengkonsumsi minuman hangat atau obat. Selain itu melakukan upaya pencegahan jauh lebih baik dengan melakukan olahraga rutin dan menggunakan pakaian hangat saat cuaca dingin. (Baca Juga: Khasiat Minum Air Hangat Setelah Makan , Bahaya Mandi Air Hangat)
Semoga informasi mengenai pengobatan tradisional kerokan ini bisa memberikan gambaran kepada Anda bahwa kerokan tidak selamanya baik bagi tubuh dan ada beberapa efek buruk dari kerokan jika dilakukan secara rutin.