Banyak orang yang belum tahu bahwa sebenarnya sebelum diri mereka didiagnosa penyakit gula alias diabetes, ada lho sejumlah tanda prediabetes yang dapat diwaspadai agar tidak segera menuju pada tahap diabetes. Berikut ini adalah beberapa tanda awal prediabetes yang belum banyak orang pahami dan mulai kini wajib jadi perhatian kita.
Pada orang-orang dengan kondisi prediabetes biasanya bakal menderita asam urat lebih dulu. Dan ketika asam urat menumpuk, otomatis kristal terbentuk pada sendi, tulang hingga tendon yang akan menyebabkan ketidaknyamanan pada tubuh. Apabila tak segera mengontrol dan mengatasi masalah asam urat, ada kemungkinan diabetes lebih cepat datang menyerang.
Pada kulit seorang yang punya prediabetes, akan timbul pada kulit kekuningan, kecoklatan atau kemerahan yang berupa bercak. Istilah medis untuk kondisi ini adalah nekrobiosis lipodica di mana tak hanya bercak, ada potensi pula bahwa kulit bakal kelihatan bersisik dan bakal sangat nampak pembuluh darah Anda.
Dilansir dari laman CNN Indonesia, tanda prediabetes salah satunya adalah akantosis nirikans alias kondisi menggelapnya kulit, khususnya pada kerutan atau lipatan tubuh. Jika tampak ada garis menggelap di bagian belakang leher, ini bisa jadi adalah tanda kinerja insulin tidaklah efektif.
Sejumlah masalah kesehatan memang dapat ditandai dengan seringnya buang air kecil, dan rupanya prediabetes adalah salah satunya dan bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Mungkin sebagian orang dengan kondisi ini mengira ada masalah dengan ginjalnya, namun akan lebih baik kalau memastikan ke dokter.
Dilansir dari laman Boldsky, tanda awal prediabetes lainnya adalah rasa haus yang berlebihan dan terus-menerus. Saat seseorang mengalami dehidrasi, sering haus memang tergolong wajar, hanya saja jika terjadi terus-menerus Anda perlu minum lebih banyak dari 10 gelas air putih sehari.
Wajar memang kalau tubuh terasa lelah, apalagi kalau aktivitas sedang padat-padatnya. Namun bagaimana kalau rasa lelah ini juga hinggap padahal tak ada kegiatan yang begitu berat? Resistensi insulin bisa jadi merupakan penyebab dibaliknya sehingga pastikan untuk mengecek kadar gula darah secara rutin. Segera ke dokter kalau rasa lelah sudah mulai ekstrem dan menghambat aktivitas.
Rambut rontok bisa terjadi sebagai efek dari penggunaan obat tertentu, stres berlebihan, hingga faktor genetik. Hanya saja rambut rontok juga dapat dikaitkan dengan penyakit gula dan terutama prediabetes. Ketika resistensi insulin Anda alami, proses penggunaan insulin pun terganggu oleh tubuh sehingga gula yang seharusnya dari darah berpindah ke sel tak maksimal; hal inilah yang memicu peningkatan kadar glukosa darah.
Saat seseorang menderita prediabetes, gangguan pada sistem imun tubuh pun terjadi di mana hal ini kemudian berpengaruh pada tubuh yang menjadi kesulitan ketika bakteri menyerang. Tubuh jadi tak mampu membasmi bakteri-bakteri yang memicu peradangan sehingga radang gusi pun mudah dialami.
Saat penglihatan tiba-tiba terganggu dengan tanda ketajamannya menurun, bisa jadi memang ini merujuk pada kondisi mata minus atau plus. Hanya saja, ada kalanya ini juga jadi gejala awal dari prediabetes, yakni penglihatan tak lagi bisa fokus sempurna pada suatu obyek benda yang kita lihat.
Pada gejala awal prediabetes, seseorang juga jadi makan lebih banyak, namun masalahnya berat badan malah menurun. Ini karena saat tubuh tak bisa memakai gula darah jadi energi, akhirnya tubuh memanfaatkan cadangan lemak sebagai sumber tenaga yang berefek pada penurunan berat badan.
Jika tanda-tanda ini mulai terjadi pada diri Anda, jangan tunggu untuk segera mengecek gula darah sekaligus menjalani tips diet sehat. Tak hanya pola makan yang harus mulai diperhatikan, tapi juga pola olahraga supaya gaya hidup sehat yang Anda jalani benar-benar seimbang.